MY ANGEL
Chapter II
Author : Byun Seo Kyeon
Genre :Romance
Main Cast :
-
Jeon JungKook (BTS)
-
Song Hye Jin (OC)
Rating : A ( PG 13+)
Length : Chaptered
~~~~~~My Angel~~~~~~
“siapa dia?” tanya JungKook yang tiba-tiba muncul
“oh, dia V dari kelas 1-C” jawab Hye Jin
“berikan poselmu” pinta JungKook
“untuk apa?” tanya Hye Jin sambil memberikan ponselnya
Krekk, pyar
“YAKK!!
???!!!!! Apa yang kau lakukan JungKook-ah?!!!!!!” teriak Hye Jin, karena melihat ponselnya yang diremuk dan di banting oleh JungKook
“hanya untuk jaga jaga saja. Ya sudah aku akan pergi. Aku akan pergi dulu, aku rasa lukamu tidak sakit dan akan sembuh cepat” kata JungKook pergi tanpa mengatakan apapun lagi
“JungKook!!! Akan kubunuh kau!! Awas saja kau” teriak Hye Jin kesal
“jika kau bisa, bunuhlah!” ejek JungKook pada Hye Jin dan jawaban itu membuat Hye Jin tak dapat berkutik. Secara, jika Hye Jin bertindak aneh-aneh, tentu ancaman yang akan diberikan JungKook padanya adalah ‘aku tidak akan menjadi pacaran bohonganmu lagi’ dan selalu itu saja. Sampai-sampai Hye Jin muak mendengar itu semua dari JungKook.
~~~~~~My Angel~~~~~~
Happy Reading....
Minggu,
di rumah Hye Jin
“hari
ini aku akan pergi dengan V, ya terserah
JungKook mau apakan ponselku, yang
penting aku sudah tahu tempat ketemuannya” kata Hye Jin lirih sambil tersenyum
sinis
“eomma!
Appa! Aku pergi keluar dulu?” pamit Hye Jin pada kedua orang tuanya
“mau
pergi kemana kau, Hye Jin-ah?” tanya
ayah Hye Jin
“bertemu
dengan temanku” jawab Hye Jin
“laki-laki
atau perempuan?” tanya ayahnya lagi
“laki-laki”
jawab Hye Jin singkat
“kalian
mau kencan ya?. Wah, , ternyata Hye Jin
kita sudah dewasa, ya?” goda ibu Hye Jin
“Eomma!
Appa! Hentikan! Aku akan berangkat sekarang. Sampai nanti” pamit Hye Jin pada
ayah ibunya dan langsung berlari keluar
Di
taman tengah kota Seoul, Hye Jin
memandangi sejenak taman luas itu. Banyak sekali yang berada di sana, entah untuk berpacaran, bersenang-senang, melepas penat, dan aktivitas lainnya. Hye Jin memandangi
bangku halaman, ternyata V sudah datang
dan menunggu duluan
“V-ssi?!!!” panggil Hye Jin sedikit
berteriak. V menoleh dan tersenyum
“Hye
Jin-ssi?!” balas panggilan Hye Jin
dan berdiri dari tempat duduknya lalu pergi menghampiri Hye Jin yang tak jauh
dari tempat duduknya
“tak
kusangka kau datang juga” ucap V tak menyangka
“apa
maksudmu? Aku kan sudah berjanji akan datang, jadi aku pasti akan datang” kata
Hye Jin menjelaskan
HYE JIN POV
“baiklah, sekarang kita akan kemana dulu?” tanya V
padaku
“he?!
Kau mengajakku jalan-jalan?” kutanya balik V karena tidak kusangka ia akan
mengajakku jalan-jalan
“eum, bagaimana kalau kita mengelilingi taman naik
sepeda sewa?” tawarku padanya
“baiklah, itu akan seru. Setelah itu kita akan menaiki
roller coaster ya?” tanya V padaku dan aku jawab dengan anggukan pertanda aku
setuju.
Kami
menaiki sepeda yang kami sewa di taman untuk mengelilingi taman yang cukup
besar di tengah kota tersebut. Setelah puas bersepeda, kami pun menaiki roller coaster. WOW! Rasanya
menakjubkan, jantungku seperti akan
berpindah ke ginjal. Setelah kami menaiki roller coaster, kami main ski buatan di dalam taman. Aku
mulai merasa capek, dan kami memutuskan
untuk beristirahat di restoran dekat taman. Aku makan dan minum hingga aku rasa
perutku sudah tidak kelaparan lagi, dan
kami lanjut berbelanja di toko-toko kecil souVenir. Membeli ice cream, berfoto dengan icon taman, bermain banyak hal, dan V-ssi
membelikanku cincin dan kalung. Manis sekali. JungKook saja tidak pernah
membelikanku apapun. Jalankan cincin atau kalung, membelikanku makanan saja belum tentu dia
mau. Aku berharap mungkin sebaiknya V yang jadi pacar bohonganku. Satu hari
penuh kami berkeliling di tengah kota Seoul. Jam tanganku menunjukkan pukul 16.35,
dan aku harus segera pulang.
“hari
ini sungguh menyenangkan. Terima kasih, V-ssi
“ ucapku pada V saat sampai di depan pintu keluar taman
“tentu.
Hari ini juga sangat menyenangkan untukku. Oh ya, aku ingin mengatakansesuatu padamu” kata
V, dan itu membuat degup jantungku
semakin cepat. Banyak hal yang bertanya tanya di kepalaku
“Hye
Jin-ah, aku, , aku menyukaimu.” Kata V membuat jantungku
serasa berhenti berdetak. Ternyata dia juga menyukaiku, itulah yang terfikir di benakku. Aku sangat
senang, akhirnya aku bisa merasakan yang
namanya jatuh cinta. Hatiku berbunga-bunga mungkin sekarang ini
“eumm, aku sebenarnya—“ aku belum selesai
bicara, V memotong perkataanku
“Hye
Jin-ah. Apa benar kau dan JungKook berpacaran?” tanya V padaku. Dan membuatku
membelalakkan mataku
“he?!!
Tidak, mana mungkin aku dan JungKook itu
pacaran? Kami hanya pura-pura berpacaran. Jadi,
aku dan JungKook tidak berpacaran” jawabku jujur dengan memberikan
senyuman lebar padanya
“apa??!!
Ternyata kamu bukan pacarnya JungKook??!! Seharusnya bilang sejak awal. Aku
sudah mengeluarkan uang banyak untuk semua ini,
dan ternyata kamu bukan pacarnya??!!” kata V dengan nada naik, sambil melihatkan wajah putus asanya padaku.
“maksudmu?”
tanyaku sambil membulatkan mataku
“ya, aku hanya ingin balas dendam pada JungKook
karena dia telah merebut pacarku dulu” jawab V santai, dan itu membuatku sakit.
‘apa?!! Dia hanya
memnfaatkanku?!! Untuk membalaskan dendamnya?!! Lelaki macam apa kau ini?!!
Berani sekali mempermainkan perasaanku?!!’ batinku kesal
“jadi, kau sama sekali tidak menyukaiku?” tanyaku
lagi
“tentu
saja tidak. siapa orang yang mau dengan wanita sepertimu. Terlalu mudah
dimanfaatkan, mudah sekali untuk ditipu”
jawabnya sambil tersenyum puas di balik kegagalannya
“he?!! Wae? Wae? Setiap kali
aku ingin merasakan jatuh cinta, aku selalu dimanfaatkan?!’
Tak
kuasa mendengar perkataan V seperti itu,
aku tak bisa menahan bendungan air mata di
mataku.
Air mataku jatuh membasahi pipiku, aku
tak percaya dengan semua yang telah
terjadi
sekarang ini. Sungguh tidak dapat dipercaya.
“apa
yang kau lakukan?” tanya seorang laki-laki di belakangku, dan sontak membuat aku dan V
menoleh
“JungKook-ah?”
kataku pelan
“apa
yang kau lakukan sehingga membuat wanitaku menangis?” tanya JungKook. Perkataan
JungKook membuatku membulatkan mataku. ‘wanitaku?’
batin Hye Jin tak percaya.
“aku
tidak melakukan apa-apa padanya, hanya
saja dia mudah sekali dimanfaatkan. Jadi,
jangan
salahkan
aku kalau dia sudah kumanfaatkan” jawab V santai
“apa
yang kau inginkan?” tanya JungKook dengan nada sedikit dinaikkan
“aku
hanya ingin merasakan apa yang kurasakan saat orang yang kau cintai selingkuh
darimu” jawab
Taehyung
dengan nada ditekankan
“pacarmu
itu dekat denganku bukan aku yang mengambilnya. Dia datang sendiri padaku, dan aku
juga
tidak pernah memiliki hubungan apapun dengannya. Aku tidak suka perkelahian
ataupun kekerasan. Jadi, sebaiknya kau pergi sekarang. ” jelas JungKook
“kau,
, tak kusangka seleramu rendah juga.
Dibayar berapa kau , Hye Jin-ah untuk jadi pacarnya?” tanya V melirik sinis padaku.
JungKook tidak suka perkataan V tadi dan
BRUKK..
V
terjatuh karena mendapat pukulan keras dari genggaman tangan JungKook.
‘apa??!! JungKook membelaku??
Kenapa disaat-saat aku akan melupakanmu,
selalu saja dia
mengingatkanku lagi padanya.
Apakah aku memang tidak bisa melupakannya?’
batinku
sambil air mataku ini terus jatuh membasahi pipiku
“kau
bilang, kau tidak suka kekerasan.
Lalu, kenapa kau memukulku?” tanya V
“tanganku
terpeleset, karena aku tidak suka
wanitaku kau sentuh dan kau hina!” jawab JungKook
dan
langsung menggandengku pergi
Aku
hanya bisa diam dan tak melakukan apapun. JungKook terlihat seperti ingin
mengirim V ke
neraka.
Aku sedikit senang, karena tak kusangka
JungKook membelaku. Dan juga, dia
mengikutiku
sampai ke sini? Bagaimana dia tahu?
“bagaimana
bisa kau tahu kalau aku ada disana?” tanyaku mencairkan keadaan
“entahlah.
Mungkin aku sengaja lewat saja” jawab JungKook dingin
“yah, entahlah. Kalau itu memang jawabanmu” jawabku
malas
“apakah
kau kenal dengan V-ssi?” tanyaku lagi.
Sambil terus berjalan dan tak terasa sudah hampir
sampai
di persimpangan rumah kami
“tentu.
Kami kenal saat kami masih SMP,
sebenarnya aku tidak mengenalnya lebih dari seorang
teman
orang yang baru aku lihat. Pacarnya menyukaiku,
tetapi aku tak pernah sekalipun menyukai
pacarnya.
Dan, ya mungkin aku hanya berfirasat
buruk saat kau dekat dengannya”
jawab
JungKook
“apa
kau khawatir padaku?” tanyaku menduga. JungKook menoleh dan menunjukkan
smile-nya
yang
sangat lucu, lalu berkata
“tidak.
sama sekali”
‘YAKK!!??!!!! Bisa bisanya
dia?!!” batinku, rasanya ingin kuledakkan sekarang juga si
Jeon JungKook itu
“yakk?!
Lalu, kenapa kau menolongku?” tanyaku
lagi
“hanya
ingin” jawabnya singkat
“Yakk??!!”
teriakku tak percaya, dan JungKook hanya
diam dan pergi meninggalkanku begitu saja
“JungKook-ah!!!!
Akan kubunuh kau nanti” geramku padanya, tetapi tak dihiraukannya sama sekali.
Aku
kesal dan langsung menuju rumah dan membuka pintu kamarku untuk tidur
HYE
JIN POV END
Keesokannya, Hye Jin berangkat tanpa sengaja bertemu
dengan JungKook di
persimpangan
rumah mereka. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, mereka berdua tetap berjalan
ke
sekolah. Sampai di gerbang sekolah,
keadaan masih tetap hening. Diantara mereka tak ada yang
mau
bicara. Secara, Hye Jin malu untuk
bicara atas kejadian kemarin. Kalau
JungKook??
Tentu saja dia sekarang malas untuk berbicara. Bukan hanya sekarang
saja, melainkan dirasa setiap hari memang seperti
itu anaknya. Di depan ruang kelas Hye Jin,
kedua temannya sedang berbincang-bincang dan tak sengaja melihat Hye Jin
dengan JungKook. Hye Jin sadar akan hal itu langsung saja memeluk JungKook
“chagi-ya~.
Apa kau mau makan malam nanti malam?” tanya Hye Jin sambil menggenggam lengan
kiri JungKook dan mengedip-ngedipkan mata kanannya, pertanda JungKook harus tahu apa yang sedang
terjadi
“ya,
ya baiklah. Aku akan menjemputmu” jawab JungKook dingin, tetapi kedua teman Hye Jin tidak heran sama
sekali
“baiklah.
Aku masuk dulu. Annyeong~~” kata Hye Jin sambil memberikan kiss bye pada JungKook
dan JungKook melangkah sambil berkata
“hmm”
‘hanya itu?? Bicara apa gitu.
Dasar!!’ batin Hye Jin
kesal dan langsung menghampiri kedua temannya
“bukankah
sebentar lagi kita akan liburan musim dingin?” tanya Eun Hye
“benar.
Tak lama lagi akan natal” jawab Azuka gembira
“ya.
Kita akan menghabiskan malam natal dengan pacar kita” kata Eun Hye
“kita
akan membuat kenangan banyak sekali” lanjut Azuka
“bagaimana
denganmu, Hye Jin-ah?” tanya keduanya
bersamaan
“ne??
Naneun??.. eum, maksudku. Tentu saja aku
akan menghabiskan malam natal dengan
JungKook-ie”
jawab Hye Jin berat
“bagaimana
kalau kita saling bertukar foto saat bersama kekasih kita?” saran Eun Hye
“ide
yang bagus. Bagaimana, Hye Jin-ah? Kau
setuju?” tanya Azuka
“eum, tentu . tentu aku setuju. Jadi kita akan
berbalas email saat natal nanti, kan?!” balas Hye Jin
dengan
ajakan
“tentu.
Tidak sabar untuk liburan musim dingin” kata Eun Hye
‘apa JungKook akan mau? Dia
kan ngga pernah mau untuk diajak berfoto. Akh!! Sudahlah, bisa gila
aku memikirkannya’ batin Hye Jin bingung bercampur frustasi
Saat upacara liburan musim dingin
selesai, Hye Jin pulang dan menunggu
JungKook di
bangku
taman depan sekolah. Hye Jin melihat JungKook lewat dan akhirnya menghentikan
langkah
JungKook
untuk pulang
“JungKook-ah!!”
panggil Hye Jin
“hmm?”
“sebentar
lagi kan natal?” tanya Hye Jin basa basi
“hmm”
jawab JungKook singkat
“apa saat natal nanti kau ada acara?” tanya Hye
Jin
“tidak”
“maukah
kau—“ pertanyaan Hye Jin belum selesai dan langsung dipotong oleh JungKook
“tidak”
“aku
bahkan belum selesai bicara JungKook-ah” omel Hye Jin
“aku
tahu apa yang akan kau katakan. Aku dari kecil tidak suka natal. Kenapa ada
natal?.
Untuk apa menggantung hiasan di pohon natal? Untuk apa merayakan natal? Acara
yang
mengatur
semua orang, banyak kerumunan, dan
mendengarkan lagu yang sama di TV dan di kota.
Nggak
ada pilihan lain. Pada akhirnya, pilihan
terbaiknya adalah menonton film di kamar sendiri”
kata
JungKook panjang lebar
“lalu?
Ada apa dengan natal?” tanya JungKook dengan mode pangeran yang polos dan imut
“kenapa
pakai mode pangeran segala?! Nggak ada. Nggak ada kok” jawab Hye Jin cepat.
JungKook
pergi dan Hye Jin bicara dengan hatinya ‘
mana bisa aku mengatakannya setelah kau
ngomong begitu?! Atau dia
sengaja melakukannya? Sudahlah, nggak
peduli juga, kan?! Dari awal nggak terlalu berharap juga kok’ batin Hye Jin sambil berjalan menyusul
JungKook dan berjalan disampingnya. JungKook melihat Hye Jin yang dari tadi
menunduk. Lalu tiba-tiba Hye Jin berhenti dan ingat akan sesuatu.
“lalu
foto selfie-nya bagaimana?”
Di
perjalanan menuju rumah Hye Jin dan JungKook tetap berjalan bersama dan
membicarakan tentang rencana Hye Jin dan kedua temannya
“untuk
beralasan saja, kah? Aku pikir foto selfie itu sangat tidak masuk akal. Itu
hanya untuk
orang
narsis” kata JungKook datar
“sudah
kubilang, aku harus melakukannya. Karena
aku sudah berjanji” bantah Hye Jin
“kan
bisa kau tolak saja. Wanita memang sangat menyusahkan”
‘ benar juga. Tapi walaupun
begitu, dia masih mau berjalan
bersamaku’ batin Hye Jin
“ada
apa?” tanya JungKook tiba tiba
“tidak.
tidak ada apa-apa kok” jawab Hye Jin cepat
‘kencan natal akan seperti apa ya?’ batin
Hye Jin
“mau
membeli hadiah untuk pacarnya? Ada diskon besar. Karena mendekati hari natal.
Apa anda mau beli? Wanita sangat menyukai ini lho?!” tanya seorang sales pada
mereka berdua sambil menyodorkan sebuah cincin
“tidak
terima kasih. Aku sudah menyiapkan lebih baik dari itu” jawab JungKook singkat
dan melanjutkan jalannya
“menolak
dengan cara yang kasar” kata Hye Jin
“memang
nggak masuk akal memeri hadiah saat natal. Memangnya hari ulang tahun apa?!”
perkataan JungKook membuat Hye Jin memanyunkan bibirnya
“kenapa
tidak? kan menyenangkan, jadi tidak
perlu alasan lagi. Oh ya, aku akan
membeli sesuatu juga” ucap Hye Jin
“eh?
Apa nih? Mau kasih apa? Apa ya, .. gimana kalau kalung leher? Ya,
kalung leher seperti untuk hewan peliharaan.. ditambah tali, agar bisa membawamu berjalan jalan” sindir
JungKook. (emang dia kira Hye Jin itu memang hewan peliharaan apa?!)
“aku
mau!” jawab Hye Jin dengan senang,
membuat JungKook membulatkan matanya tak percaya
“beneran
nih? Kalau gitu kita akan berjalan-jalan setiap pagi” kata Hye Jin senang
“aku
hanya bercanda” ucap JungKook singkat
“eh?”
“kau
ini bodoh atau apa?! Mana mungkin aku lakukan itu?!” tanya JungKook
“tapi,
, meskipun begitu..—“
“kalau
kau mau, kau bisa lakukan sendiri” kata
JungKook dingin dan langsung berjalan duluan meninggalkan Hye Jin
“nggak..
bukan begitu. Mendapatkan hadiah dari orang yang dicintai itu sangat spesial.
Apapun yang akan diberikan akan aku jaga” kata Hye Jin sambil berlari menyusul
JungKook
“ciih”.
“ bikin bingung. Wanita itu menyusahkan atau mudah tertipu?” tanya JungKook
“mungkin
benar. Eh?? Pohon natal besar” ucap Hye Jin sambil menghampiri pohon natal
besar di hadapan mereka.
“lambang
hati ditengahnya itu sangat jelek” comment JungKook
“eh?
Itu manis kok” jawab Hye Jin
“terserah
deh. Cepat ambil foto lalu pulang” kata JungKook datar dan berjalan menuju
pohon natal itu
Hye
Jin mengotak atik HP-nya lama
“ada
apa sih?” tanya JungKook mulai sebal
“susah
berfoto tanpa memperlihatkan baju seragamnya” jawab Hye Jin
“sini.
Biarkan aku yang memfotonya” kata JungKook dan langsung menarik bahu Hye Jin di
dekatkan di dekapannya. Pipi JungKook bersentuhan dengan pipi Hye Jin. Hye Jin
memerah malu
“begini
saja nggak masalah kan? Pohonnya juga kelihatan. Sudahlah ayo pergi” kata
JungKook dan langsung pergi
“Yakk!!, , tadi pipi kami bersentuhan?” kata Hye Jin
pelan dan berjalan menyusul JungKook
‘kita terlihat seperti
pasangan sungguhan! Eh , tapi aku
terlihat kaku. Mereka pasti tahu kalau aku terlihat gugup. Memalukan. Meskipun
JungKook sempurna, ia masih tetap tenang
dan keren. Benar benar alami. Kapan ya,
dia akan tersenyum seperti ini padaku?’ batin Hye Jin sambil memandangi fotonya
dengan JungKook tadi
“hei!
Hye Jin-ah!” panggil JungKook
“eh?”
“sudah
dingin kita cari tempat dulu” ajak JungKook dan Hye Jin hanya menganggukinya
“hei!
Ada apa?” tanya JungKook pada Hye Jin saat JungKook menoleh, Hye Jin sedang berjongkok memegangi perutnya
“perutku,
, , sakit” jawab Hye Jin
TBC
Di sebuah toko
“ini.” Kata JungKook sambil
memberikan tas plastik berisi obat
“minum obat perutnya, lalu istirahat sampai sembuh” lanjut JungKook
“jauh-jauh ke apotek hanya
untukku?. Makasih. Berapa harganya?” tanya Hye Jin sambil merogoh tasnya untuk
mengambil dompet
“nggak usah.”
“eh? Makasih.” Kata Hye Jin
singkat
“tapi kenapa sakit perut? Kau
ini bukan orang tua kan?” sindir JungKook
“ada apa?! Ini semua juga
salahmu! Sebenarnya bukan ini yang ingin aku katakan!” kata Hye Jin berteriak
“mau bilang apa? Akan aku
dengarkan” kata JungKook sambil menaruh telapak tangannya sebelah kiri menopang
pipinya
“baiklah. Cuma satu hal.
Bagimu aku ini apa? Apa hanya sebuah mainan? Atau jadi hewan peliharaanmu untuk
menjadi pengisi luangmu? Apa Cuma itu? Apa kau tidak memiliki perasaan khusus.
Walau sedikit?” tanya Hye Jin terus terang
~~~~~
My Angel ~~~~
“JungKook-ah..”
“jadi? Sampai kapan adegan
cinta monyet ini berlangsung? Kau sangat sederhana. Mudah percaya. Kau belum
mengerti tentangku. Mana mungkin aku bilang seperti itu? Teruslah belajar
bagaimana caramu menjalani hidup di jalan ini. Suatu haru kau akan
tertipuseperti ini lagi..” kata JungKook
belum selesai sebuah guyuran air membasahinya
“kau menjijikkan!! Kuharap
kau mati seperti potongan sampah!!” teriak Hye Jin kesal, dan pergi keluar meninggalkan JungKook
sendiri. Semua orang di toko memperhatikan mereka berdua
“um, anda tak apa?” tanya seorang pelayan
“tidak”
“apa saya harus mengambilkan
handuk?”
“tidak perlu”
‘BODOH!!! Dasar sampah!! Aku
membencinya!!’ batin Hye Jin setelah sampai di rumah melemparkan tasnya di
kasur dan menutup pintu kamarnya
~~~~~
My Angel ~~~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar