Kamis, 14 Januari 2016

FF JungKook Romance/ My Angel [Chapter 2]






MY ANGEL
Chapter II


Author : Byun Seo Kyeon
Genre :Romance
Main Cast :
-          Jeon JungKook (BTS)
-          Song Hye Jin (OC)
Rating : A ( PG 13+)
Length : Chaptered

~~~~~~My Angel~~~~~~
“siapa dia?” tanya JungKook yang tiba-tiba muncul
“oh,  dia V dari kelas 1-C” jawab Hye Jin
“berikan poselmu” pinta JungKook
“untuk apa?” tanya Hye Jin sambil memberikan ponselnya
Krekk,  pyar
“YAKK!!

???!!!!! Apa yang kau lakukan JungKook-ah?!!!!!!” teriak Hye Jin,  karena melihat ponselnya yang diremuk dan di banting oleh JungKook
“hanya untuk jaga jaga saja. Ya sudah aku akan pergi. Aku akan pergi dulu,  aku rasa lukamu tidak sakit dan akan sembuh cepat” kata JungKook pergi tanpa mengatakan apapun lagi
“JungKook!!! Akan kubunuh kau!! Awas saja kau” teriak Hye Jin kesal
“jika kau bisa,  bunuhlah!” ejek JungKook pada Hye Jin dan jawaban itu membuat Hye Jin tak dapat berkutik. Secara,  jika Hye Jin bertindak aneh-aneh,  tentu ancaman yang akan diberikan JungKook padanya adalah ‘aku tidak akan menjadi pacaran bohonganmu lagi’ dan selalu itu saja. Sampai-sampai Hye Jin muak mendengar itu semua dari JungKook.
~~~~~~My Angel~~~~~~

Happy Reading....
Minggu,  di rumah Hye Jin
“hari ini aku akan pergi dengan V,  ya terserah JungKook mau apakan ponselku,  yang penting aku sudah tahu tempat ketemuannya” kata Hye Jin lirih sambil tersenyum sinis
“eomma! Appa! Aku pergi keluar dulu?” pamit Hye Jin pada kedua orang tuanya
“mau pergi kemana kau,  Hye Jin-ah?” tanya ayah Hye Jin
“bertemu dengan temanku” jawab Hye Jin
“laki-laki atau perempuan?” tanya ayahnya lagi
“laki-laki” jawab Hye Jin singkat
“kalian mau kencan ya?. Wah, ,  ternyata Hye Jin kita sudah dewasa, ya?” goda ibu Hye Jin
“Eomma! Appa! Hentikan! Aku akan berangkat sekarang. Sampai nanti” pamit Hye Jin pada ayah ibunya dan langsung berlari keluar
Di taman tengah kota Seoul,  Hye Jin memandangi sejenak taman luas itu. Banyak sekali yang berada di sana,  entah untuk berpacaran,  bersenang-senang, melepas penat,  dan aktivitas lainnya. Hye Jin memandangi bangku halaman,  ternyata V sudah datang dan menunggu duluan
“V-ssi?!!!” panggil Hye Jin sedikit berteriak. V menoleh dan tersenyum
“Hye Jin-ssi?!” balas panggilan Hye Jin dan berdiri dari tempat duduknya lalu pergi menghampiri Hye Jin yang tak jauh dari tempat duduknya
“tak kusangka kau datang juga” ucap V tak menyangka
“apa maksudmu? Aku kan sudah berjanji akan datang, jadi aku pasti akan datang” kata Hye Jin menjelaskan
HYE JIN POV
“baiklah,  sekarang kita akan kemana dulu?” tanya V padaku
“he?! Kau mengajakku jalan-jalan?” kutanya balik V karena tidak kusangka ia akan mengajakku jalan-jalan
“eum,  bagaimana kalau kita mengelilingi taman naik sepeda sewa?” tawarku padanya
“baiklah,  itu akan seru. Setelah itu kita akan menaiki roller coaster ya?” tanya V padaku dan aku jawab dengan anggukan pertanda aku setuju.
Kami menaiki sepeda yang kami sewa di taman untuk mengelilingi taman yang cukup besar di tengah kota tersebut. Setelah puas bersepeda,  kami pun menaiki roller coaster. WOW! Rasanya menakjubkan,  jantungku seperti akan berpindah ke ginjal. Setelah kami menaiki roller coaster,  kami main ski buatan di dalam taman. Aku mulai merasa capek,  dan kami memutuskan untuk beristirahat di restoran dekat taman. Aku makan dan minum hingga aku rasa perutku sudah tidak kelaparan lagi,  dan kami lanjut berbelanja di toko-toko kecil souVenir. Membeli ice cream,  berfoto dengan icon taman,  bermain banyak hal,  dan V-ssi membelikanku cincin dan kalung. Manis sekali. JungKook saja tidak pernah membelikanku apapun. Jalankan cincin atau kalung,  membelikanku makanan saja belum tentu dia mau. Aku berharap mungkin sebaiknya V yang jadi pacar bohonganku. Satu hari penuh kami berkeliling di tengah kota Seoul. Jam tanganku menunjukkan pukul  16.35,  dan aku harus segera pulang.
“hari ini sungguh menyenangkan. Terima kasih, V-ssi “ ucapku pada V saat sampai di depan pintu keluar taman
“tentu. Hari ini juga sangat menyenangkan untukku. Oh ya,  aku ingin mengatakansesuatu padamu” kata V,  dan itu membuat degup jantungku semakin cepat. Banyak hal yang bertanya tanya di kepalaku
“Hye Jin-ah,  aku, ,  aku menyukaimu.” Kata V membuat jantungku serasa berhenti berdetak. Ternyata dia juga menyukaiku,  itulah yang terfikir di benakku. Aku sangat senang,  akhirnya aku bisa merasakan yang namanya jatuh cinta. Hatiku berbunga-bunga mungkin sekarang ini
“eumm,  aku sebenarnya—“ aku belum selesai bicara,  V memotong perkataanku
“Hye Jin-ah. Apa benar kau dan JungKook berpacaran?” tanya V padaku. Dan membuatku membelalakkan mataku
“he?!! Tidak,  mana mungkin aku dan JungKook itu pacaran? Kami hanya pura-pura berpacaran. Jadi,  aku dan JungKook tidak berpacaran” jawabku jujur dengan memberikan senyuman lebar padanya
“apa??!! Ternyata kamu bukan pacarnya JungKook??!! Seharusnya bilang sejak awal. Aku sudah mengeluarkan uang banyak untuk semua ini,  dan ternyata kamu bukan pacarnya??!!” kata V dengan nada naik,  sambil melihatkan wajah putus asanya padaku.
“maksudmu?” tanyaku sambil membulatkan mataku
“ya,  aku hanya ingin balas dendam pada JungKook karena dia telah merebut pacarku dulu” jawab V santai,  dan itu membuatku sakit.
‘apa?!! Dia hanya memnfaatkanku?!! Untuk membalaskan dendamnya?!! Lelaki macam apa kau ini?!! Berani sekali mempermainkan perasaanku?!!’ batinku kesal
“jadi,  kau sama sekali tidak menyukaiku?” tanyaku lagi
“tentu saja tidak. siapa orang yang mau dengan wanita sepertimu. Terlalu mudah dimanfaatkan,  mudah sekali untuk ditipu” jawabnya sambil tersenyum puas di balik kegagalannya
“he?!! Wae? Wae? Setiap kali aku ingin merasakan jatuh cinta, aku selalu dimanfaatkan?!’
Tak kuasa mendengar perkataan V seperti itu,  aku tak bisa menahan bendungan air mata di
mataku. Air mataku jatuh membasahi pipiku,  aku tak percaya dengan semua yang telah
terjadi sekarang ini. Sungguh tidak dapat dipercaya.
“apa yang kau lakukan?” tanya seorang laki-laki di belakangku,  dan sontak membuat aku dan V
menoleh
“JungKook-ah?” kataku pelan
“apa yang kau lakukan sehingga membuat wanitaku menangis?” tanya JungKook. Perkataan JungKook membuatku membulatkan mataku. ‘wanitaku?’ batin Hye Jin tak percaya.
“aku tidak melakukan apa-apa padanya,  hanya saja dia mudah sekali dimanfaatkan. Jadi,  jangan
salahkan aku kalau dia sudah kumanfaatkan” jawab V santai
“apa yang kau inginkan?” tanya JungKook dengan nada sedikit dinaikkan
“aku hanya ingin merasakan apa yang kurasakan saat orang yang kau cintai selingkuh darimu” jawab
Taehyung dengan nada ditekankan
“pacarmu itu dekat denganku bukan aku yang mengambilnya. Dia datang sendiri padaku,  dan aku
juga tidak pernah memiliki hubungan apapun dengannya. Aku tidak suka perkelahian ataupun kekerasan. Jadi, sebaiknya kau pergi sekarang. ” jelas JungKook
“kau, ,  tak kusangka seleramu rendah juga. Dibayar berapa kau , Hye Jin-ah untuk jadi pacarnya?” tanya V melirik sinis padaku. JungKook tidak suka perkataan V tadi dan
BRUKK..
V terjatuh karena mendapat pukulan keras dari genggaman tangan JungKook.
‘apa??!! JungKook membelaku?? Kenapa disaat-saat aku akan melupakanmu,  selalu saja dia
mengingatkanku lagi padanya. Apakah aku memang tidak bisa melupakannya?’
batinku sambil air mataku ini terus jatuh membasahi pipiku
“kau bilang,  kau tidak suka kekerasan. Lalu,  kenapa kau memukulku?” tanya V
“tanganku terpeleset,  karena aku tidak suka wanitaku kau sentuh dan kau hina!” jawab JungKook
dan langsung menggandengku pergi
Aku hanya bisa diam dan tak melakukan apapun. JungKook terlihat seperti ingin mengirim V ke
neraka. Aku sedikit senang,  karena tak kusangka JungKook membelaku. Dan juga,  dia
mengikutiku sampai ke sini? Bagaimana dia tahu?
“bagaimana bisa kau tahu kalau aku ada disana?” tanyaku mencairkan keadaan
“entahlah. Mungkin aku sengaja lewat saja” jawab JungKook dingin
“yah,  entahlah. Kalau itu memang jawabanmu” jawabku malas
“apakah kau kenal dengan V-ssi?” tanyaku lagi. Sambil terus berjalan dan tak terasa sudah hampir
sampai di persimpangan rumah kami
“tentu. Kami kenal saat kami masih SMP,  sebenarnya aku tidak mengenalnya lebih dari seorang
teman orang yang baru aku lihat. Pacarnya menyukaiku,  tetapi aku tak pernah sekalipun menyukai
pacarnya. Dan,  ya mungkin aku hanya berfirasat buruk saat kau dekat dengannya”
jawab JungKook
“apa kau khawatir padaku?” tanyaku menduga. JungKook menoleh dan menunjukkan smile-nya
yang sangat lucu, lalu berkata
“tidak. sama sekali”
‘YAKK!!??!!!! Bisa bisanya dia?!!” batinku,  rasanya ingin kuledakkan sekarang juga si Jeon JungKook itu
“yakk?! Lalu,  kenapa kau menolongku?” tanyaku lagi
“hanya ingin” jawabnya singkat
“Yakk??!!” teriakku tak percaya,  dan JungKook hanya diam dan pergi meninggalkanku begitu saja
“JungKook-ah!!!! Akan kubunuh kau nanti” geramku padanya, tetapi tak dihiraukannya sama sekali.
Aku kesal dan langsung menuju rumah dan membuka pintu kamarku untuk tidur
HYE JIN POV END
            Keesokannya,  Hye Jin berangkat tanpa sengaja bertemu dengan JungKook di
persimpangan rumah mereka. Tanpa mengucapkan sepatah katapun,  mereka berdua tetap berjalan
ke sekolah. Sampai di gerbang sekolah,  keadaan masih tetap hening. Diantara mereka tak ada yang
mau bicara. Secara,  Hye Jin malu untuk bicara atas kejadian kemarin. Kalau
JungKook?? Tentu saja dia sekarang malas untuk berbicara. Bukan hanya sekarang
saja,  melainkan dirasa setiap hari memang seperti itu anaknya. Di depan ruang kelas Hye Jin,  kedua temannya sedang berbincang-bincang dan tak sengaja melihat Hye Jin dengan JungKook. Hye Jin sadar akan hal itu langsung saja memeluk JungKook
“chagi-ya~. Apa kau mau makan malam nanti malam?” tanya Hye Jin sambil menggenggam lengan kiri JungKook dan mengedip-ngedipkan mata kanannya,  pertanda JungKook harus tahu apa yang sedang terjadi
“ya, ya baiklah. Aku akan menjemputmu” jawab JungKook dingin,  tetapi kedua teman Hye Jin tidak heran sama sekali
“baiklah. Aku masuk dulu. Annyeong~~” kata Hye Jin sambil memberikan kiss bye pada JungKook dan JungKook melangkah sambil berkata
“hmm”
‘hanya itu?? Bicara apa gitu. Dasar!!’ batin Hye Jin kesal dan langsung menghampiri kedua temannya
“bukankah sebentar lagi kita akan liburan musim dingin?” tanya Eun Hye
“benar. Tak lama lagi akan natal” jawab Azuka gembira
“ya. Kita akan menghabiskan malam natal dengan pacar kita” kata Eun Hye
“kita akan membuat kenangan banyak sekali” lanjut Azuka
“bagaimana denganmu,  Hye Jin-ah?” tanya keduanya bersamaan
“ne?? Naneun??.. eum,  maksudku. Tentu saja aku akan menghabiskan malam natal dengan
JungKook-ie” jawab Hye Jin berat
“bagaimana kalau kita saling bertukar foto saat bersama kekasih kita?” saran Eun Hye
“ide yang bagus. Bagaimana,  Hye Jin-ah? Kau setuju?” tanya Azuka
“eum,  tentu . tentu aku setuju. Jadi kita akan berbalas email saat natal nanti, kan?!” balas Hye Jin
dengan ajakan
“tentu. Tidak sabar untuk liburan musim dingin” kata Eun Hye
‘apa JungKook akan mau? Dia kan ngga pernah mau untuk diajak berfoto. Akh!! Sudahlah,  bisa gila
aku memikirkannya’ batin Hye Jin bingung bercampur frustasi
            Saat upacara liburan musim dingin selesai,  Hye Jin pulang dan menunggu JungKook di
bangku taman depan sekolah. Hye Jin melihat JungKook lewat dan akhirnya menghentikan langkah
JungKook untuk pulang
“JungKook-ah!!” panggil Hye Jin
“hmm?”
“sebentar lagi kan natal?” tanya Hye Jin basa basi
“hmm” jawab JungKook singkat
“apa  saat natal nanti kau ada acara?” tanya Hye Jin
“tidak”
“maukah kau—“ pertanyaan Hye Jin belum selesai dan langsung dipotong oleh JungKook
“tidak”
“aku bahkan belum selesai bicara JungKook-ah” omel Hye Jin
“aku tahu apa yang akan kau katakan. Aku dari kecil tidak suka natal. Kenapa ada
natal?. Untuk apa menggantung hiasan di pohon natal? Untuk apa merayakan natal? Acara yang
mengatur semua orang, banyak kerumunan,  dan mendengarkan lagu yang sama di TV dan di kota.
Nggak ada pilihan lain. Pada akhirnya,  pilihan terbaiknya adalah menonton film di kamar sendiri”
kata JungKook panjang lebar
“lalu? Ada apa dengan natal?” tanya JungKook dengan mode pangeran yang polos dan imut
“kenapa pakai mode pangeran segala?! Nggak ada. Nggak ada kok” jawab Hye Jin cepat.
JungKook pergi dan Hye Jin bicara dengan hatinya ‘ mana bisa aku mengatakannya setelah kau
ngomong begitu?! Atau dia sengaja melakukannya? Sudahlah,  nggak peduli juga, kan?! Dari awal nggak terlalu berharap juga kok’ batin Hye Jin sambil berjalan menyusul JungKook dan berjalan disampingnya. JungKook melihat Hye Jin yang dari tadi menunduk. Lalu tiba-tiba Hye Jin berhenti dan ingat akan sesuatu.
“lalu foto selfie-nya bagaimana?”
Di perjalanan menuju rumah Hye Jin dan JungKook tetap berjalan bersama dan membicarakan tentang rencana Hye Jin dan kedua temannya
“untuk beralasan saja, kah? Aku pikir foto selfie itu sangat tidak masuk akal. Itu hanya untuk
orang narsis” kata JungKook datar
“sudah kubilang,  aku harus melakukannya. Karena aku sudah berjanji” bantah Hye Jin
“kan bisa kau tolak saja. Wanita memang sangat menyusahkan”
‘ benar juga. Tapi walaupun begitu,  dia masih mau berjalan bersamaku’ batin Hye Jin
“ada apa?” tanya JungKook tiba tiba
“tidak. tidak ada apa-apa kok” jawab Hye Jin cepat
kencan natal akan seperti apa ya?’ batin Hye Jin
“mau membeli hadiah untuk pacarnya? Ada diskon besar. Karena mendekati hari natal. Apa anda mau beli? Wanita sangat menyukai ini lho?!” tanya seorang sales pada mereka berdua sambil menyodorkan sebuah cincin
“tidak terima kasih. Aku sudah menyiapkan lebih baik dari itu” jawab JungKook singkat dan melanjutkan jalannya
“menolak dengan cara yang kasar” kata Hye Jin
“memang nggak masuk akal memeri hadiah saat natal. Memangnya hari ulang tahun apa?!” perkataan JungKook membuat Hye Jin memanyunkan bibirnya
“kenapa tidak? kan menyenangkan,  jadi tidak perlu alasan lagi. Oh ya,  aku akan membeli sesuatu juga” ucap Hye Jin
“eh? Apa nih? Mau kasih apa? Apa ya, .. gimana kalau kalung leher?   Ya,  kalung leher seperti untuk hewan peliharaan.. ditambah tali,  agar bisa membawamu berjalan jalan” sindir JungKook. (emang dia kira Hye Jin itu memang hewan peliharaan apa?!)
“aku mau!” jawab Hye Jin dengan senang,  membuat JungKook membulatkan matanya tak percaya
“beneran nih? Kalau gitu kita akan berjalan-jalan setiap pagi” kata Hye Jin senang
“aku hanya bercanda” ucap JungKook singkat
“eh?”
“kau ini bodoh atau apa?! Mana mungkin aku lakukan itu?!” tanya JungKook
“tapi, ,  meskipun begitu..—“
“kalau kau mau,  kau bisa lakukan sendiri” kata JungKook dingin dan langsung berjalan duluan meninggalkan Hye Jin
“nggak.. bukan begitu. Mendapatkan hadiah dari orang yang dicintai itu sangat spesial. Apapun yang akan diberikan akan aku jaga” kata Hye Jin sambil berlari menyusul JungKook
“ciih”. “ bikin bingung. Wanita itu menyusahkan atau mudah tertipu?” tanya JungKook
“mungkin benar. Eh?? Pohon natal besar” ucap Hye Jin sambil menghampiri pohon natal besar di hadapan mereka.
“lambang hati ditengahnya itu sangat jelek” comment JungKook
“eh? Itu manis kok” jawab Hye Jin
“terserah deh. Cepat ambil foto lalu pulang” kata JungKook datar dan berjalan menuju pohon natal itu
Hye Jin mengotak atik HP-nya lama
“ada apa sih?” tanya JungKook mulai sebal
“susah berfoto tanpa memperlihatkan baju seragamnya” jawab Hye Jin
“sini. Biarkan aku yang memfotonya” kata JungKook dan langsung menarik bahu Hye Jin di dekatkan di dekapannya. Pipi JungKook bersentuhan dengan pipi Hye Jin. Hye Jin memerah malu
“begini saja nggak masalah kan? Pohonnya juga kelihatan. Sudahlah ayo pergi” kata JungKook dan langsung pergi
Yakk!!, ,  tadi pipi kami bersentuhan?” kata Hye Jin pelan dan berjalan menyusul JungKook
‘kita terlihat seperti pasangan sungguhan! Eh ,  tapi aku terlihat kaku. Mereka pasti tahu kalau aku terlihat gugup. Memalukan. Meskipun JungKook sempurna,  ia masih tetap tenang dan keren. Benar benar alami. Kapan ya,  dia akan tersenyum seperti ini padaku?’ batin Hye Jin sambil memandangi fotonya dengan JungKook tadi
“hei! Hye Jin-ah!” panggil JungKook
“eh?”
“sudah dingin kita cari tempat dulu” ajak JungKook dan Hye Jin hanya menganggukinya
“hei! Ada apa?” tanya JungKook pada Hye Jin saat JungKook menoleh,  Hye Jin sedang berjongkok memegangi perutnya
“perutku, , ,  sakit” jawab Hye Jin

TBC
Di sebuah toko
“ini.” Kata JungKook sambil memberikan tas plastik berisi obat
“minum obat perutnya,  lalu istirahat sampai sembuh” lanjut JungKook
“jauh-jauh ke apotek hanya untukku?. Makasih. Berapa harganya?” tanya Hye Jin sambil merogoh tasnya untuk mengambil dompet
“nggak usah.”
“eh? Makasih.” Kata Hye Jin singkat
“tapi kenapa sakit perut? Kau ini bukan orang tua kan?” sindir JungKook
“ada apa?! Ini semua juga salahmu! Sebenarnya bukan ini yang ingin aku katakan!” kata Hye Jin berteriak
“mau bilang apa? Akan aku dengarkan” kata JungKook sambil menaruh telapak tangannya sebelah kiri menopang pipinya
“baiklah. Cuma satu hal. Bagimu aku ini apa? Apa hanya sebuah mainan? Atau jadi hewan peliharaanmu untuk menjadi pengisi luangmu? Apa Cuma itu? Apa kau tidak memiliki perasaan khusus. Walau sedikit?” tanya Hye Jin terus terang
~~~~~ My Angel ~~~~
JungKook-ah..”
“jadi? Sampai kapan adegan cinta monyet ini berlangsung? Kau sangat sederhana. Mudah percaya. Kau belum mengerti tentangku. Mana mungkin aku bilang seperti itu? Teruslah belajar bagaimana caramu menjalani hidup di jalan ini. Suatu haru kau akan tertipuseperti ini lagi..”  kata JungKook belum selesai sebuah guyuran air membasahinya
“kau menjijikkan!! Kuharap kau mati seperti potongan sampah!!” teriak Hye Jin kesal,  dan pergi keluar meninggalkan JungKook sendiri. Semua orang di toko memperhatikan mereka berdua
“um,  anda tak apa?” tanya seorang pelayan
“tidak”
“apa saya harus mengambilkan handuk?”
“tidak perlu”
‘BODOH!!! Dasar sampah!! Aku membencinya!!’ batin Hye Jin setelah sampai di rumah melemparkan tasnya di kasur dan menutup pintu kamarnya
~~~~~ My Angel ~~~~~
“Hye Jin-ah. Aku menyukaimu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar