Chapter III
MY ANGEL
Author : Byun
Seo Kyeon
Genre : Romance
Main Cast :
-
Jeon JungKook (BTS)
-
Song Hye Jin (OC)
Rating : A ( PG 13+)
Length : Chaptered
Happy Reading....
Di
sebuah toko
“ini.” Kata JungKook sambil
memberikan tas plastik berisi obat
“minum obat perutnya, lalu istirahat sampai sembuh” lanjut JungKook
“jauh-jauh ke apotek hanya
untukku?. Makasih. Berapa harganya?” tanya Hye Jin sambil merogoh tasnya untuk
mengambil dompet
“nggak usah.”
“eh? Makasih.” Kata Hye Jin
singkat
“tapi kenapa sakit perut? Kau
ini bukan orang tua kan?” sindir JungKook
“ada apa?! Ini semua juga
salahmu! Sebenarnya bukan ini yang ingin aku katakan!” kata Hye Jin berteriak
“mau bilang apa? Akan aku
dengarkan” kata JungKook sambil menaruh telapak tangannya sebelah kiri menopang
pipinya
“baiklah. Cuma satu hal.
Bagimu aku ini apa? Apa hanya sebuah mainan? Atau jadi hewan peliharaanmu untuk
menjadi pengisi luangmu? Apa Cuma itu? Apa kau tidak memiliki perasaan khusus.
Walau sedikit?” tanya Hye Jin terus terang
“entah.”
“kalau kau bilang begitu, akan kusiram air!” teriak Hye Jin sambil
mengarahkan segelas air pada JungKook
“hei, Tolong katakan.” Kata Hye
Jin pelan
JungKook mendekatkan wajahnya
ke Hye Jin, membuat pipi Hye Jin memerah
“Hye Jin-ah. Aku menyukaimu”
“eh?”
“kau nggak menyadarinya?
Walaupun tidak berguna, aku nggak
mungkin bersama dengan orang yang aku benci. Seperti mainan, jika nggak suka akan dibuang. Seperti itu.
Selama ini aku sudah menyukaimu, tetapi
aku belum bisa mengatakannya” kata JungKook dan kembali ke tempat duduknya
‘bohong!’
“benarkah?” tanya Hye Jin
sambil mengeluarkan air mata yang tak bisa ia bendung di pelupuk matanya lagi.
“hei. Jangan nangis” kata JungKook
“soalnya, aku nggak tahu kalau kau akan berbicara
seperti itu. Jadi aku senang”
“maaf sudah membohongimu
selama ini” kata JungKook
“tak apa. Aku itu orangnya
pemaaf” ucap Hye Jin menenangkan dirinya
“um, tanggal 24 aku ingin bersamamu” kata Hye Jin
“maksudmu malam natal?”tanya JungKook
“hmm”
“mau ngapain?”
“ya, seperti biasa aja. Makan kue bersama dan
bertukar hadiah. Ini natal pertamaku dengan pacar” kata Hye Jin
“sangat biasa”
“apa tidak boleh?”
“boleh. Sepertinya bersamamu
menyenangkan”
“JungKook-ah..”
“jadi? Sampai kapan adegan
cinta monyet ini berlangsung? Kau sangat sederhana. Mudah percaya. Kau belum
mengerti tentangku. Mana mungkin aku bilang seperti itu? Teruslah belajar
bagaimana caramu menjalani hidup di jalan ini. Suatu hari kau akan tertipu seperti
ini lagi..” kata JungKook belum selesai
sebuah guyuran air membasahinya
“kau menjijikkan!! Kuharap
kau mati seperti potongan sampah!!” teriak Hye Jin kesal, dan pergi keluar meninggalkan JungKook
sendiri. Semua orang di toko memperhatikan mereka berdua
“um, anda tak apa?” tanya seorang pelayan
“tidak”
“apa saya harus mengambilkan
handuk?”
“tidak perlu”
‘BODOH!!! Dasar sampah!! Aku
membencinya!!’ batin Hye Jin setelah sampai di rumah melemparkan tasnya di
kasur dan menutup pintu kamarnya
HYE
JIN POV
sekarang aku mengerti.dia
nggak perah peduli denganku. Karena itulah dia bisa berbohong seperti ini
padaku. Sudah cukup! Aku lelah jatuh cinta! Mustahil bagiku
MALAM
NATAL TANGGAL 23
.
.
.
MALAM
NATAL TANGGAL 24
.
.
.
“natal,
, . Tanpa seseorang. Seperti biasanya” batinku duduk di atas kasur sambil
merenung
“Hye Jin-ie?. Tidak ingin makan kue natal?”
tanya ibuku padaku sambil mengetuk pintu kamarku
“tidak”
jawabku singkat
“tidak
mau? Kau setiap hari mengurung diri di kamar. Bahkan belum makan” omel ibuku
halus
“tak
apa. Sedang diet. Biarkan aku sendiri” kataku asal
~~~~~
My Angel ~~~~
Ting...ting...drrtt...
Bunyi
ponselku berdering. Aku lihat ternyata kiriman email kedua temanku, Eun Hye dan Azuka. Mereka sepertinya senang
sekali merayakan malam natal dengan pacarnya. Saat aku akan mengirim hasil
fotoku dengan JungKook di pohon natal di alun alun kota, aku berfikir ‘untuk apa aku mengirimnya? Aku nggak bisa lagi berpura-pura berpacaran
lagi dengannya. Aku menyerah. Kalau mereka tahu, ya sudahlah. Lebih baik dijauhi mereka
daripada harus bersama dengan JungKook. Dia sangat menjijikkan. Kenapa aku bisa
jatuh cinta padanya? JungKook babo! Kenapa kau melakukan ini padaku? Aku sudah
berharap banyak kepadamu. Mana mungkin bisa kulupakan’ pikirku sambil
memeluk kakiku, diam, dan merenung.
Tok..tok...tok
Seseorang
mengetuk pintuku. Dengan cepat aku turun dari kasurku dan menghampiri pintu
“sudah
aku bilang kalau aku tidak mau kue, kan?!” kataku sedikit kesal
Saat
kubuka pintu kamarku. Aku terkejut. Di
balik pintu kutemui seseorang berbadan jangkung, tampan, dan sedang menyenderkan bahunya di bingkai
pintu. Ternyata orang yang berada di baliknya adalah JungKook. Ya, Jeon JungKook.
“pacarmu
kesini. Nikmati waktumu” kata ibuku dan langsung pergi dari situ
“makasih.”
Jawab JungKook singkat dan langsung masuk ke kamarku
“kenapa?
Kenapa kau kesini?” tanyaku
“aku
menunggunya. Dan kau tidak minta maaf juga. Kau keterlaluan, ya” jawab JungKook
dan berhasil membuatku tercengang
“minta
maaf? Kenapa aku harus minta maaf” kataku tidak terima
“kau
lupa? Kau melempar air padaku dan menyuruhku mati. Kau pikir itu tindakan
bagus?” tanyanya padaku
“kau
pantas mendapatkannya!” jawabku padanya. Dan sekejap dia mendekatkan wajahnya
di depanku, berhasil membuat pipiku
memerah
“akan
kubuktikan sekali lagi kalau kau itu milikku” katanya membuatku memejamkan
mataku erat. Takut, gugup, semuanya jadi satu. Saat aku membuka mataku dia
sudah menjauh dariku
“apa?”
“sudah
kupakaikan kalungmu” jawab JungKook. Dan aku melihat leherku. Teruntai sebuah
kalung putih cantik berlambangkan hati
“ini,
... maksudmu... hadiah natalku?” tanyaku
tidak percaya
“biar
kujelaskan. Kalau kau kubelikan kalung leher beneran, akan disangka kalau aku orang aneh, kan?! Itu tandanya kalau kau itu
milikku. Jadi jaga itu” jawabnya
Tak
kuasa aku membendung air mataku dan menumpahkan semuanya di pipiku
“t-terima
k-kasih” kataku sendu sambil menangis
Ini tidak adil. Kau membuatku
tidak bisa meninggalkanmu, Jeon JungKook.. berapa kali lagi kau akan menipuku
sampai kau puas?
“ini
pasti akan ku jaga” kataku
“hei
JungKook! Perkataanmu yang sebelumnya, bolehkah aku mempercayainya walaupun sedikit?”
tanyaku pada JungKook. Dan JungKook hanya terdiam mendengar perkataanku itu.
“aku menyukaimu, Hye Jin-ah”
~~~~~
My Angel ~~~~
Di sekolah
Sudah
menjadi kebiasaanku jika sudah sampai di sekolah akan langsung
berbincang-bincang banyak hal pada Azuka dan Eun Hye. Tetapi, aku tidak melihat mereka hari ini, kira-kira mereka kemana? Itulah yang jadi
pertanyaanku sekarang ini. Aku merasa bosan di kelas, karena hari ini adalah upacara setelah liburan
musim dingin, jadi hari ini akan
mengalami banyak jamkos, aku putuskan
untuk ke taman belakang sekolah dan duduk di bangku bawah pohon sakura yang
sedang bermekaran disana. Di perjalanan, aku bertemu dengan JungKook. Aku bingung, aku gugup, aku frustasi karena tak tahu apa yang harus
aku lakukan, aku merasa ada yang
canggung. Aku berfikir untuk mengatakan hal basa-basi dengannya. Sayangnya, saat dia lewat, wussshh~~. Hanya angin yang kurasakan. Dia
bahkan tidak menoleh padaku ataupun menyapaku. Dasar!! Walaupun dia bersikap
seperti itu padaku, aku akan bersikap
biasa mulai sekarang. Aku sudah sampai di taman belakang sekolah sekarang. Dan
seperti biasa, aku membeli sekaleng soda
dan beberapa cemilan juga roti dari kantin untuk aku makan dan aku buat cemilan
saat duduk di taman.
Di taman, anehnya tidak ada satu siswa atau siswi yang
datang kesana. Mungkin bisa dibilang hanya beberapa, termasuk aku. Kenapa hanya sedikit? Biasanya
tempat ini selalu ramai dikelilingi banyak anak, batinku. Sekali lagi, aku melihat JungKook yang berjalan di depanku,
aku sapa dia, karena dia tidak menoleh, aku lempar
menggunakan kaleng yang aku bawa.
Ttakk!!
“aww...”
“yakk!!!
JungKook-ah??!!! Nae moksori andeullini, eoh?!!(apa kau tidak bisa mendengar
suaraku?) Ni gweoneun eodiya, huh??!!!(dimana telingamu?).” bentakku padanya
dan dia berjalan menghampiriku
“ohh,
jadi itu kau. Apa maumu?”
‘oh Tuhan... ini anak apa belum pernah kena
sepatu kali ya?!’ batinku kesel
“aku
tadi meyapamu, babo-ya.”
“ohh..”jawwabnya
simple
“aishh
jinjja. Aku ini pacarmu, jadi anggaplah
aku seperti seorang wanita. Kau selalu saja menganggapku seekor an— mmmbbb” perkataanku
terputus karena kelima jari tangannya membekap mulutku
“kalau
kau berbicara keras-keras, maka semua
akan tahu kalau kita hanya pacar bohongan saja, tahu?!” bisiknya di telingaku
tapi itu sangat terdengar bagiku
“hmm”
“kalau
kau mau berbicara hal seperti itu saja, lebih baik aku pergi” ketika JungKook akan
pergi melangkah dari hadapanku, aku
menghentikannya. Tak sengaja, atau bisa
dibilang refleks, tanganku memegang
tangannya
“mwo?”
“eh??
Mian, aniyo, nandemonai(tidak ada apa-apa) ^^” jawabku
sambil tersenyum pahit. JungKook melanjutkan jalannya dan perlahan menghilang
dari hadapanku.
Seperti apa sih, aku menurutnya? Apa hanya sebatas hewan
peliharaan? Atau boneka penghilang jenuhnya? Atau benda yang dibuatnya mainan
untuk mengisi waktu luang? Tak pernahkah dia menganggapku lebih dari itu, ya layaknya seorang wanita baginya. Walaupun
sedikit?. Aku bahkan tak mengerti kenapa aku masih saja menyukainya hingga saat
ini. Aku ingin sekali membencinya, tapi
kenapa saat aku ingin melupakannya, dia
selalu saja ada di sampingku. Jahat!! Kau jahat Jeon JungKook!!.
~~~~~
My Angel ~~~~
TBC
“JungKook-ah!!”
“ada apa?”
“aku ingin bertanya sesuatu padamu,
apa kau ada waktu?”
“tentu. Mau bicara tentang
apa?”
“apa benar kau menyukai Hye
Jin-ssi?”
“apa aku harus menjawab itu?”
“jika kau tak ingin
menjawabnya, terserah kau. Aku hanya
ingin bilang sesuatu, bahwa aku menyukai
Hye Jin. Jadi, hari ini aku akan
menyatakan cinta padanya, dan menunggu
kepastian darinya”
JungKook mendengar perkataan
L, langsung membelalakkan matanya tak
percaya.
“terserah. Apa yang ingin kau
lakukan. Aku hanya menganggapnya sebagai penghilang jenuhku saja. Jadi, terserah kau apa yang ingin kau lakukan.”
Jawab JungKook santai, sambil
menenangkan ekspresinya
“baiklah. Terima kasih atas
waktunya. Aku pergi” pamit L sambil pergi meninggalkan JungKook
‘aku hanya dianggap seperti itu
oleh JungKook? Jadi, ternyata selama ini,
dia tidak pernah sekalipun menyukaiku?
Ataupun menganggapku sebagai wanita?. Jahat!! Jahat kau, Jeon JungKook!!!’ batin Hye Jin yang tak
sengaja mkendengar pembicaraan mereka di tangga bawah sabil berusaha membendung
air matanya.
~~~~~
My Angel ~~~~
“Hye Jin-ssi , apa kau senang?”
“hmm. Aku senang sekali. Aku
sudah lama ingin pergi kesini. Terima kasih untuk semuanya L” jawab Hye Jin
sambil tersenyum lebar
“Hye Jin-ssi. Aku ingin tanya
sesuatu darimu”
“apa?”
“bagaimana dengan jawabanmu?”
“emmb...” Hye Jin
menggantungkan perkataannya
‘bukankah ini waktu yang
bagus untuk bilang “iya”? dengan aku berpacaran dengan L, bukankah aku akan terhindar dari JungKook dan
semua penilaian buruknya tentangku, juga
dengan apa yang sudah ia lakukan padaku selama ini. JungKook hanya bisa
membuatku menangis saja, sementara L, dia sering sekali membuatku tertawa. Walaupun,
peraqsaan cintaku pada JungKook belum
bisa aku hilangkan sepenuhnya, jika aku
sudah bisa mencintai L, maka aku akan
melupakan JungKook juga, bukan?. Ini adalah keputusanmu, Hye Jin . kau harus bisa ‘ batin Hye Jin pada
dirinya sendiri
“L, aku—“
“Hye Jin-ah!!”
~~~~~
My Angel ~~~~
HYE
JIN POV
“L, aku—“
“Hye Jin-ah!!” seseorang
memanggilku dan langsung kutengokkan arah pandangku dan mendapati seseorang
yang sangat aku kenal. Seseorang yang sangat aku, ..... cintai.....
“ JungKook??” tanyaku lirih
“apa kau bodoh huh??!!!
“bentaknya padaku
“apa??!!! Memangnya kau
siapa?!!! Kau bahkan sama sekali tak memperhatikanku ataupun meanggapku sebagi
seorang wanita. Untuk apa aku harus berharap padamu?!!!” benatkku tak kalah
darinya
“L-ssi. Mianhae. Aku tarik
kembali kata-kataku tadi. Hye Jin-ah, , ayo pergi” ucap JungKook sambil menarik
tanganku dan pergi meninggalkan L disana sendirian.
~~~~~
My Angel ~~~~
Setelah cukup lama kami berjalan, aku menghentikan langkahku paksa dan menarik
kembali tangan JungKook, sampai kami
benar-benar berhenti. Aku hanya menatap JungKook kesal.
“apa sebenarnya maumu?!! Kenapa
kau seperti ini?!!! Apa kau ingin membuatku mati segera, huh??!!! Kau tidak
benar-benar mencintaiku, lalu untuk apa
aku masih mengharapkanmu, huh?!!. Aku
bahkan tidak tahu, mengapa aku tetap
saja mencintaimu, meskipun semua yang
telah kau lakukan padaku selama ini. Aku—“ perkataanku terhenti.
CHU~~
JungKook mencium bibirku
pelan. Aku hanya bisa membelalakkan mataku tak percaya. Kakiku rasanya lemas untuk kugerakkan. JungKook... kenapa
kau ...
“aishh jinjja. Aku ini
pacarmu, jadi anggaplah aku seperti
seorang wanita. Kau selalu saja menganggapku seekor an— mmmbbb” perkataanku
terputus karena kelima jari tangannya membekap mulutku
“kalau kau berbicara
keras-keras, maka semua akan tahu kalau
kita hanya pacar bohongan saja, tahu?!” bisiknya di telingaku tapi itu sangat
terdengar bagiku
“hmm”
“kalau kau mau berbicara hal
seperti itu saja, lebih baik aku pergi”
ketika JungKook akan pergi melangkah dari hadapanku, aku menghentikannya. Tak sengaja, atau bisa dibilang refleks, tanganku memegang tangannya
“mwo?”
“eh?? Mian, aniyo, nandemonai ^^” jawabku sambil tersenyum pahit.
JungKook melanjutkan jalannya dan perlahan menghilang dari hadapanku.
Seperti apa sih, aku menurutnya? Apa hanya sebatas hewan
peliharaan? Atau boneka penghilang jenuhnya? Atau benda yang dibuatnya mainan
untuk mengisi waktu luang? Tak pernahkah dia menganggapku lebih dari itu, ya layaknya seorang wanita baginya. Walaupun
sedikit?. Aku bahkan tak mengerti kenapa aku masih saja menyukainya hingga saat
ini. Aku ingin sekali membencinya, tapi
kenapa saat aku ingin melupakannya, dia
selalu saja ada di sampingku. Jahat!! Kau jahat Jeon JungKook!!.
~~~~~
My Angel ~~~~
“
Annyeong para readers sekalian.. >.< ^_^ yah, bisa dibilang kalau ini
sudah lama. Jadi, ini adalah chapter terakhir dari FF ini. Author sih
berharapnya readers nggak bosen bacanya. Jadi, Happy Reading aja... makasih
udah mengikuti jalannya FF ini dari awal sampai akhir.. CHU~~ :* :*” salam dari
author
Tidak ada komentar:
Posting Komentar