Rabu, 03 Februari 2016

FF JungKook Romance/ My Angel [Chapter 3]


Chapter III


MY ANGEL

Author :  Byun Seo Kyeon

Genre : Romance

Main Cast :

-          Jeon JungKook (BTS)

-          Song Hye Jin (OC)

Rating : A ( PG 13+)

Length : Chaptered



Happy Reading....

            Di sebuah toko

“ini.” Kata JungKook sambil memberikan tas plastik berisi obat

“minum obat perutnya,  lalu istirahat sampai sembuh” lanjut JungKook

“jauh-jauh ke apotek hanya untukku?. Makasih. Berapa harganya?” tanya Hye Jin sambil merogoh tasnya untuk mengambil dompet

“nggak usah.”

“eh? Makasih.” Kata Hye Jin singkat

“tapi kenapa sakit perut? Kau ini bukan orang tua kan?” sindir JungKook

“ada apa?! Ini semua juga salahmu! Sebenarnya bukan ini yang ingin aku katakan!” kata Hye Jin berteriak

“mau bilang apa? Akan aku dengarkan” kata JungKook sambil menaruh telapak tangannya sebelah kiri menopang pipinya

“baiklah. Cuma satu hal. Bagimu aku ini apa? Apa hanya sebuah mainan? Atau jadi hewan peliharaanmu untuk menjadi pengisi luangmu? Apa Cuma itu? Apa kau tidak memiliki perasaan khusus. Walau sedikit?” tanya Hye Jin terus terang

“entah.”

“kalau kau bilang begitu,  akan kusiram air!” teriak Hye Jin sambil mengarahkan segelas air pada JungKook

“hei, Tolong katakan.” Kata Hye Jin pelan

JungKook mendekatkan wajahnya ke Hye Jin,  membuat pipi Hye Jin memerah

“Hye Jin-ah. Aku menyukaimu”

“eh?”

“kau nggak menyadarinya? Walaupun tidak berguna,  aku nggak mungkin bersama dengan orang yang aku benci. Seperti mainan,  jika nggak suka akan dibuang. Seperti itu. Selama ini aku sudah menyukaimu,  tetapi aku belum bisa mengatakannya” kata JungKook dan kembali ke tempat duduknya

‘bohong!’

“benarkah?” tanya Hye Jin sambil mengeluarkan air mata yang tak bisa ia bendung di pelupuk matanya lagi.

“hei. Jangan nangis” kata JungKook

“soalnya,  aku nggak tahu kalau kau akan berbicara seperti itu. Jadi aku senang”

“maaf sudah membohongimu selama ini” kata JungKook

“tak apa. Aku itu orangnya pemaaf” ucap Hye Jin menenangkan dirinya

“um,  tanggal 24 aku ingin bersamamu” kata Hye Jin

“maksudmu malam natal?”tanya JungKook

“hmm”

“mau ngapain?”

“ya,  seperti biasa aja. Makan kue bersama dan bertukar hadiah. Ini natal pertamaku dengan pacar” kata Hye Jin

“sangat biasa”

“apa tidak boleh?”

“boleh. Sepertinya bersamamu menyenangkan”

“JungKook-ah..”

“jadi? Sampai kapan adegan cinta monyet ini berlangsung? Kau sangat sederhana. Mudah percaya. Kau belum mengerti tentangku. Mana mungkin aku bilang seperti itu? Teruslah belajar bagaimana caramu menjalani hidup di jalan ini. Suatu hari kau akan tertipu seperti ini lagi..”  kata JungKook belum selesai sebuah guyuran air membasahinya

“kau menjijikkan!! Kuharap kau mati seperti potongan sampah!!” teriak Hye Jin kesal,  dan pergi keluar meninggalkan JungKook sendiri. Semua orang di toko memperhatikan mereka berdua

“um,  anda tak apa?” tanya seorang pelayan

“tidak”

“apa saya harus mengambilkan handuk?”

“tidak perlu”

‘BODOH!!! Dasar sampah!! Aku membencinya!!’ batin Hye Jin setelah sampai di rumah melemparkan tasnya di kasur dan menutup pintu kamarnya

HYE JIN POV

sekarang aku mengerti.dia nggak perah peduli denganku. Karena itulah dia bisa berbohong seperti ini padaku. Sudah cukup! Aku lelah jatuh cinta! Mustahil bagiku

MALAM NATAL TANGGAL 23

.

.

.

MALAM NATAL TANGGAL 24

.

.

.

“natal, , . Tanpa seseorang. Seperti biasanya” batinku duduk di atas kasur sambil merenung

Hye Jin-ie?. Tidak ingin makan kue natal?” tanya ibuku padaku sambil mengetuk pintu kamarku

“tidak” jawabku singkat

“tidak mau? Kau setiap hari mengurung diri di kamar. Bahkan belum makan” omel ibuku halus

“tak apa. Sedang diet. Biarkan aku sendiri” kataku asal

~~~~~ My Angel ~~~~



Ting...ting...drrtt...

Bunyi ponselku berdering. Aku lihat ternyata kiriman email kedua temanku,  Eun Hye dan Azuka. Mereka sepertinya senang sekali merayakan malam natal dengan pacarnya. Saat aku akan mengirim hasil fotoku dengan JungKook di pohon natal di alun alun kota,  aku berfikir ‘untuk apa aku mengirimnya? Aku nggak bisa lagi berpura-pura berpacaran lagi dengannya. Aku menyerah. Kalau mereka tahu,  ya sudahlah. Lebih baik dijauhi mereka daripada harus bersama dengan JungKook. Dia sangat menjijikkan. Kenapa aku bisa jatuh cinta padanya? JungKook babo! Kenapa kau melakukan ini padaku? Aku sudah berharap banyak kepadamu. Mana mungkin bisa kulupakan’ pikirku sambil memeluk kakiku, diam, dan merenung.

Tok..tok...tok

Seseorang mengetuk pintuku. Dengan cepat aku turun dari kasurku dan menghampiri pintu

“sudah aku bilang kalau aku tidak mau kue, kan?!” kataku sedikit kesal

Saat kubuka pintu kamarku. Aku terkejut.  Di balik pintu kutemui seseorang berbadan jangkung,  tampan,  dan sedang menyenderkan bahunya di bingkai pintu. Ternyata orang yang berada di baliknya adalah JungKook. Ya,  Jeon JungKook.

“pacarmu kesini. Nikmati waktumu” kata ibuku dan langsung pergi dari situ

“makasih.” Jawab JungKook singkat dan langsung masuk ke kamarku

“kenapa? Kenapa kau kesini?” tanyaku

“aku menunggunya. Dan kau tidak minta maaf juga. Kau keterlaluan, ya” jawab JungKook dan berhasil membuatku tercengang

“minta maaf? Kenapa aku harus minta maaf” kataku tidak terima

“kau lupa? Kau melempar air padaku dan menyuruhku mati. Kau pikir itu tindakan bagus?” tanyanya padaku

“kau pantas mendapatkannya!” jawabku padanya. Dan sekejap dia mendekatkan wajahnya di depanku,  berhasil membuat pipiku memerah

“akan kubuktikan sekali lagi kalau kau itu milikku” katanya membuatku memejamkan mataku erat. Takut, gugup, semuanya jadi satu. Saat aku membuka mataku dia sudah menjauh dariku

“apa?”

“sudah kupakaikan kalungmu” jawab JungKook. Dan aku melihat leherku. Teruntai sebuah kalung putih cantik berlambangkan hati

“ini, ... maksudmu...  hadiah natalku?” tanyaku tidak percaya

“biar kujelaskan. Kalau kau kubelikan kalung leher beneran,  akan disangka kalau aku orang  aneh, kan?! Itu tandanya kalau kau itu milikku. Jadi jaga itu” jawabnya

Tak kuasa aku membendung air mataku dan menumpahkan semuanya di pipiku

“t-terima k-kasih” kataku sendu sambil menangis

Ini tidak adil. Kau membuatku tidak bisa meninggalkanmu, Jeon JungKook.. berapa kali lagi kau akan menipuku sampai kau puas?

“ini pasti akan ku jaga” kataku

“hei JungKook! Perkataanmu yang sebelumnya,  bolehkah aku mempercayainya walaupun sedikit?” tanyaku pada JungKook. Dan JungKook hanya terdiam mendengar perkataanku itu.



“aku menyukaimu,  Hye Jin-ah”

~~~~~ My Angel ~~~~



            Di sekolah

Sudah menjadi kebiasaanku jika sudah sampai di sekolah akan langsung berbincang-bincang banyak hal pada Azuka dan Eun Hye. Tetapi,  aku tidak melihat mereka hari ini,  kira-kira mereka kemana? Itulah yang jadi pertanyaanku sekarang ini. Aku merasa bosan di kelas,  karena hari ini adalah upacara setelah liburan musim dingin,  jadi hari ini akan mengalami banyak jamkos,  aku putuskan untuk ke taman belakang sekolah dan duduk di bangku bawah pohon sakura yang sedang bermekaran disana. Di perjalanan,  aku bertemu dengan JungKook. Aku bingung,  aku gugup,  aku frustasi karena tak tahu apa yang harus aku lakukan,  aku merasa ada yang canggung. Aku berfikir untuk mengatakan hal basa-basi dengannya. Sayangnya,  saat dia lewat,  wussshh~~. Hanya angin yang kurasakan. Dia bahkan tidak menoleh padaku ataupun menyapaku. Dasar!! Walaupun dia bersikap seperti itu padaku,  aku akan bersikap biasa mulai sekarang. Aku sudah sampai di taman belakang sekolah sekarang. Dan seperti biasa,  aku membeli sekaleng soda dan beberapa cemilan juga roti dari kantin untuk aku makan dan aku buat cemilan saat duduk di taman.

            Di taman,  anehnya tidak ada satu siswa atau siswi yang datang kesana. Mungkin bisa dibilang hanya beberapa,  termasuk aku. Kenapa hanya sedikit? Biasanya tempat ini selalu ramai dikelilingi banyak anak,  batinku. Sekali lagi,  aku melihat JungKook yang berjalan di depanku,  aku sapa dia,  karena dia tidak menoleh, aku lempar menggunakan kaleng yang aku bawa.

Ttakk!!

“aww...”

“yakk!!! JungKook-ah??!!! Nae moksori andeullini, eoh?!!(apa kau tidak bisa mendengar suaraku?) Ni gweoneun eodiya, huh??!!!(dimana telingamu?).” bentakku padanya dan dia berjalan menghampiriku

“ohh,  jadi itu kau. Apa maumu?”

oh Tuhan... ini anak apa belum pernah kena sepatu kali ya?!’ batinku kesel

“aku tadi meyapamu, babo-ya.”

“ohh..”jawwabnya simple

“aishh jinjja. Aku ini pacarmu,  jadi anggaplah aku seperti seorang wanita. Kau selalu saja menganggapku seekor an— mmmbbb” perkataanku terputus karena kelima jari tangannya membekap mulutku

“kalau kau berbicara keras-keras,  maka semua akan tahu kalau kita hanya pacar bohongan saja, tahu?!” bisiknya di telingaku tapi itu sangat terdengar bagiku

“hmm”

“kalau kau mau berbicara hal seperti itu saja,  lebih baik aku pergi” ketika JungKook akan pergi melangkah dari hadapanku,  aku menghentikannya. Tak sengaja,  atau bisa dibilang refleks,  tanganku memegang tangannya

“mwo?”

“eh?? Mian,  aniyo,  nandemonai(tidak ada apa-apa) ^^” jawabku sambil tersenyum pahit. JungKook melanjutkan jalannya dan perlahan menghilang dari hadapanku.

            Seperti apa sih,  aku menurutnya? Apa hanya sebatas hewan peliharaan? Atau boneka penghilang jenuhnya? Atau benda yang dibuatnya mainan untuk mengisi waktu luang? Tak pernahkah dia menganggapku lebih dari itu,  ya layaknya seorang wanita baginya. Walaupun sedikit?. Aku bahkan tak mengerti kenapa aku masih saja menyukainya hingga saat ini. Aku ingin sekali membencinya,  tapi kenapa saat aku ingin melupakannya,  dia selalu saja ada di sampingku. Jahat!! Kau jahat Jeon JungKook!!.

~~~~~ My Angel ~~~~

TBC

 JungKook-ah!!”

“ada apa?”

“aku ingin bertanya sesuatu padamu,  apa kau ada waktu?”

“tentu. Mau bicara tentang apa?”

“apa benar kau menyukai Hye Jin-ssi?”

“apa aku harus menjawab itu?”

“jika kau tak ingin menjawabnya,  terserah kau. Aku hanya ingin bilang sesuatu,  bahwa aku menyukai Hye Jin. Jadi,  hari ini aku akan menyatakan cinta padanya,  dan menunggu kepastian darinya”

JungKook mendengar perkataan L,  langsung membelalakkan matanya tak percaya.

“terserah. Apa yang ingin kau lakukan. Aku hanya menganggapnya sebagai penghilang jenuhku saja. Jadi,  terserah kau apa yang ingin kau lakukan.” Jawab JungKook santai,  sambil menenangkan ekspresinya

“baiklah. Terima kasih atas waktunya. Aku pergi” pamit L sambil pergi meninggalkan JungKook

‘aku hanya dianggap seperti itu oleh JungKook? Jadi,  ternyata selama ini,  dia tidak pernah sekalipun menyukaiku? Ataupun menganggapku sebagai wanita?. Jahat!! Jahat kau,  Jeon JungKook!!!’ batin Hye Jin yang tak sengaja mkendengar pembicaraan mereka di tangga bawah sabil berusaha membendung air matanya.

~~~~~ My Angel ~~~~

“Hye Jin-ssi ,  apa kau senang?”

“hmm. Aku senang sekali. Aku sudah lama ingin pergi kesini. Terima kasih untuk semuanya L” jawab Hye Jin sambil tersenyum lebar

“Hye Jin-ssi. Aku ingin tanya sesuatu darimu”

“apa?”

“bagaimana dengan jawabanmu?”

“emmb...” Hye Jin menggantungkan perkataannya

‘bukankah ini waktu yang bagus untuk bilang “iya”? dengan aku berpacaran dengan L,  bukankah aku akan terhindar dari JungKook dan semua penilaian buruknya tentangku,  juga dengan apa yang sudah ia lakukan padaku selama ini. JungKook hanya bisa membuatku menangis saja,  sementara L,  dia sering sekali membuatku tertawa. Walaupun,  peraqsaan cintaku pada JungKook belum bisa aku hilangkan sepenuhnya,  jika aku sudah bisa mencintai L,  maka aku akan melupakan JungKook juga, bukan?. Ini adalah keputusanmu,  Hye Jin . kau harus bisa ‘ batin Hye Jin pada dirinya sendiri

“L,  aku—“

“Hye Jin-ah!!”

~~~~~ My Angel ~~~~

HYE JIN POV

“L, aku—“

“Hye Jin-ah!!” seseorang memanggilku dan langsung kutengokkan arah pandangku dan mendapati seseorang yang sangat aku kenal. Seseorang yang sangat aku, ..... cintai.....

“ JungKook??” tanyaku lirih

“apa kau bodoh huh??!!! “bentaknya padaku

“apa??!!! Memangnya kau siapa?!!! Kau bahkan sama sekali tak memperhatikanku ataupun meanggapku sebagi seorang wanita. Untuk apa aku harus berharap padamu?!!!” benatkku tak kalah darinya

“L-ssi. Mianhae. Aku tarik kembali kata-kataku tadi. Hye Jin-ah, ,  ayo pergi” ucap JungKook sambil menarik tanganku dan pergi meninggalkan L disana sendirian.

~~~~~ My Angel ~~~~



            Setelah cukup lama kami berjalan,  aku menghentikan langkahku paksa dan menarik kembali tangan JungKook,  sampai kami benar-benar berhenti. Aku hanya menatap JungKook kesal.

“apa sebenarnya maumu?!! Kenapa kau seperti ini?!!! Apa kau ingin membuatku mati segera, huh??!!! Kau tidak benar-benar mencintaiku,  lalu untuk apa aku masih  mengharapkanmu, huh?!!. Aku bahkan tidak tahu,  mengapa aku tetap saja mencintaimu,  meskipun semua yang telah kau lakukan padaku selama ini. Aku—“ perkataanku terhenti.

CHU~~

JungKook mencium bibirku pelan. Aku hanya bisa membelalakkan mataku tak percaya. Kakiku rasanya  lemas untuk kugerakkan. JungKook... kenapa kau ...

“aishh jinjja. Aku ini pacarmu,  jadi anggaplah aku seperti seorang wanita. Kau selalu saja menganggapku seekor an— mmmbbb” perkataanku terputus karena kelima jari tangannya membekap mulutku

“kalau kau berbicara keras-keras,  maka semua akan tahu kalau kita hanya pacar bohongan saja, tahu?!” bisiknya di telingaku tapi itu sangat terdengar bagiku

“hmm”

“kalau kau mau berbicara hal seperti itu saja,  lebih baik aku pergi” ketika JungKook akan pergi melangkah dari hadapanku,  aku menghentikannya. Tak sengaja,  atau bisa dibilang refleks,  tanganku memegang tangannya

“mwo?”

“eh?? Mian,  aniyo,  nandemonai ^^” jawabku sambil tersenyum pahit. JungKook melanjutkan jalannya dan perlahan menghilang dari hadapanku.

            Seperti apa sih,  aku menurutnya? Apa hanya sebatas hewan peliharaan? Atau boneka penghilang jenuhnya? Atau benda yang dibuatnya mainan untuk mengisi waktu luang? Tak pernahkah dia menganggapku lebih dari itu,  ya layaknya seorang wanita baginya. Walaupun sedikit?. Aku bahkan tak mengerti kenapa aku masih saja menyukainya hingga saat ini. Aku ingin sekali membencinya,  tapi kenapa saat aku ingin melupakannya,  dia selalu saja ada di sampingku. Jahat!! Kau jahat Jeon JungKook!!.

~~~~~ My Angel ~~~~



















“ Annyeong para readers sekalian.. >.< ^_^ yah, bisa dibilang kalau ini sudah lama. Jadi, ini adalah chapter terakhir dari FF ini. Author sih berharapnya readers nggak bosen bacanya. Jadi, Happy Reading aja... makasih udah mengikuti jalannya FF ini dari awal sampai akhir.. CHU~~ :* :*” salam dari author

Tidak ada komentar:

Posting Komentar