Girl Let Me Know
Author : GalaxyAngel_01
Genre : Romance (not all romance)
Main Cast :
-
Park ChanYeol (EXO)
-
Park Hyun Soo (OC)
Rating : A ( PG 13+)
Length : Oneshot
Happy Reading....Salju,, hari ini salju
turun cukup lebat hingga membuat jendela kamarku tertutup embun dan salju.
Kulihat kalender di atas meja belajarku. “30 desember” gumamku. Benar! Sebentar
lagi akan tahun baru dan awal masuk sekolah setelah liburan musim dingin. Oh ya,
namaku Hyun Soo, Park Hyun Soo. Aku duduk di bangku 2 SMA. Walaupun sudah lebih
2 tahun aku di SMA ini, tidak ada hal yang istimewa bagiku. Semua hal yang
terjadi di SMA ini, kuanggap biasa saja.Aku berfikir, kalau awal
semester ini akan sangat melelahkan. Beberapa bulan lagi, aku akan naik kelas
3. Ya, semua berjalan sangat cepat. Hari ini hari minggu, aku sangat malas
untuk bangun pagi seperti saat aku sekolah. Aku angkat pelan kelopak mataku dan
berkedip beberapa kali. Sinar matahari langsung menyilaukan mataku. Aku segera
bangun dan berjalan gontai ke kamar mandi untuk sikat gigi dan cuci muka. “Hyun
Soo-ie?” panggil ibuku. “h-hmm.. Waeyo, eomma?” tanyaku. “sarapan sudah siap.
Cepat kebawah” suruh ibuku. “ne, ne, araseo eomma. Aku akan segera turun.”jawabku
sambil menuruni anak tangga. “setelah sarapan, bisa kau antar ini?” pinta
ibuku. “itu apa, eomma?” tanyaku tak tahu.”ini kue beras untuk pamanmu. Hari
ini dia pindahan dari Bucheon ke sini. Sudah, cepat selesaikan makanmu lalu
berikan ini padanya.” Jelas ibuku. “ne ne,,” jawabku mengerti lalu kulanjutkan
makanku.Aku mengantar kue itu
dengan wajah bingung. “apakah Hyun Soo tahu dimana lokasi rumah baru pamannya?
Aish,, pintar pintar dia sajalah” ucap ibuku di rumah. “dimana rumah paman?
Kenapa aku tidak tanya ibu dulu? Dasar pabbo! Mana sudah jauh lagi!” keluhku.
Di perjalanan, aku bertemu seseorang dan berniat untuk bertanya. “eumm..
permisi. Bolehkah aku bertanya sesuatu?” tanyaku tanpa basa-basi. “eh? Iya,
tentu” jawab lelaki itu. “apa kau tahu rumah seseorang yang baru saja pindah
dari Bucheon?” tanyaku lagi. “oh. Sepertinya aku tahu. Ikuti aku” pintanya. Aku
hanya mengangguk dan mengikuti setiap langkahnya. Bau ini.... harum. Apakah ini
parfumnya? Atau shampo?. Bau ini benar benar beda. Aku suka bau ini.Eh? Ngomong apa sih aku?
Dasar wanita cabul!. Aku memukul mukul kepalaku agar sadar. Lelaki itu
melihatku, aku tidak tahu jika dia berhenti tepat di depanku. Dan,,Brukk..Aku menabraknya. Eh? Aku tidak jatuh, tangannya
menopangku agar tidak jatuh, dan kakinya sebagai penyangga. Jantungku berdegub
kencang. Baunya semakin tercium di hidungku. Sangat harum. Eh? Cepat cepat
kudirikan kakiku dan meminta maaf padanya. “m-mianhae, aku tidak sengaja”
ucapku kelabakan. “tidak. aku tadi melihatmu memukul mukul kepalamu. Jadi, aku
ingin bertanya. Lalu, aku berhenti, dan ya itu tadi” jelasnya. “e-eumm.. aa..
a-apakah kita sudah sampai?” tanyaku basi. “o-oh.. iya, sedikit lagi. Tinggal mengikuti
jalan ini saja.” Jawabnya. “eumm.. apakah kau sudah lama tinggal disini?”
tanyaku mencairkan suasana. “eumm.. ya, kurang lebih 1 tahun setengah. Rumahku
berdekatan dengan rumah orang pindahan itu.” Jelasnya.“kamu bersekolah dimana?” tanyaku kepo. “ aku di SMA 2
Seoul, tetapi awal semester ini aku akan dipindahkan ke SMA 8 Busan. Mungkin
agar tidak terlalu jauh.” Jelasnya. “benarkah? Aku juga bersekolah di SMA 8
Busan. Wah, sebuah kebetulan.” Gurauku. Dia hanya tersenyum. “oh.. oh ya,
namamu siapa? Kita sudah berbicara banyak hal tetapi aku belum tahu siapa namamu.”“namaku Chanyeol, Park Chanyeol. Kamu?” tanya Chanyeol
balik. Eh? Nama marga kami sama. Tapi, dia bukan salah satu keluargaku. “e-eh.
Namaku Hyun Soo, Park Hyun Soo.”. “oh? Kita punya nama marga yang sama.. Hyun
Soo. Boleh aku panggil begitu?” tanyanya. Aku hanya mengangguk. “baiklah. Kita
sampai. Sekalian aku akan pulang. Annyeong~” salamnya sambil melambaikan
tangannya dan lama kelamaan menghilang. ‘aku,,
merasa ada yang berbeda dengannya. Tapi apa?’batinku.Awal semester baru
dimulai. Aku berjalan malas ke sekolah. “Hai Hyun Soo!” sapa temanku, Yoo Ra.
“oh, kamu Yoo Ra. Ada apa?” tanyaku. “kenapa kau malas sekali hari ini?”.
“bukankah setiap hari aku memang malas sekolah?” tanyaku dengan nada aneh. “oh
iya, benar juga! Ya sudah, aku akan ke kelas duluan. Aku tunggu di kelas!”
teriaknya sambil melambaikan tangan menajauh. Aku berjalan gontai memasuki
ruang kelas. Ya, seperti biasa. Aku duduk di dekat jendela yang langsung
mengarah ji jalan gerbang sekolah.“anak-anak. Kita
kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan dirimu.” Ucap Lee seonsaengnim. Aku
tersentak. “annyeong haseyo,—“. Suara ini...? bau ini...? aku langsung menoleh
kedepan.“Chanyeol?” ucapku lirih. “namaku Chanyeol, Park Chanyeol.
Aku pindahan dari SMA 2 Seoul. Senang berkenalan dengan kalian” ucapnya sambil
membungkuk. “nah, Chanyeol. Sekarang kau duduk disana.” Ucap Lee seonsaengnim
sambil menunjuk arah bangku di belakang bangkuku. Chanyeol berjalan melewatiku
dengan senyum. Angin yang terbawa ketika Chanyeol melewatiku tercium di
hidungku. Bau yang tak asing. Bau ini,, harum sekali. Aku suka.“baiklah. Pelajaran akan
dimulai. Buka buku kalian halaman 48” kata Lee seonsaengnim dan membuka jam
pertama di awal semester. Aku melihat Chanyeol yang duduk di depanku. Benarkah
ini? wah, ternyata Chanyeol lebih tampan kalau dilihat dari samping. Chanyeol
sadar jika aku melihatinya dari tadi. “kenapa?” tanya Chanyeol padaku. “e-eh?
T-tidak ada apa-apa” jawabku gugup. “eh? Bukannya dari tadi kau melihatiku?”
pertanyaan Chanyeol membuatku semakin gugup. “m-mana mungkin! Itu hanya
perasaanmu!” jawabku tak terima. “Hyun Soo?! Ada apa kau ramai sendiri?
Diamlah, saat jam pelajaran dimulai” tegur Lee saem. “aish jinjja. Gara-gara
kau, Chanyeol!” kataku sambil memukul punggung Chanyeol. “eh? Kenapa aku?”“Hyun Soo? Mau pulang
bersamaku?” tawar Chanyeol. Aku mengangguk cepat. Mana mungkin aku menolak
tawaran itu. Aku berjalan di samping Chanyeol. Banyak omongan orang yang iri
kudengar. Tapi, ya sudahlah. Untuk apa aku pikirkan?“lihatlah mereka! Berpacaran di sekolah!”“iya, dan bukannya itu si murid baru, Chanyeol?”“iya, itu Chanyeol. Wah, aku ingin sekali jadi Hyun
Soo, bisa berjalan berdua dengannya.”“eh, tapi apakah mereka berpacaran?”“benar. Aku rasa mereka sedang berpacaran. Lihatlah
kedekatan mereka.”“wah! Aku kalah cepat!”Begitulah omongan-omongan yang aku dengar di sepanjang
jalan menuju gerbang. Aku menoleh kearah Chanyeol, ia hanya senyum senyum aneh
menanggapi omongan itu. “yakk!! Kenapa kau senyum-senyum sendiri?!” omelku.
“habisnya, mereka itu lucu sekali. Haha..” . “dasar!” ucapku sambil memukul
bahunya. Chanyeol menarikku ke dalam pelukannya. “a-apa yang—“. “sudahlah.
Jangan banyak bicara” bisiknya pelan, tetapi aku bisa mendengarnya dengan
jelas.“waa!!! Lihat mereka!!!”“so sweet~~”“kyaa!!!”Dasar! Suka sekali membuat keributan! Chanyeol pabbo!Kedekatan kami cukup
terasa aneh di kalangan perempuan. Ya, aku sama sekali tidak menanggapi hal hal
semacam itu. “Chanyeol?” panggilku. “hmm?”. “e-eum.. tidak. tidak jadi” kataku
mengurungkan niatku untuk bertanya pada Chanyeol. “kenapa? Katakan saja. Tidak
apa-apa”. “t-tidak jadi. Eum.. aku harus pergi. E-eh, annyeong” kataku kacau.
Chanyeol hanya menatapku heran. “Bagaimana ini? Kenapa Hyun Soo? Kenapa kau
tidak berani mengatakannya? Tinggal katakan kalau kau menyukainya. Tetapi,
bagaimana jika aku ditolak? Aish., terserahlah. Aku tidak akan bilang
sekarang.”omelku sendiri di kamar mandi.Saat aku berjalan keluar,
aku melihat Ji Ae, teman dekatku, membungkuk sambil memohon di depan Chanyeol.
“Ada apa itu?” Tanyaku tak mengerti. “Ji Ae menyatakan perasaannya pada
Chanyeol, Hyun Soo. Wah, sepertinya kau kalah cepat.” Ledek salah seorang dari
gerombolan disana. “eh? Benarkah? Aku kira kau dan Chanyeol sudah berpacaran?”
tanya yang lain. “e-eh? T-tidak. mana mungkin? Kami hanya dekat saja.” Jawabku
menahan sesak di dadaku ini. “kau mau kemana, Hyun Soo-ah?” tanya Yoo Ra. “aku ingin ke kamar mandi sebentar.” Ucapku
senormal mungkin.“Chanyeol berpacaran
dengan Ji Ae?” Aku masih belum bisa percaya semua itu. Kenapa? Kenapa harus Ji
Ae? Chanyeol?! Aku ingin sekali bilang padamu kalau aku ini menyukaimu. Aku
ingin kau menjadi pacarku. Aku ingin kita selalu bersama. Chanyeol, aku harap
kau bahagia dengannya. Hanya itu yang bisa aku doakan sekarang. Baiklah, aku
akan berhenti menyukaimu. Harus!“Hyun Soo-ah?” panggil Chanyeol. Tetapi, aku tidak
menanggapinya. Aku langsung pergi melewati Chanyeol dan Ji Ae. Sepertinya
mereka benar-benar berpacaran. Terserahlah! Lakukan apa yang ingin kau lakukan!
Aku tidak mau peduli! “Jahat kau, Chanyeol!”. Aku berjalan menyusuri koridor.
Air mataku terus berjatuhan. Aku terhenti di depan taman sekolah. Aku duduk di
atas rerumputan taman bunga sakura.
“indah..” gumamku melihat kelopak bunga sakura yang berjatuhan ditiup angin
musim panas. “seandainya aku bisa mengatakannya. Pasti, tidak akan seperti ini
bukan?” tanyaku pada diriku sendiri.“Hyun Soo-ah?” panggil seseorang dan sontak aku
langsung menoleh. Ternyata itu Chanyeol. Aku kembali membuang muka padanya.
“ada apa?” tanyanya pelan. “...” aku hanya diam. “kau menangis, Hyun Soo-ah?” tanya Chanyeol panik. “bukan
urusanmu!” jawabku dingin dan langsung mengusap air mataku. “itu benar! Kau
menangis. Ada apa? Katakan saja, mungkin aku bisa menolongmu sesuatu.” Tawar
Chanyeol. Menolongku? Tidak mungkin! Semua ini gara-gara kau, Chanyeol. Mana
mungkin kau bisa mengobati rasa sakit ini. Chanyeol, tidak sadarkah kau? Walau
hanya sedikit?. “tidak perlu! Percuma. Jadi, sebaiknya tinggalkan aku saja.”
Jawabku menolak. Tidak biasanya aku menolak tawaran dari Chanyeol. Tetapi,
sekarang situasinya berbeda. “tapi...”. “tinggalkan aku sendiri Chanyeol! Aku
ingin sendiri! Kau yang pergi?! Atau aku yang pergi?!” tanyaku menaikkan
nadaku, menahan tangis. “b-baiklah. Tapi, jika kau butuh sesuatu, bicaralah
padaku.” Pinta Chanyeol. “....” aku hanya diam. Chanyeol pergi meninggalkanku,
dan aku menangis karenanya.Setiap hari, aku selalu
memasang wajah cuek dan dingin ada Chanyeol. Setiap kali dia menatapku, aku
mengalihkan pandangan. Setiap dia ingin mengajakku bicara, aku sibukkan diriku
dengan yang lain. Hingga saat itu,”Hyun Soo-ah!”
panggil Chanyeol keras dan menarik tanganku. “Lepaskan! Kau bisa bicara
denganku, tapi lepaskan tanganmu!” kataku sambil menepis tangan Chanyeol kasar.
Aku membuang muka darinya. “sebenarnya, ada apa denganmu? Kenapa kau seperti
ini? kenapa kau berubah? Kau bukan Hyun Soo yang kukenal dulu. Apa kau bersikap
seperti ini gara-gara aku? Apa yang sudah aku lakukan hingga membuatmu seperti
ini?” tanya Chanyeol panjang lebar. “apa aku harus menjawab semua itu?” tanyaku
masih dengan nada dingin. “tidak harus. Tetapi, aku ingin alasan darimu kenapa
kau bersikap seperti ini.” balas Chanyeol. “Chanyeol-ie?!” panggil Ji Ae. Lihat! Ji Ae bahkan memanggil Chanyeol dengan
sebutan sayang. “lihat! Tuan putrimu sudah menunggumu. Sebaiknya, kau cepat
kesana!” ucapku marah dan pergi meninggalkan Chanyeol.Sebenarnya, apa yang dia
pikirkan? Kenapa dia bersikap seperti itu?. “eh? tapi kenapa aku harus marah?
Dia bukan siapa-siapa ku lagi. Sudahlah! Aku lelah! Aku ingin tidur dan,,
sudahlah.! Jangan memikirkan hal-hal gila!” keluhku dan aku langsung tidur.Di sekolah, Chanyeol sudah
menungguku di depan gerbang, dia mengisyaratkan ingin bicara denganku. Aku
hanya melewatinya. Dia menggenggam tanganku untuk memintaku berhenti. “apa
maumu?” tanyaku dingin. “aku ingin bicara denganmu” jawabnya singkat.
“bicaralah. Apa susahnya?” tanyaku semakin kesal. “tidak sekarang dan tidak
disini. Aku akan menjemputmu nanti sepulang sekolah. Terserah kau akan datang
atau tidak, tetapi aku akan menunggumu di gerbang belakang sekolah.” Balas
Chanyeol. Aku hanya diam dan meninggalkan Chanyeol sendiri disana. Aku datang
atau tidak, itu bukan urusanku.Sepulang sekolah...“Hyun Soo-ah? Hyun Soo-ah?!” panggil seseorang. “Chanyeol.. sebenarnya mau apa dia?!”
gumamku. “kenapa? Apa maumu?” tanyaku to
the point. “aku ingin menanyakan sesuatu padamu” jawab Chanyeol. “kenapa
kau bersikap seperti ini? jujur, aku ingin mendengar alasanmu.” Lanjutnya.
“huh? Alasan? Itu karena aku sangat membencimu! Kau tahu?!” jawabku menahan air
mata. “bukan. Bukan itu alasannya., iya kan? Semua ini apa karena ada kaitannya
dengan aku berpacaran dengan Ji Ae?” tanya Chanyeol dan membuatku terkejut. “a-apa
maksudmu?”. “kau cemburu jika aku berpacaran dengan Ji Ae, kan?” tanya Chanyeol
lagi. “kau tidak suka jika aku bersama Ji Ae, kan?” sambungnya. “Dan.. kau
sebenarnya menyukaiku, kan?” tutupnya. Aku hanya bisa menunduk. “hei! Jangan
seperti itu. Jangan memasang ekspresi seperti itu. Aku hanya—“. “iya! Aku
cemburu! Aku tidak suka kau berpacaran dengan Ji Ae! Aku tidak suka kau bersama
dengan Ji Ae! Iya! Aku menyukaimu!. Kenapa?! Kenapa kau lebih memilih Ji Ae?
Kenapa kau memilih Ji Ae daripada aku? Aku juga ingin bersama denganmu,
Chanyeol.—“. “H-Hyun Soo-ah..? Hei! Hyun Soo-ah! Apa yang kau katakan?”. ”Aku
sudah menyukaimu saat kita pertama kali bertemu. Ya, aku bilang aku menyukaimu!
Kenapa?! Aku lelah, Chanyeol. Aku lelah. Aku tidak tahu harus melakukan apa
lagi. Aku pikir dengan aku membencimu, semua hal akan baik-baik saja. Apa yang
harus aku lakukan?”. “Hyun Soo-ah?..”.
Tiba tiba Chanyeol mencium bibirku. Aku hanya bisa membelalakkan mataku tak
percaya. Chanyeol? . “mianhae, Hyun Soo-ah”.Plakk! Sebuah tamparan
kuayunkan di pipi kirinya.“jahat kau, Chanyeol! Kenapa kau menciumku?! Kau
menciumku bukan karena cinta! Lalu, menurutmu aku ini apa?! Hanya wanita tak
berharga,huh?! Jahat kau, Chanyeol! Aku tidak menyangka, k-kau.. hiks..hiks..”
tanpa kusadari, air bening jatuh dari pelupuk mata membasahi pipiku. “Hyun Soo-ah?”.”apa?! kenapa?! Kau kasihan padaku,
huh?! Simpan saja itu! Aku tidak butuh!” kataku kasar lalu aku meninggalkannya.
Langkahku terhenti ketika Chanyeol meraih tanganku dan menarikku dalam
pelukannya. “kau jahat, Chanyeol! Kau jahat!” ucapku sambil memukul dada bidang
Chanyeol. Bajunya basah terkena air mataku. “kau bisa marah padaku, kau bisa
memukulku, atau kau bisa membunuhku. Tapi, perlu kau sadari. Aku mencintaimu,
bukan Ji Ae. Aku juga sudah tidak berpacaran lagi dengannya karena aku sadar
jika aku menyukaimu, bukan Ji Ae” Pernyataan Chanyeol membuat mataku
terbelalak. Pukulanku seketika itu berhenti. Chanyeol merendahkan badannya dan
menunduk hingga mata kami sejajar, bertatapan satu sama lain. “Chanyeol..”.
Chanyeol mendekatkan wajahnya dan menciumku. Aku hanya bisa menangis. Entah aku
menangis bahagia atau karena sedih. Aku tidak bisa berfikir apapun lagi. Aku
benar-benar mencintai laki-laki yang ada di depanku saat ini. aku tidak ingin
kehilangannya walaupun hanya sebentar. Aku tidak ingin dia berpaling dariku
meskipun hanya satu detik. Terserah ingin menganggapku egois. Tetapi, itu
karena aku takut kehilangannya. Chanyeol-ah,
saranghae...END
Yeay...!!! udah END-nih.. T_T. Gomawo buat semua readers aja, dan jangan bosen buat baca Fan Fiction lainnya milik kami. Readers bisa lihat serial FF menarik lainnya di www.galaxyangelworld.blogspot.co.id yang pasti dijamin ngeten, seru dan pastinya menarik. Arigatou ne,,, mata ashita. Annyeong~~ salam manis dan sayang dari author yaa~~
Yeay...!!! udah END-nih.. T_T. Gomawo buat semua readers aja, dan jangan bosen buat baca Fan Fiction lainnya milik kami. Readers bisa lihat serial FF menarik lainnya di www.galaxyangelworld.blogspot.co.id yang pasti dijamin ngeten, seru dan pastinya menarik. Arigatou ne,,, mata ashita. Annyeong~~ salam manis dan sayang dari author yaa~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar