Author : GalaxyAngel_01
Title :
Love Hate and You
Genre : Romance
Main Cast :
-
EXO’s members
-
Jeon Jungkook (BTS)
-
Byun Seo Kyeon (OC)
-
Other cast support
Rating : A ( PG 13+)
Length : Chaptered
Love,
Hate and You
Chapter
IV
Tiba-tiba
Jae Rim pingsan dan semuanya langsung panik. Sheena segera memanggilkan dokter
untuk memeriksanya
“dok,
bagaimana keadaan Jae Rim?” tanya Kyura
“dia
sedang mengingat masa lalunya dengan keras, jadi mungkin pasien mengalami
tekanan dalam otaknya untuk mengingat masa lalunya. Saran saya sebaiknya jangan
terlalu dipaksakan agar pasien dapat mengingat semuanya. Biarlah dia mengingat
semuanya berjalan seperti waktu. Dan dorongan dari orang-orang terdekat lebih
utama untuk mendukung ingatannya” jelas
dokter
“baik,
dok. Kami mengerti. Terima kasih” jawab Kyura, dan dokter itu langsung pergi
“sekarang,
kita harus lebih hati-hati dan teliti. Jangan sampai hal yang tidak diinginkan
terjadi. Kalian dengar kata dokter itu tadi,kan?” tanya Kyura
“
hmmm” jawab semuanya disertai anggukan tanda bahwa mereka mengerti
“
aku harus pulang sekarang. Aku harus berbelanja. Gara-gara orang tuaku pergi ke
Jerman, aku harus mengerjakan semuanya. Mana pembantuku sedang sakit. Ya udah aku pergi dulu.
Annyeong” kata In Young dan langsung pergi meniggalkan member yang lainnya.
“sekarang sebaiknya kita biarkan Jae Rim tidur, mungkin
dia sudah lelah mencoba mengingat semua hal dalam hidupnya” kata Kyura diikuti
langkah semua member pergi keluar meninggalkan Jae Rim untuk beristirahat
@ room 5,(di waktu yang sama)
“apa kita biarkan dia saja? Mungkin dia sedang butuh
istirahat sekarang” kata D.O
“ya, sebaiknya kita tunggu dia di luar kamar saja” ajak
Luhan dan semua mengangguk
Anggota Main Girls dan Main Boys keluar dari kamar
rumah sakit bersamaan. Dan tanpa mereka sadari Na Ra dan Sehun sudah bertengkar
entah hal itu adalah hal sepele atau sangat sepele.
“yakk kau!! Oh Sehun!! Apa kau menge-fans kita,ya??
Kalau keluar itu satu-satu napa? Ooo,, jadi kamu sengaja keluarnya bareng terus
disebut takdir,gitu?” omel Na Ra
“yakk!! Jang Na Ra, yang lebainya GR-nya minta ampun.
Siapa juga yang mau ditakdirin sama kamu?
Mungkin juga orang gila yang mau sama kamu,tau!” balas Sehun, dan terjadi
perang mulut disitu
“ yakk kau!!! Bisa diam atau tidak,huh?? Aku suruh
pulang baru tahu rasa kau!” omel Kyura pada Na Ra
“ya ampun, eonni. Gitu aja marah? Aku kan Cuma bercanda.
Lagian ini semua juga gara-gara Sehun”bela Na Ra
“kenapa aku?” tanya Sehun
“ ya ampun.. sudahlah kalian berdua!! Kau juga Sehun!!
Seharusnya tidak usah kau tanggapi apa maksud perkataannya tadi. Aku hukum baru
tahu rasa kamu nanti” Tak hanya Na Ra, Sehun pun kena marah dengan D.O
“ya, ya hyung. Aku tahu. baiklah aku akan ke belakang
sebentar” pamit Sehun dan Sehun pun langsung pergi ke toilet rumah sakit
“KyuRa, aku akan membeli makanan sebentar untuk kita
makan disini” pamit Sheena pada Kyura
“baiklah, oh ya, aku nitip belikan aku air minum juga.
Aku sudah kehausan sekarang ini” pinta Kyura
“baiklah” jawaban singkat dari Sheena dan Sheena
langsung pergi ke kantin belakang rumah sakit
“aku akan ke belakang untuk menghirup udara segar. Aku
mungkin akan membelikan kalian makanan, camilan dan air minum untuk kita” kata
Luhan
“baiklah, jangan lama-lama” kata D.O
“arasseo.” Jawab singkat Luhan
@kantin makanan rumah sakit
“ apa aku harus membeli roti atau kue saja,ya?” tanya Sheena
pada dirinya sendiri
“mungkin kau harus membeli roti saja,Sheena” jawab
seorang lelaki di belakangnya yang tidak tahu sejak kapan ia berada disitu
“eh,,oppa, aku terkejut.untuk apa kau datang kesini?”
tanya Sheena
“aku ingin menghirup udar segar dan membeli sedikit
makanan” jawab Luhan singkat
“asal
kau tidak mengatakan itu secara langsung padanya. Atau mungkin lebih baik, kau
tidak mengatakannya. Mungkin lebih baik seperti itu, suka hanya dipendam dan
lama-kelamaan mungkin akan hilang dengan sendirinya. Dengan begitu, kau tidak
kan bertepuk sebelah tangan saat menyukainya.”. Perkataan
Jae Rim masih saja teringat oleh Sheena
‘apa aku memang
tidak ditakdirkan bersamanya? Lalu kenapa aku dipertemukan dengannya? Kalau aku
tidak berjodoh dengannya, lau kenapa aku menyukainya?’ batin Sheena
“ada apa denganmu?” pertanyaan Luhan mengaburkan
seluruh lamunannya
“ah, tidak,oppa. Hanya saja,,” perkataan Sheena
menggantung
“hanya saja apa?” tanya Luhan semakin penasaran
“aku,, aku harus pergi sekarang. Permisi,oppa” saat Sheena akan meninggalkan Luhan, tangannya
ditarik oleh Luhan sehingga jarak wajah mereka hanya berjarak sekitar kurang
dari 10 cm.
“apa yang ingin kau katakan,oppa?” tanya Sheena dan
mencoba menjauh dari Luhan, tetapi
sayangnya Luhan tidak mau melepaskan genggaman tangannya. Dia malah semakin
mengeratkannya, sehingga mebuat Sheena sedikit kesakitan
“aww,oppa apa yang kau lakukan?” tanya Sheena
Luhan mencium
kening Sheena. Dan itu membuat wajah Sheena memerah.
“aappaa yang kk-kau lakukan,oppa?” tanya Sheena dengan
terbata-bata
“seharusnya aku yang tanya begitu,Sheena-ah” kata Luhan
dan Sheena mengerutkan keningnya,tanda tidak mengerti apa yang dimaksud oleh
Luhan
“maksudmu?” tanya Sheena
“seharusnya aku yang bertanya, apa yang sedang kau
lakukan? Aku menyukaimu,Sheena-ah!! Bukankah kau menyukaiku? Bukankah kau
menyukaiku,Sheena-ah?” tanya Luhan, dan sontak membuatnya membulatkan matanya.
“apa yang kau katakan? Aku tidak mengerti!” jawab Sheena
“kau tidak usah pura-pura tidak tahu. aku tahu kau sebenarnya menyukaiku,kan? Lalu
kenpa kau bersikap seperti ini?”tanya Luhan
“bersikap seperti apa? Aku bersikap layaknya
diriku,oppa” jawab Sheena
‘”tidak! kau selalu saja mencoba menghindar dariku.
Kenapa kau tidak bilang kalau kau menyukaiku,Sheena-ah?”tanya Luhan
“aku... aku tidak menyukaimu Luhan oppa!! Aku...” jawab
Sheena sambil meneteskan air matanya
“kau... kau bohong! Bukan jawaban itu yang aku
inginkan! Kenapa kau tidak jujur kalau kau menyukaiku?”tanya Luhan
“aku memang tidak menyukaimu,Luhan oppa. Jadi sekarang
aku mohon lepaskan aku. Aku ingin pergi!!” kata Luhan, dan Luhan pun melepaskan
genggaman tangannya pada tangan Sheena.
Sheena pun berlari pergi sambil meneteskan air matanya,
ia sudah berbohong tentang perasaannya pada Luhan. Mau dibuat bagaimana lagi?
Dia sudah berjanji pada anggota Main Girls yang lain untuk tidak mengatakan
kalau ia menyukaiku Luhan. Luhan yang tidak percaya bahwa dirinya sudah
bertepuk sebelah tangan merasa tidak percaya. Mana mungkin Sheena tidak
menyukainya? Bahkan Luhan sudah melihat dari mata Sheena bahwa Sheena
menyukainya.
@toilet rumah sakit
‘bagaimana ini?
Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku membuat Luhan oppa sakit hati?
Tidak, tidak mungkin dia sakit hati, dia kan masih banyak wanita yang
menyukainya di sekolah bahkan yang lebih cantik dan lebih pintar dari pada aku’batin
Sheena di kamar mandi.
“apa yang kau lakukan disini?” tanya Sehun. Eh,,
Sehun??? Bukannya sekarang Sheena ada di toilet wanita? Kenapa ada Sehun
disini?
“Sehun!! Apa yang kau lakukan disini?” Sheena malah balik
tanya
“loh?? Emang kenapa ?? apa aku nggak boleh kesini? Ini kan toilet pria. Seharusnya yang tanya kenapa kamu ada disini itu aku. Sekarang, kenapa kamu ada disini?” tanya Sehun lagi
“loh?? Emang kenapa ?? apa aku nggak boleh kesini? Ini kan toilet pria. Seharusnya yang tanya kenapa kamu ada disini itu aku. Sekarang, kenapa kamu ada disini?” tanya Sehun lagi
“jadi,,, ini toilet laki-laki?? Huh?? Aku pasti sudah
gila masuk kesini! Ya sudah maafkan aku, aku akan pergi” kata Sheena dan
langsung pergi, tapi anehnya, ia tidak bisa lari. Karena tangan Sehun memegang
tangannya.
“eh?? Ada apa??” tanya Sheena
“kalau aku boleh tahu, kenapa kau menangis?” tanya
Sehun, karena ia melihat mata Sheena memerah seperti habis menangis
“ah,, tidak apa-apa. Aku tadi, tidak mataku tadi
terkena debu. Baiklah aku sekarang pergi!” kata Sheena melepaskan tangan Sehun
dari tangannya dan langsung pergi
“kenapa dengannya? Aku yakin dia itu habis menangis,
tapi kenapa? Tau ah,kan tidak ada hubungannya denganku” kata Sehun sambil
meninggalkan toilet
@tempat duduk di kamar 4
Kyura dan Na Ra berbincang bincang dan kaget karena ia
melihat Sheena menangis, bukan lebih tepatnya habis menangis
“hai” sapa malas Sheena
“iya, apa kau sudah belikan aku miniman?” tanya Kyura
“sudah” jawab Sheena singkat dan langsung menyerahkan
sebotol minuman pada Kyura
“kau kenapa?” tanya Na Ra
“aku,, aku tidak apa-apa” jawab Sheena
“kau bohong!, kau habis menangis,ya kan? Kenapa kau
menangis? Siapa yang membuatmu menagis?” tanya Na Ra
tidak,, mataku tadi terkena debu di kantin belakang”
jawab Sheena
“benarkah? Kau tidak bohong,kan?” tanya Kyura
“ani, aku serius. Kalian tidak usah khawatir” kata Sheena.
Sheena melihat tempat duduk di depan kamar ruang 5, ada D.O,Kai,dan Sehun.tapi,
dimana Luhan?. Saat dia hendak duduk, Luhan datang melewati depan tempat
duduknya, tanpa menoleh, tanpa berbicara,dan tanpa ekspresi apapun sekali. ‘apa dia marah padaku? Aku memang pantas
dimarahi, aku sudah berbohong dengan perasaanku sendiri padanya’ batin Sheena.
“annyeong “ sapa seorang di depan Sheena, dan membuat Sheena
terarah pada lelaki di depannya itu.
“kau? Bukankah kau..-“ perkataan Sheena terputus
“ya, aku adalah cinta pertama Jae Rim-ssi, apa dia ada
di dalam? Aku dengar dia sedang sakit. Jadi, aku kesini untuk menjenguknya”
kata lelaki itu
“iya, dia sedang di dalam. Ayo masuk, tapi aku minta
untuk jangan memaksanya mengingat sesuatu tentangmu, dia sekarang sedang hilang
ingatan” jelas Kyura
“iya, baiklah. Mungkin aku bisa membantu sedikit untuk
mengingatkannya lagi” kata lelaki itu dan masuk bersama dengan Kyura dan Na Ra,
tanpa Sheena. Sheena masih di luar dengan sedikit melirik Luhan, dan Luhan pun
begitu. Akhirnya Sheena memutuskan untuk pergi ke dalam
@tempat duduk di depan kamar 5
Luhan yang melihat Sheena menghilang di balik pintu,
lalu bersandar di kursi dan menatapkan kepalanya sedikit membentur tembok di
belakangnya.
“apa yang kau lakukan Luhan? Sekarang JungKook sedang lupa ingatan, jangan kau juga
nantinya yang lupa ingatan. Bisa gila aku nanti” kata D.O, menghentikan
aktivitas Luhan
“oppadeul,, annyeong haseyo” sapa seorang gadis dengan
sedikit membungkukkan badannya di depan lainnya
“eh, kau,, bukannya kau cinta pertamanya JungKook?” tanya Sehun memastikan tebakannya
“iya, aku dengar ia sedang sakit disini. Jadi, aku
datang untuk menjenguknya. Bolehkah aku masuk?” tanya gadis itu
“tentu, tapi JungKook sedang hilang ingatan. Mungkin kalau
dia tidak mengingatmu harap maklumi saja semua itu” kata Luhan
“iya, aku mengerti” jawab gadis itu.
“sebentar,oppa. Aku ke toilet sebentar. Aku akan masuk
sebentar lagi. Kalian masuklah dulu” pinta gadis itu
“baiklah, kami akan masuk dulu.” Jawab Sehun
“ JungKook? Apa kau masih tidur?” tanya D.O dan
langsung duduk di samping tempat tidur JungKook
“ehmm,,, aku sudah bangun dari tadi” jawab JungKook
“owh,, bagaimana keadaanmu? Apakah amsih terasa
pusing?” tanya Luhan
“tidak, aku sudah mendingan sekarang ini. hari di rumah
sakit memang sangat menyebalkan” keluh JungKook pada member yang lain
“kalau kau ingin cepat keluar dari sini, kau harus
benar-benar sembuh, JungKook” kata Luhan
“tapi, aku ini sudah sembuh, Luhan” kata JungKook menjawab perkataan Luhan
“kalau kau sudah sembuh mengapa kau tidak bisa
mengingat semuanya?” tanya Kai
“memangnya apa yang tidak aku ingat, huh?” tanya JungKook
“kau saja masih belum ingat tentang...—“ perkataan Kai
terhenti karena D.O sudah membungkam mulutnya agar tidak berbicara terlalu jauh
lagi
“siapa? Siapa yang tidak aku ingat?” tanya JungKook
“aku,oppa.” Jawab seorang gadis dari balik pintu kamar
rumah sakit, dan langsung masuk ke dalam kamar itu
“bukankah dia...” perkataan JungKook menggantung
“kenapa? Apa kau mengenalnya?? Coba ingat siapa dia,
JungKook. Kau pasti ingat” kata Luhan
“dia,,dia... akhh.. kepalaku!! Aku tidak bisa
mengingatnya!. Siapa kau sebenarnya??” tanya JungKook pada gadis yang sedang berdiri di
hadapannya
“apa benar kau tidak mengingatku,oppa? Aku ini orang
yang kau cintai dulu, aku ini cinta pertamamu” jawab gadis itu
“cinta pertamaku?” JungKook mengulang kata-katanya sampai
beberapa kali,dan menahan rasa sakit di kepalanya. Ia tidak mau kalau sampai ia
pingsan karena otaknya tidak mau ingat apapun, dan akhirnya dia ingat.
“apakah kau, Yumi?” tanya JungKook memastikan
“iya, ternyata kau masih ingat aku” jawab Yumi senang.
Ya, Yumi memang cinta pertama JungKook,
dia berpacaran dengan JungKook selama 2
tahun saat masih duduk di bangku SMP. Dia masih mencintai JungKook dan berharap dengan keadaan JungKook yang sekarang ini dapat membuat mencintainya
lagi
“aku masih mencintaimu,oppa. Apa kau tidak
merindukanku?” tanya Yumi
“hmm, iya. Tentu saja aku merindukanmu. Sudah sekitar 3
tahun aku tidak melihatmu. Kemana saja kau ?” tanya JungKook
“aku kan pindah dan sekolah di Amerika. Jadi, aku
jarang pulang kesini. Paling aku pulang ke Korea karena ada sesuatu yang
penting. Seperti kau yang sekarang ini, setelah mendengar bahwa kau kecelakaan,
aku segera membeli tiket untuk pergi ke Seoul. Aku datang dari Amerika untuk
menjengukmu,oppa. Dan aku berharap semoga kau baik-baik saja” jelas Tae yeon
“tentu saja aku akan baik-baik saja. Kan disini ada kau
di sampingku” kata JungKook dan langsung
memeluk Tae yeon. Yumi merasa rencananya akn berhasil jika keadaannya seperti
ini terus
@kamar 5
“Jae Rim? Apa kau sudah bangun?” tanya Kyura
“hmm,, aku sudah bangun” jawab Jae Rim
“siapa dia?” tanya Jae Rim karena ia tidak mengenal
lelaki yang berdiri di belakang Kyura
“oh, dia.. apa
benar kau tidak mengingatnya?” tanya Kyura tidak percaya
“memangnya.. siapa dia?” tanya Jae Rim
“apa benar kalau kau tidak mengingatnya sama sekali?.
Dia itu cinta pertamamu. Apa benar kau tidak mengingatnya? Walaupun hanya
namanya?” tanya Kyura semakin penasaran
“cinta pertamaku?? Apa dia...... Akh..... kepalaku!!
Sakiit..” perkataan Jae Rim terhenti karena memori di otaknya tidak ingin
mengingat siapa lelaki yang sedang berdiri di depannya itu sebenarnya
“apa kau tidak apa-apa?” tanya lelaki itu sambil
memegang bahu Jae Rim
“aku,, aku tidak apa-apa” Jae Rim melihat lagi wajah
lelaki itu. Lalu ia ingat, ia ingat sedikit memori tentang dia dan lelaki itu.
“oh,, aku ingat kau. Aku ingat dulu waktu aku bertemu
denganmu di taman itu,kan? ternyata kau.. aishh,,, cepatlah ingat, Jae Rim”
kata Jar Rim pada dirinya sendiri
“tidak apa-apa. Kalau kau mengingat kenangan itu, lebih
baik daripada kau mengingat namaku. Aku Chan Hee, Lee Chan Hee. Apa kau sudah mengingatnya?”
tanya Chan Hee. Ya, lelaki itu bernama Chan Hee. Lelaki pertama yang disukai oleh Jae Rim. Mereka
berpacaran selama 2 tahun saat dulu kelas 2 SMP.
“ Chan Hee! Maafkan aku, karena aku tidak mengingatmu”
kata Jae Rim meminta maaf
“tidak apa-apa,Jae Rim-ah. Sekarang, apa kau sudah
makan? Aku akan menyuapimu. Aku bawakan kimbap kesukaanmu saat kau bermain ke
rumahku dulu. Cobalah, ibuku membuatnya khusus untukmu” kata Chan Hee
“oh? Benarkah? Sampaikan terima kasihku pada ibumu.
Aku pasti sudah merepotkannya. Maafkan
aku” kata Jae Rim dan sedikit membungkukkan badannya dengan keadaannya yang
masih terduduk di kasurnya
“tidak. tidak usah berpikiran yang seperti itu. Aku dan
ibuku tidak merasa direpotkan,kok. Malahan sebaliknya, aku senang kalau kamu
mau memakannya” pinta Chan Hee
“tentu saja.”
Jawab Jae Rim. Jae Rim merasa malu ketika Chan Hee menyuapinya.
“aaa?” kata Chan
Hee saat akan menyuapi Jae Rim
“apa yang kau lakukan? Aku malu” kata Jae Rim
“oh? Mungkin gara-gara kami,ya? Maaf kalau begitu .
kami akan keluar. Makan sampai kenyang ya, Jae Rim-ah” kata Kyura dan langsung
meninggalkan kamar Jae Rim dengan Na Ra.
“maaf sudah merepotkanmu, Chan Hee-ah” ucap Jae Rim
disela makannya
“sudahlah. Sekarang makanlah lagi, kau harus cepat sembuh”
kata Chan Hee
“hmm” jawab singkat Jae Rim, dan Jae Rim melanjutkan
makannya.
Sudah
lama sejak kejadian kecelakaan yang menimpa Jae Rim dan JungKook. Bahkan mereka berdua sudah tak lagi
mengenal satu sama lain. 2 minggu berlalu di rumah sakit, dan JungKook serta Jae Rim diperbolehkan untuk
pulang. Selama di rumah sakit, Jae Rim dijaga oleh Chan Hee,saat teman-temannya pergi bersekolah
dan pulang. Lalu? Apakah Chan Hee juga
tidak sekolah?. Chan Hee sekolah, tetapi
ia sekolah di Amerika dan telah menyelesaikan semester 1 kelas dua KULIAH, dan
sekarang ia ke Korea untuk bertemu dengan Jae Rim. Sedangkan JungKook, ia dijaga oleh Yumi. Selagi teman
–temannya sekolah, Yumi selalu menjaga JungKook dengan baik. Tetapi, di sisi lain, Yumi
ingin bersama JungKook lagi.
@gerbang depan sekolah
Main Boys dan semua anggotanya berkumpul untuk masuk ke
dalam. JungKook pun sudah masuk sekolah
kembali.
“ JungKook-ah? Apa kau sudah merasa baikan sekarang?”
tanya Luhan
“hmm, tentu saja. Kan ada kalian di sampingku” jawab JungKook
“kau bohong, JungKook-ah. Yang ada di sampingmu itu Yumi.
Bahkan kami tidak memiliki banyak waktu untuk di sampingmu” kata D.O menyangkal
pernyataan JungKook
“heehh,, tidak usah di pikirkan. Baik itu kalian
ataupun Yumi, sama saja. Aku harus berterima kasih untuk itu.” Kata JungKook
“terserah katamu, JungKook “ kata Sehun
“hey!! Kenapa kau memanggilku biasa seperti itu? Aku
kan lebih tua darimu!! Kau harusnya memanggilku hyung” marah JungKook
“untuk apa? Sekarang, lebih baik aku memanggilmu
begitu, walaupun sedikit aneh di telingaku. Tidak apa-apa,kan?” tanya Sehun
dengan wajah memelas
“aishh.. kau ini!! Terserah apa katamu” kata JungKook
“berarti kau memanggilku Luhan,saja?” tanya Luhan
“tidak, khusus untuk Luhan hyung, aku akan tetap
memanggil Luhan hyung. “ jawab Sehun dengan akhiran winks di matanya
“terserahmu, Sehun-ah” kata Luhan
“siapa dia? “ tanya Kai pada semua member
“iya, aku belum pernah melihatnya. Apakah dia murid
baru disini?” tanya D.O
“mana kami tahu?!” jawab Sehun dengan wajah nggak
tahunya
“tau ah.. ayo kita ke kelas sekarang?!” ajak JungKook pada semua member
“iya” jawab mereka semua
@exellent boys class
Krriiiiing........ bel tanda masuk telah berbunyi,
semua murid masuk ke kelasnya. Di kelas exellent boys, ada yang berbeda.
“pagi, anak-anak. “ sapa Park seonsaengnim
“pagi,Seonsaengnim” jawab seluruh murid di kelas itu
“kita akan kehadiran murid baru disini” kata Park
seonsaengnim
“apa mungkin lelaki yang tadi kita liat di lapangan
tengah?” tanya Kai
“mungkin.” Jawab D.O singkat
“silahkan perkenalkan dirimu” pinta Park seonsaengnim
@exellent girls class
Di kelas exellent girls juga kedatangan murid baru,
yang mungkin tak asing bagi anggota Main Girls, kecuali Jae Rim.
“pagi anak-anak” sapa Shin seonsaengnim
“pagi,seonsaengnim” jawab mereka semua
“hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari
Amerika. Silahkan perkenalkan dirimu” pinta Shin Seonsaengnim
“ne, seonsaengnim” jawab gadis itu singkat
“ annyeong haseyo, jeoneun Kim Yumi imnida”
@exellent boys class
“annyeong
haseyo, jeoneun Lee Chan Hee imnida”
“benar,kan
apa yang aku katakan? Ia adalah cinta pertama Jae Rim-ssi. Kenapa dia pindah
kesini? Apa dia ingin menjadi pacar Jae Rim-ssi lagi?”
“memangnya,
siapa Jae Rim itu?” tanya JungKook
“apa
kau tidak mengenalnya? Dia adalah ketua Main Girls sekolah ini. Bukankah kau
seharusnya tahu akan hal itu? Bukannya kau itu ketua umumnya Main Boys? Payah
kau tidak tahu. ya sudah ayo pergi!”
“Jae
Rim?.. aku sepertinya tidak asing dengan nama itu” batin JungKook
**
“apa
kita tidak pergi juga,Na Ra -ah? Aku ingin ke taman belakang. Ayolah temani aku
kesana” ajak Jae Rim pada Na Ra
“baiklah.”
Jawab Na Ra singkat
BRUKK...
“aww...
appo” kata Jae Rim merasa kesakitan karena dia telah menabrak seseorang di
depannya. Seorang lelaki, yang tidak asing baginya.ia menatap lelaki itu merasa
tak percaya. Dia telah ingat sesuatu lagi. Lelaki itu juga menatap Jae Rim
dalam, lekaki itu menatapnya seperti itu, membuat jantungnya berdegub kencang.
“kau..??”
**
“apa
yang kau lakukan?”tanya Luhan pada Sheena datar
“aku
hanya—“belum selesai Sheena menjawab,
saat ia memutar badannya untuk melihat siapa yang bicara dengannya, ia sangat
terkejut ternyata ia adalah Luhan, begitu pun Luhan, ia sangat terkejut bahwa
itu adalah Sheena
“aku
akan pergi sekarang,” kata Sheena,
sambil meneteskan air mata ia melangkah keluar, tetapi tangannya digenggam oleh
Luhan, isyarat bahwa ia tidak diperbolehkan pergi oleh Luhan.
“lepaskan
aku,oppa!! Biarkan aku pergi. Untuk apa aku tetap disini?”kata Sheena memohon
Sheena
memaksakan tangannya lepas dari Luhan, akibatnya, pergelangan tangannya merah.
Ia tidak peduli dengan hal itu. Yang terpenting ia bisa pergi sekarang. Ia
berjalan keluar sambil menangis. Tak sadar, ia terpeleset hingga jatuh dan
membentur lantai bawah ruangan. Sheena tidak sadarkan diri, Luhan yang melihat
itu, tidak tinggal diam. Ia segera menggendongnya dan membawanya ke UKS.,
TO
BE CONTINUED
Tidak ada komentar:
Posting Komentar