Sabtu, 27 Februari 2016

FF Jungkook BTS and EXO // Love Hate and You [Chapter IV]


Author :  GalaxyAngel_01
Title      : Love Hate and You
Genre : Romance
Main Cast :
-          EXO’s members
-          Jeon Jungkook (BTS)
-          Byun Seo Kyeon (OC)
-          Other cast support
Rating : A ( PG 13+)
Length : Chaptered
Love, Hate and You
Chapter IV
Tiba-tiba Jae Rim pingsan dan semuanya langsung panik. Sheena segera memanggilkan dokter untuk memeriksanya
“dok, bagaimana keadaan Jae Rim?” tanya Kyura
“dia sedang mengingat masa lalunya dengan keras, jadi mungkin pasien mengalami tekanan dalam otaknya untuk mengingat masa lalunya. Saran saya sebaiknya jangan terlalu dipaksakan agar pasien dapat mengingat semuanya. Biarlah dia mengingat semuanya berjalan seperti waktu. Dan dorongan dari orang-orang terdekat lebih utama untuk mendukung ingatannya” jelas  dokter
“baik, dok. Kami mengerti. Terima kasih” jawab Kyura, dan dokter itu langsung pergi
“sekarang, kita harus lebih hati-hati dan teliti. Jangan sampai hal yang tidak diinginkan terjadi. Kalian dengar kata dokter itu tadi,kan?” tanya Kyura
“ hmmm” jawab semuanya disertai anggukan tanda bahwa mereka mengerti
“ aku harus pulang sekarang. Aku harus berbelanja. Gara-gara orang tuaku pergi ke Jerman, aku harus mengerjakan semuanya. Mana pembantuku  sedang sakit. Ya udah aku pergi dulu. Annyeong” kata In Young dan langsung pergi meniggalkan member yang lainnya.
“sekarang sebaiknya kita biarkan Jae Rim tidur, mungkin dia sudah lelah mencoba mengingat semua hal dalam hidupnya” kata Kyura diikuti langkah semua member pergi keluar meninggalkan Jae Rim untuk beristirahat
            @ room 5,(di waktu yang sama)
“apa kita biarkan dia saja? Mungkin dia sedang butuh istirahat sekarang” kata D.O
“ya, sebaiknya kita tunggu dia di luar kamar saja” ajak Luhan dan semua mengangguk
Anggota Main Girls dan Main Boys keluar dari kamar rumah sakit bersamaan. Dan tanpa mereka sadari Na Ra dan Sehun sudah bertengkar entah hal itu adalah hal sepele atau sangat sepele.
“yakk kau!! Oh Sehun!! Apa kau menge-fans kita,ya?? Kalau keluar itu satu-satu napa? Ooo,, jadi kamu sengaja keluarnya bareng terus disebut takdir,gitu?” omel Na Ra
“yakk!! Jang Na Ra, yang lebainya GR-nya minta ampun. Siapa juga yang mau  ditakdirin sama kamu? Mungkin juga orang gila yang mau sama kamu,tau!” balas Sehun, dan terjadi perang mulut disitu
“ yakk kau!!! Bisa diam atau tidak,huh?? Aku suruh pulang baru tahu rasa kau!” omel Kyura pada Na Ra
“ya ampun, eonni. Gitu aja marah? Aku kan Cuma bercanda. Lagian ini semua juga gara-gara Sehun”bela Na Ra
“kenapa aku?” tanya Sehun
“ ya ampun.. sudahlah kalian berdua!! Kau juga Sehun!! Seharusnya tidak usah kau tanggapi apa maksud perkataannya tadi. Aku hukum baru tahu rasa kamu nanti” Tak hanya Na Ra, Sehun pun kena marah dengan D.O
“ya, ya hyung. Aku tahu. baiklah aku akan ke belakang sebentar” pamit Sehun dan Sehun pun langsung pergi ke toilet rumah sakit
“KyuRa, aku akan membeli makanan sebentar untuk kita makan disini” pamit Sheena pada Kyura
“baiklah, oh ya, aku nitip belikan aku air minum juga. Aku sudah kehausan sekarang ini” pinta Kyura
“baiklah” jawaban singkat dari Sheena dan Sheena langsung pergi ke kantin belakang rumah sakit
“aku akan ke belakang untuk menghirup udara segar. Aku mungkin akan membelikan kalian makanan, camilan dan air minum untuk kita” kata Luhan
“baiklah, jangan lama-lama” kata D.O
“arasseo.” Jawab singkat Luhan
            @kantin makanan rumah sakit
“ apa aku harus membeli roti atau kue saja,ya?” tanya Sheena pada dirinya sendiri
“mungkin kau harus membeli roti saja,Sheena” jawab seorang lelaki di belakangnya yang tidak tahu sejak kapan ia berada disitu
“eh,,oppa, aku terkejut.untuk apa kau datang kesini?” tanya Sheena
“aku ingin menghirup udar segar dan membeli sedikit makanan” jawab Luhan singkat
“asal kau tidak mengatakan itu secara langsung padanya. Atau mungkin lebih baik, kau tidak mengatakannya. Mungkin lebih baik seperti itu, suka hanya dipendam dan lama-kelamaan mungkin akan hilang dengan sendirinya. Dengan begitu, kau tidak kan bertepuk sebelah tangan saat menyukainya.”. Perkataan Jae Rim masih saja teringat oleh Sheena
apa aku memang tidak ditakdirkan bersamanya? Lalu kenapa aku dipertemukan dengannya? Kalau aku tidak berjodoh dengannya, lau kenapa aku menyukainya?’ batin Sheena
“ada apa denganmu?” pertanyaan Luhan mengaburkan seluruh lamunannya
“ah, tidak,oppa. Hanya saja,,” perkataan Sheena menggantung
“hanya saja apa?” tanya Luhan semakin penasaran
“aku,, aku harus pergi sekarang. Permisi,oppa” saat  Sheena akan meninggalkan Luhan, tangannya ditarik oleh Luhan sehingga jarak wajah mereka hanya berjarak sekitar kurang dari 10 cm.
“apa yang ingin kau katakan,oppa?” tanya Sheena dan mencoba menjauh dari  Luhan, tetapi sayangnya Luhan tidak mau melepaskan genggaman tangannya. Dia malah semakin mengeratkannya, sehingga mebuat Sheena sedikit kesakitan
“aww,oppa apa yang kau lakukan?” tanya Sheena
 Luhan mencium kening Sheena. Dan itu membuat wajah Sheena memerah.
“aappaa yang kk-kau lakukan,oppa?” tanya Sheena dengan terbata-bata
“seharusnya aku yang tanya begitu,Sheena-ah” kata Luhan dan Sheena mengerutkan keningnya,tanda tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Luhan
“maksudmu?” tanya Sheena
“seharusnya aku yang bertanya, apa yang sedang kau lakukan? Aku menyukaimu,Sheena-ah!! Bukankah kau menyukaiku? Bukankah kau menyukaiku,Sheena-ah?” tanya Luhan, dan sontak membuatnya membulatkan matanya.
“apa yang kau katakan? Aku tidak mengerti!” jawab Sheena
“kau tidak usah pura-pura tidak tahu.  aku tahu kau sebenarnya menyukaiku,kan? Lalu kenpa kau bersikap seperti ini?”tanya Luhan
“bersikap seperti apa? Aku bersikap layaknya diriku,oppa” jawab Sheena
‘”tidak! kau selalu saja mencoba menghindar dariku. Kenapa kau tidak bilang kalau kau menyukaiku,Sheena-ah?”tanya Luhan
“aku... aku tidak menyukaimu Luhan oppa!! Aku...” jawab Sheena sambil meneteskan air matanya
“kau... kau bohong! Bukan jawaban itu yang aku inginkan! Kenapa kau tidak jujur kalau kau menyukaiku?”tanya Luhan
“aku memang tidak menyukaimu,Luhan oppa. Jadi sekarang aku mohon lepaskan aku. Aku ingin pergi!!” kata Luhan, dan Luhan pun melepaskan genggaman tangannya pada tangan Sheena.
Sheena pun berlari pergi sambil meneteskan air matanya, ia sudah berbohong tentang perasaannya pada Luhan. Mau dibuat bagaimana lagi? Dia sudah berjanji pada anggota Main Girls yang lain untuk tidak mengatakan kalau ia menyukaiku Luhan. Luhan yang tidak percaya bahwa dirinya sudah bertepuk sebelah tangan merasa tidak percaya. Mana mungkin Sheena tidak menyukainya? Bahkan Luhan sudah melihat dari mata Sheena bahwa Sheena menyukainya.
            @toilet rumah sakit
bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku membuat Luhan oppa sakit hati? Tidak, tidak mungkin dia sakit hati, dia kan masih banyak wanita yang menyukainya di sekolah bahkan yang lebih cantik dan lebih pintar dari pada aku’batin Sheena di kamar mandi.
“apa yang kau lakukan disini?” tanya Sehun. Eh,, Sehun??? Bukannya sekarang Sheena ada di toilet wanita? Kenapa ada Sehun disini?
“Sehun!! Apa yang kau lakukan disini?” Sheena malah balik tanya
“loh?? Emang kenapa ?? apa aku nggak boleh kesini? Ini kan toilet pria. Seharusnya yang tanya kenapa kamu ada disini itu aku. Sekarang, kenapa kamu ada disini?” tanya Sehun lagi
“jadi,,, ini toilet laki-laki?? Huh?? Aku pasti sudah gila masuk kesini! Ya sudah maafkan aku, aku akan pergi” kata Sheena dan langsung pergi, tapi anehnya, ia tidak bisa lari. Karena tangan Sehun memegang tangannya.
“eh?? Ada apa??” tanya Sheena
“kalau aku boleh tahu, kenapa kau menangis?” tanya Sehun, karena ia melihat mata Sheena memerah seperti habis menangis
“ah,, tidak apa-apa. Aku tadi, tidak mataku tadi terkena debu. Baiklah aku sekarang pergi!” kata Sheena melepaskan tangan Sehun dari tangannya dan langsung pergi
“kenapa dengannya? Aku yakin dia itu habis menangis, tapi kenapa? Tau ah,kan tidak ada hubungannya denganku” kata Sehun sambil meninggalkan toilet
            @tempat duduk di kamar 4
Kyura dan Na Ra berbincang bincang dan kaget karena ia melihat Sheena menangis, bukan lebih tepatnya habis menangis
“hai” sapa malas Sheena
“iya, apa kau sudah belikan aku miniman?” tanya Kyura
“sudah” jawab Sheena singkat dan langsung menyerahkan sebotol minuman pada Kyura
“kau kenapa?” tanya Na Ra
“aku,, aku tidak apa-apa” jawab Sheena
“kau bohong!, kau habis menangis,ya kan? Kenapa kau menangis? Siapa yang membuatmu menagis?” tanya Na Ra
tidak,, mataku tadi terkena debu di kantin belakang” jawab Sheena
“benarkah? Kau tidak bohong,kan?” tanya Kyura
“ani, aku serius. Kalian tidak usah khawatir” kata Sheena. Sheena melihat tempat duduk di depan kamar ruang 5, ada D.O,Kai,dan Sehun.tapi, dimana Luhan?. Saat dia hendak duduk, Luhan datang melewati depan tempat duduknya, tanpa menoleh, tanpa berbicara,dan tanpa ekspresi apapun sekali. ‘apa dia marah padaku? Aku memang pantas dimarahi, aku sudah berbohong dengan perasaanku sendiri padanya’ batin Sheena.
“annyeong “ sapa seorang di depan Sheena, dan membuat Sheena terarah pada lelaki di depannya itu.
“kau? Bukankah kau..-“ perkataan Sheena terputus
“ya, aku adalah cinta pertama Jae Rim-ssi, apa dia ada di dalam? Aku dengar dia sedang sakit. Jadi, aku kesini untuk menjenguknya” kata lelaki itu
“iya, dia sedang di dalam. Ayo masuk, tapi aku minta untuk jangan memaksanya mengingat sesuatu tentangmu, dia sekarang sedang hilang ingatan” jelas Kyura
“iya, baiklah. Mungkin aku bisa membantu sedikit untuk mengingatkannya lagi” kata lelaki itu dan masuk bersama dengan Kyura dan Na Ra, tanpa Sheena. Sheena masih di luar dengan sedikit melirik Luhan, dan Luhan pun begitu. Akhirnya Sheena memutuskan untuk pergi ke dalam
            @tempat duduk di depan kamar 5
Luhan yang melihat Sheena menghilang di balik pintu, lalu bersandar di kursi dan menatapkan kepalanya sedikit membentur tembok di belakangnya.
“apa yang kau lakukan Luhan? Sekarang  JungKook sedang lupa ingatan, jangan kau juga nantinya yang lupa ingatan. Bisa gila aku nanti” kata D.O, menghentikan aktivitas Luhan
“oppadeul,, annyeong haseyo” sapa seorang gadis dengan sedikit membungkukkan badannya di depan lainnya
“eh, kau,, bukannya kau cinta pertamanya  JungKook?” tanya Sehun memastikan tebakannya
“iya, aku dengar ia sedang sakit disini. Jadi, aku datang untuk menjenguknya. Bolehkah aku masuk?” tanya gadis itu
“tentu, tapi  JungKook sedang hilang ingatan. Mungkin kalau dia tidak mengingatmu harap maklumi saja semua itu” kata Luhan
“iya, aku mengerti” jawab gadis itu.
“sebentar,oppa. Aku ke toilet sebentar. Aku akan masuk sebentar lagi. Kalian masuklah dulu” pinta gadis itu
“baiklah, kami akan masuk dulu.” Jawab Sehun
“ JungKook? Apa kau masih tidur?” tanya D.O dan langsung duduk di samping tempat tidur  JungKook
“ehmm,,, aku sudah bangun dari tadi” jawab  JungKook
“owh,, bagaimana keadaanmu? Apakah amsih terasa pusing?” tanya Luhan
“tidak, aku sudah mendingan sekarang ini. hari di rumah sakit memang sangat menyebalkan” keluh  JungKook pada member yang lain
“kalau kau ingin cepat keluar dari sini, kau harus benar-benar sembuh,  JungKook” kata Luhan
“tapi, aku ini sudah sembuh, Luhan” kata  JungKook menjawab perkataan Luhan
“kalau kau sudah sembuh mengapa kau tidak bisa mengingat semuanya?” tanya Kai
“memangnya apa yang tidak aku ingat, huh?” tanya  JungKook
“kau saja masih belum ingat tentang...—“ perkataan Kai terhenti karena D.O sudah membungkam mulutnya agar tidak berbicara terlalu jauh lagi
“siapa? Siapa yang tidak aku ingat?” tanya  JungKook
“aku,oppa.” Jawab seorang gadis dari balik pintu kamar rumah sakit, dan langsung masuk ke dalam kamar itu
“bukankah dia...” perkataan  JungKook menggantung
“kenapa? Apa kau mengenalnya?? Coba ingat siapa dia, JungKook. Kau pasti ingat” kata Luhan
“dia,,dia... akhh.. kepalaku!! Aku tidak bisa mengingatnya!. Siapa kau sebenarnya??” tanya  JungKook pada gadis yang sedang berdiri di hadapannya
“apa benar kau tidak mengingatku,oppa? Aku ini orang yang kau cintai dulu, aku ini cinta pertamamu” jawab gadis itu
“cinta pertamaku?”  JungKook mengulang kata-katanya sampai beberapa kali,dan menahan rasa sakit di kepalanya. Ia tidak mau kalau sampai ia pingsan karena otaknya tidak mau ingat apapun, dan akhirnya dia ingat.
“apakah kau, Yumi?” tanya  JungKook memastikan
“iya, ternyata kau masih ingat aku” jawab Yumi senang. Ya, Yumi memang cinta pertama  JungKook, dia berpacaran dengan  JungKook selama 2 tahun saat masih duduk di bangku SMP. Dia masih mencintai  JungKook dan berharap dengan keadaan  JungKook yang sekarang ini dapat membuat  mencintainya lagi
“aku masih mencintaimu,oppa. Apa kau tidak merindukanku?” tanya Yumi
“hmm, iya. Tentu saja aku merindukanmu. Sudah sekitar 3 tahun aku tidak melihatmu. Kemana saja kau ?” tanya  JungKook
“aku kan pindah dan sekolah di Amerika. Jadi, aku jarang pulang kesini. Paling aku pulang ke Korea karena ada sesuatu yang penting. Seperti kau yang sekarang ini, setelah mendengar bahwa kau kecelakaan, aku segera membeli tiket untuk pergi ke Seoul. Aku datang dari Amerika untuk menjengukmu,oppa. Dan aku berharap semoga kau baik-baik saja” jelas Tae yeon
“tentu saja aku akan baik-baik saja. Kan disini ada kau di sampingku” kata  JungKook dan langsung memeluk Tae yeon. Yumi merasa rencananya akn berhasil jika keadaannya seperti ini terus
            @kamar 5
“Jae Rim? Apa kau sudah bangun?” tanya Kyura
“hmm,, aku sudah bangun” jawab Jae Rim
“siapa dia?” tanya Jae Rim karena ia tidak mengenal lelaki yang berdiri di belakang Kyura
“oh, dia.. apa benar kau tidak mengingatnya?” tanya Kyura tidak percaya
“memangnya.. siapa dia?”  tanya Jae Rim
“apa benar kalau kau tidak mengingatnya sama sekali?. Dia itu cinta pertamamu. Apa benar kau tidak mengingatnya? Walaupun hanya namanya?” tanya Kyura semakin penasaran
“cinta pertamaku?? Apa dia...... Akh..... kepalaku!! Sakiit..” perkataan Jae Rim terhenti karena memori di otaknya tidak ingin mengingat siapa lelaki yang sedang berdiri di depannya itu sebenarnya
“apa kau tidak apa-apa?” tanya lelaki itu sambil memegang bahu Jae Rim
“aku,, aku tidak apa-apa” Jae Rim melihat lagi wajah lelaki itu. Lalu ia ingat, ia ingat sedikit memori tentang dia dan lelaki itu.
“oh,, aku ingat kau. Aku ingat dulu waktu aku bertemu denganmu di taman itu,kan? ternyata kau.. aishh,,, cepatlah ingat, Jae Rim” kata Jar Rim pada dirinya sendiri
“tidak apa-apa. Kalau kau mengingat kenangan itu, lebih baik daripada kau mengingat namaku. Aku  Chan Hee, Lee Chan Hee. Apa kau sudah mengingatnya?” tanya  Chan Hee. Ya, lelaki itu bernama  Chan Hee. Lelaki  pertama yang disukai oleh Jae Rim. Mereka berpacaran selama 2 tahun saat dulu kelas 2 SMP.
“ Chan Hee! Maafkan aku, karena aku tidak mengingatmu” kata Jae Rim meminta maaf
“tidak apa-apa,Jae Rim-ah. Sekarang, apa kau sudah makan? Aku akan menyuapimu. Aku bawakan kimbap kesukaanmu saat kau bermain ke rumahku dulu. Cobalah, ibuku membuatnya khusus untukmu” kata  Chan Hee
“oh? Benarkah? Sampaikan terima kasihku pada ibumu. Aku  pasti sudah merepotkannya. Maafkan aku” kata Jae Rim dan sedikit membungkukkan badannya dengan keadaannya yang masih terduduk di kasurnya
“tidak. tidak usah berpikiran yang seperti itu. Aku dan ibuku tidak merasa direpotkan,kok. Malahan sebaliknya, aku senang kalau kamu mau memakannya” pinta  Chan Hee
“tentu saja.”  Jawab Jae Rim. Jae Rim merasa malu ketika  Chan Hee menyuapinya.
“aaa?” kata  Chan Hee saat akan menyuapi Jae Rim
“apa yang kau lakukan? Aku malu” kata Jae Rim
“oh? Mungkin gara-gara kami,ya? Maaf kalau begitu . kami akan keluar. Makan sampai kenyang ya, Jae Rim-ah” kata Kyura dan langsung meninggalkan kamar Jae Rim dengan Na Ra.
“maaf sudah merepotkanmu, Chan Hee-ah” ucap Jae Rim disela makannya
“sudahlah. Sekarang makanlah lagi, kau harus cepat sembuh” kata  Chan Hee
“hmm” jawab singkat Jae Rim, dan Jae Rim melanjutkan makannya.
            Sudah lama sejak kejadian kecelakaan yang menimpa Jae Rim dan  JungKook. Bahkan mereka berdua sudah tak lagi mengenal satu sama lain. 2 minggu berlalu di rumah sakit, dan  JungKook serta Jae Rim diperbolehkan untuk pulang. Selama di rumah sakit, Jae Rim dijaga oleh  Chan Hee,saat teman-temannya pergi bersekolah dan pulang. Lalu? Apakah  Chan Hee juga tidak sekolah?.  Chan Hee sekolah, tetapi ia sekolah di Amerika dan telah menyelesaikan semester 1 kelas dua KULIAH, dan sekarang ia ke Korea untuk bertemu dengan Jae Rim. Sedangkan  JungKook, ia dijaga oleh Yumi. Selagi teman –temannya sekolah, Yumi selalu menjaga  JungKook dengan baik. Tetapi, di sisi lain, Yumi ingin bersama  JungKook lagi.
            @gerbang depan sekolah
Main Boys dan semua anggotanya berkumpul untuk masuk ke dalam.  JungKook pun sudah masuk sekolah kembali.
“ JungKook-ah? Apa kau sudah merasa baikan sekarang?” tanya Luhan
“hmm, tentu saja. Kan ada kalian di sampingku” jawab  JungKook
“kau bohong, JungKook-ah. Yang ada di sampingmu itu Yumi. Bahkan kami tidak memiliki banyak waktu untuk di sampingmu” kata D.O menyangkal pernyataan  JungKook
“heehh,, tidak usah di pikirkan. Baik itu kalian ataupun Yumi, sama saja. Aku harus berterima kasih untuk itu.” Kata  JungKook
“terserah katamu,  JungKook “ kata Sehun
“hey!! Kenapa kau memanggilku biasa seperti itu? Aku kan lebih tua darimu!! Kau harusnya memanggilku hyung” marah  JungKook
“untuk apa? Sekarang, lebih baik aku memanggilmu begitu, walaupun sedikit aneh di telingaku. Tidak apa-apa,kan?” tanya Sehun dengan wajah memelas
“aishh.. kau ini!! Terserah apa katamu” kata  JungKook
“berarti kau memanggilku Luhan,saja?” tanya Luhan
“tidak, khusus untuk Luhan hyung, aku akan tetap memanggil Luhan hyung. “ jawab Sehun dengan akhiran winks di matanya
“terserahmu, Sehun-ah” kata Luhan
“siapa dia? “ tanya Kai pada semua member
“iya, aku belum pernah melihatnya. Apakah dia murid baru disini?” tanya D.O
“mana kami tahu?!” jawab Sehun dengan wajah nggak tahunya
“tau ah.. ayo kita ke kelas sekarang?!” ajak  JungKook pada semua member
“iya” jawab mereka semua
            @exellent boys class
Krriiiiing........ bel tanda masuk telah berbunyi, semua murid masuk ke kelasnya. Di kelas exellent boys, ada yang berbeda.
“pagi, anak-anak. “ sapa Park seonsaengnim
“pagi,Seonsaengnim” jawab seluruh murid di kelas itu
“kita akan kehadiran murid baru disini” kata Park seonsaengnim
“apa mungkin lelaki yang tadi kita liat di lapangan tengah?” tanya Kai
“mungkin.” Jawab D.O singkat
“silahkan perkenalkan dirimu” pinta Park seonsaengnim
            @exellent girls class
Di kelas exellent girls juga kedatangan murid baru, yang mungkin tak asing bagi anggota Main Girls, kecuali Jae Rim.
“pagi anak-anak” sapa Shin seonsaengnim
“pagi,seonsaengnim” jawab mereka semua
“hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari Amerika. Silahkan perkenalkan dirimu” pinta Shin Seonsaengnim
“ne, seonsaengnim” jawab gadis itu singkat
“ annyeong haseyo, jeoneun Kim Yumi imnida”
            @exellent boys class
annyeong haseyo, jeoneun Lee Chan Hee imnida”
“benar,kan apa yang aku katakan? Ia adalah cinta pertama Jae Rim-ssi. Kenapa dia pindah kesini? Apa dia ingin menjadi pacar Jae Rim-ssi lagi?”
“memangnya, siapa Jae Rim itu?” tanya  JungKook
“apa kau tidak mengenalnya? Dia adalah ketua Main Girls sekolah ini. Bukankah kau seharusnya tahu akan hal itu? Bukannya kau itu ketua umumnya Main Boys? Payah kau tidak tahu. ya sudah ayo pergi!”
“Jae Rim?.. aku sepertinya tidak asing dengan nama itu” batin  JungKook
**
“apa kita tidak pergi juga,Na Ra -ah? Aku ingin ke taman belakang. Ayolah temani aku kesana” ajak Jae Rim pada Na Ra
“baiklah.” Jawab Na Ra singkat
BRUKK...
“aww... appo” kata Jae Rim merasa kesakitan karena dia telah menabrak seseorang di depannya. Seorang lelaki, yang tidak asing baginya.ia menatap lelaki itu merasa tak percaya. Dia telah ingat sesuatu lagi. Lelaki itu juga menatap Jae Rim dalam, lekaki itu menatapnya seperti itu, membuat jantungnya berdegub kencang.
“kau..??”
 **
“apa yang kau lakukan?”tanya Luhan pada Sheena datar
“aku hanya—“belum selesai  Sheena menjawab, saat ia memutar badannya untuk melihat siapa yang bicara dengannya, ia sangat terkejut ternyata ia adalah Luhan, begitu pun Luhan, ia sangat terkejut bahwa itu adalah Sheena
“aku akan pergi  sekarang,” kata Sheena, sambil meneteskan air mata ia melangkah keluar, tetapi tangannya digenggam oleh Luhan, isyarat bahwa ia tidak diperbolehkan pergi oleh Luhan.
“lepaskan aku,oppa!! Biarkan aku pergi. Untuk apa aku tetap disini?”kata Sheena memohon
Sheena memaksakan tangannya lepas dari Luhan, akibatnya, pergelangan tangannya merah. Ia tidak peduli dengan hal itu. Yang terpenting ia bisa pergi sekarang. Ia berjalan keluar sambil menangis. Tak sadar, ia terpeleset hingga jatuh dan membentur lantai bawah ruangan. Sheena tidak sadarkan diri, Luhan yang melihat itu, tidak tinggal diam. Ia segera menggendongnya dan membawanya ke UKS.,

TO BE CONTINUED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar