If You Do
Title : If You Do.
Cast : - Yugyeom (GOT7)
- Lee Shin Ah (Oc)
- Choi Ji An (Oc)
- Mark Tuan (GOT7)
Support cast : All member Got7 & other
Genre : Romance, Sad, School life
Rating : General.
Length : Oneshot.
~ ~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Maafkan
aku karena tidak memilihmu.....
Maaf
karena aku tidak mengetahui perasaanmu....
Maaf
karena telah menyakiti hatimu...
Mianhae.....
Shin Ah POV
Malam itu....,
seperti biasa aku dan salah satu sahabatku berjalan menyusuri trotoar yang
setiap hari kami lewati sepulang sekolah. Dia adalah Yugyeom. Salah satu murid
namja yang paling populer di sekolah. Ia tampan dan juga tinggi. Selain itu,
dia juga pandai menari modern dance. Aku sendiri sangat terpukau melihatnya
menari dihadapanku secara langsung. Dan itu hanya aku. Ya, aku sering menemani
Yugyeom berlatih dance di sekolah seperti hari ini. Ia sangat suka jika aku
menemaninya saat latihan. Ia selalu meminta komentarku tentang tarian yang ia
praktikkan. Tapi hari ini..., tak seperti biasanya. Yugyeom sama sekali tidak
meminta komentarku. Ia hanya latihan seperti tak ada seorangpun disana. Tak
melirik sekalipun padaku. Aku sangat khawatir, apa yang terjadi pada Yugyeom
saat ini? Awalnya, aku tak berani bertaya padanya. Akan tetapi, rasa penasaran
menggodaku untuk tahu apa yang terjadi padanya. “Yugyeom-ah. Kau tidak seperti
biasanya. Kenapa hari ini kau seperti tidak ingin berbicara padaku?” Yugyeom
menghentikan langkahnya. “Aniya.” Jawab Yugyeom dingin.
Oh, sungguh. Kali
ini dia seperti bukan seorang Yugyeom yang sering kulihat. Ia dingin, kenapa sekarang
keadaan jadi serba salah? “Ayolah...,
kau tak mungkin seperti ini jika tidak ada apa-apa padamu. Bicaralah, apa
masalahmu? Mungkin aku bisa membantu.” Yugyeom melirikku dengan tatapan
dinginnya. “Maaf, aku terlihat dingin ya?” Yugyeom mulai mengembangkan
senyumannya kembali. “Yakk, jangan menyembunyikan sesuatu dariku.” Tatapku
penuh selidik. Yugyeom mendengus pelan. “Bisakah kita tidak bicara disini?”
baiklah, Yugyeom kali ini benar-benar aneh. Tiba-tiba saja ia merangkulku dan
mengajakku ke suatu tempat.
Shin Ah POV End
Yugyeom POV
Aku ragu, “Apakah
aku harus memberitahu Shin Ah tentang perasaanku ini? Haruskah aku?” aku
mengajak Shin Ah ke sebuah kafe yang kebetulan berada di sekitar trotoar yang
kami lalui. Setelah memesan 2 coklat panas, aku mulai membicarakan masalahku
kepada Shin Ah. “Jadi, apa yang membuatmu begitu dingin kepadaku hari ini?” Aku
berdeham tak jelas. “Aku.....” aku
benar-benar gugup. Akankah Shin Ah menerimanya? “Aku.....” Sepertinya aku tidak
bisa. “Yakk, bicaralah yang jelas.” Shin Ah tampak tak sabar. “Aku..., aku
menyukaimu.” Ujarku sambil menggenggam tangan Shin Ah. “N, nde?” aku hanya bisa
mengumpat tawaku ketika melihat ekspresi Shin Ah yang tampak kebingungan. Aku
benar-benar tak bisa menahannya. Tawaku langsung lepas. Aku tidak tahu
ekspresinya akan selucu itu. “Bagaimana? Bagus tidak?” Shin Ah mencibirkan
bibir tipisnya itu. “Apaan kau? Kenapa kau melakukan itu?” Dia membentakku dan
menarik tangannya paksa. “Mian, mian...., aku hanya bercanda. Sebenarnya aku akan
melakukan ini untuk seseorang.” Shin Ah terdiam sejenak. “Jadi, untuk siapa?”
Tanyanya dengan nada yang ringan. Ia tidak tampak keberatan dengan ini. Akhirnya
aku bisa bernapas lega. “Aku ingin menyatakan perasaanku pada seseorang. Maukah
kau membantuku?” Ujarku tanpa ragu sedikitpun. “T, tentu. Kenapa tidak?
Bukankah aku sahabatmu. Tapi jujur, aku sangat terkejut. Kim Yugyeom yang
berhati batu sepertimu bisa menyukai seseorang juga.” Aku hanya bisa tersenyum
puas. Tidak kusangka sahabatku yang satu ini bisa menerimanya semudah itu.
“Yah, itu terjadi begitu saja.” Shin Ah tersenyum manis. “Baiklah.....” Bingo..., aku sangat berterima kasih atas kejadian
ini. “Lalu, siapa dia?”
“Emm...., Choi Ji
An.”
“C, Choi Ji An? Ji
an...., teman satu bangkuku?” Shin Ah terlihat terkejut. Aku hanya bisa
mengangguk. “Wae? Kenapa kau sangat terkejut?”
“Daebak, kau suka
pada Choi Ji An. Kau salah satu dari sekian banyak namja yang terjerat
pesonanya.”
“Aku tahu. Tapi,
kau tidak keberatan kan?”
“T, Tentu saja
tidak. Jika itu bisa membuatmu bahagia.”
Yugyeom POV End
Shin Ah POV
“Apaan kau? Kenapa
kau melakukan itu?” Aku membentak Yugyeom karena candaan yang menurutku tidak
lucu itu. “Mian, mian...., aku hanya bercanda. Sebenarnya aku akan melakukan
ini untuk seseorang.” Aku langsung terdiam. Entah karena terkejut atau cemburu,
tapi hatiku benar-benar sakit mendengar Yugyeom mengatakan hal itu. “Jadi, untuk siapa?” Tanyaku sambil bersikap
seolah tak terkejut sedikitpun. “Aku ingin menyatakan perasaanku pada
seseorang. Maukah kau membantuku?” Ujarnya tanpa ragu sedikitpun. “T, tentu.
Kenapa tidak? Bukankah aku sahabatmu. Tapi jujur, aku sangat terkejut. Kim Yugyeom
yang berhati batu sepertimu bisa menyukai seseorang juga.” Aku dapat melihat
wajahnya yang tersenyum cerah tu. Dia benar-benar terlihat begitu senang “Yah,
itu terjadi begitu saja.” Aku mencoba tersenyum manis kepadanya. “Baiklah.....”
hanya itulah kata-kata yang bisa kukatakan pada Yugyeom. Akan tetapi,
aku juga masih penasaran. Sebenarnya, siapakah yeoja yang sangat disukai
Yugyeom? Seperti apakah dia? Akupun bertanya kepadanya sekali lagi. “Lalu,
siapa dia?”
“Emm...., Choi Ji
An.” Mataku terbelalak ketika Yugyeom menyebut nama itu. Choi Ji An...., dia
adalah teman sekelas bahkan sebangkuku. Aku tidak menyangkanya. Bahkan hati ini
semakin sakit ketika mendengar Yugyeom menyebut namanya. Kenapa? Kenapa harus
Ji An? Setelah sekian lama...., apakah kau hanya menganggapku sebagai teman?
Apakah selama ini, kau hanya memandangku sebagai sahabatmu? Apakah aku masih
kurang untukmu? Bisakah kau sedikit mengerti perasaanku selama ini?
“C, Choi Ji An? Ji
an...., teman satu bangkuku?” Sahutku sedikit terbata-bata. Yugyeom hanya
membalasnya dengan beberapa anggukan.
“Daebak, kau suka
pada Choi Ji An. Kau salah satu dari sekian banyak namja yang terjerat
pesonanya.” Baiklah..., aku tahu itu
sangat sakit. Tapi, jika itu untuk kebaikannya aku akan merelakannya. Aku rela
melepas Yugyeom untuk Ji An jika itu untuk kebahagiaan Yugyeom.
“Aku tahu. Tapi,
kau tidak keberatan kan?” Aku tersenyum. “T, Tentu saja tidak. Jika itu bisa
membuatmu bahagia.”
~~~~~~~~~~~~~
Author pov.
School of Performing Arts Seoul
Shin Ah duduk sendiri di
kantin sekolah. Tidak seperti biasanya, Shin Ah pergi kesana sendirian.
Biasanya, Yugyeom selalu menemaninya makan atau hanya sekedar berbincang
membicarakan hal-hal yang tak penting disana. Sebenarnya, tadi Yugyeom sudah
menawari Shin Ah jika Shin Ah membutuhkan teman ke kantin. Tapi Shin Ah menolaknya dengan
beralasan kalau ia hanya pergi sebentar saja.
Flashback..
“Shin Ah, kau mau kemana? Mau ke kantin? Butuh kutemani? Kau butuh teman
saat ini? Kenapa kau murung dari tadi?” Shin Ah menoleh dan melepas headphone
yang terpasang di telinganya. “Mwo?” Yugyeom menganga mendengar kata-kata yang
baru terucap dari yeoja itu. Ani. Bukan kata-kata, tetapi hanya 1 kata yang
sangat sederhana.”Kau tidak mendengar pertanyaanku tadi?” Shin Ah menggelengkan
kepalanya dengan tatapan polos tak berdosa. “Kau mau ke kantin? Butuh
kutemani?” Shin Ah menghela napas berat. “Ne, aku mau ke kantin. Kau belum
megerjakan tugas dari kim seonsaengnim, bukan? Jadi kerjakan dulu, aku pergi
sebentar.” Shin Ah memasang headphonenya kembali dan berlalu meninggalkan
Yugyeom yang berdiri sambil memandanginya.
Flashback end.
“Apa aku terlalu dingin
padanya? Ah aniyo. Memang dari dulu aku seperti itu, bukan?” tanya Shin Ah pada
dirinya sendiri. Lalu seseorang datang sambil membawa nampan berisi bubletea.
“Gamsahamnida, ahjumma.” Wanita itu pergi meninggalkan Shin Ah yang kembali
dilanda keheningan. Beberapa namja datang dan bergabung dengan Shin Ah yang
sendirian di meja besar itu. “Hey, girl. What are you doing here?“ Jackson
mengagetkan Shin Ah dan membuat yeoja itu hampir menyemburkan bubletea di
mulutnya.”Yakk! Kau mengagetkanku!” Teriak Shin Ah.
Mereka adalah GOT7.
Sebuah kelompok dengan 7 anggota namja dancer yang memiliki ketampanan di atas
rata-rata. Yaitu, JB sebagai leader, Mark yang tertua sekaligus Ice Prince,
Jackson sang moodmaker, Junior sang Ibu di GOT7 , Youngjae sang pemilik suara
emas, Cute Bambam, dan sang magnae Yugyeom.
Mereka sangat terkenal akan bakat dance mereka. Kerja sama tim mereka
sangat bagus untuk sebuah dance group. Tidak ada satu muridpun di sekolah yang
tidak mengenal mereka, terutama para siswi di sana karena mereka begitu
populer.
“Tidak biasanya kau sendiri, dimana Yugyeom?”
tanya JB. “Dia dikelas. Aku menyuruhnya mengerjakan tugasnya terlebih dahulu.
Dan tolong jangan tanya apapun lagi, aku sedang dalam keadaan yang tidak baik
sekarang.” Shin Ah kembali meminum bubleteanya. “Kau tahu? Choi JiAn baru saja
mendapatkan pernyataan cinta dari seorang namja.” Mark duduk di samping Shin Ah dan
menatapnya dalam. Ia “Eo, dari sia-.” Sebelum menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba
Shin Ah terdiam melihat Yugyeom datang dengan menggandeng JiAn. “Mian, aku
terlambat. Kenalkan ini kekasihku, Choi Ji An.”Shin Ah dan yang lain terdiam
mendengar ucapan Yugyeom. “K, kalian berpacaran?” Tanya Bambam yang hampir
tidak percaya dengan apa yang baru saja Yugyeom katakan. Yugyeom mengangguk
sambil tersenyum bangga. “Annyeong...” Sahut Ji An ramah. “Annyeong..” Jawab
Shin Ah dan ke-enam anggota GOT7 yang lain. “Mulai sekarang, dia akan menjadi
bagian dari kita. Semoga kalian bisa membantunya.” Ujar Yugyeom.
“Membantu?
Dia....hmpp.” sebelum Jackson menyelesaikan kata-katanya... Bambam, Youngjae,
dan Junior cepat-cepat membungkam paksa mulut Jackson. “T, Tentu... kami akan
senang bila membantu.” Ujar Junior. “Mwoya?!!” Protes Jackson. “Kalau begitu,
untuk merayakannya... kita makan bersama disini. Eottae?” saran Yugyeom sambil
merangkul Shin Ah dan JB. “Emm, sepertinya... aku tidak bisa. Aku harus ke
perpustakaan untuk mengerjakan tugas.” Shin Ah melepas rangkulan Yugyeom. “
Eung? Tugas dari Yoo Seonsaengnim kan? Bukannya itu masih akan dikumpulkan 3
hari lagi?” Ujar Ji An kepada Shin Ah. “Aku tahu. Tapi, aku harus cepat
menyelesaikannya. Karena aku masih memiliki banyak tugas untuk mengurus
organisasi OSIS. Sebagai Wakil Ketua OSIS, tugasku banyak sekali.” Ji An
berpikir sambil mengangkat sedikit kepalanya. “Ah, ne. Kau adalah Wakil Ketua
OSIS, kalau begitu sampai jumpa.” Ji An melambaikan tangan kepada Shin Ah. Shin
Ah membalas lambaian tangan Ji An dan berlalu pergi. “ Lee Shin Ah!” Panggil
Yugyeom sebelum Shin Ah semakin jauh dari kantin sekolah. Shin Ah menoleh ke
belakang. “Jangan lupa temui aku di ruang latihan.” Shin Ah mengangguk beberapa
kali, lalu pergi. “Ruang latihan? Bolehkah aku ikut oppa?” Pinta Ji An kepada
Yugyeom. “I, itu..”
“Ayolah oppa...
aku ingin melihatmu latihan.” Ji An meminta Yugyeom agar dia diperbolehkan
melihat Yugyeom latihan. Padahal selama ini, hanya Shin Ah-lah yang selalu
menemani Yugyeom. Yugyeom tidak berniat untuk mengganti posisi Shin Ah sebagai
teman latihan dengan Ji An. Akan tetapi, ia juga akan merasa bersalah jika ia
menolak permintaan Ji An. Sementara itu, JB & Mark tampak sedikit terganggu
dengan sikap Yugyeom & Ji An memutuskan untuk tidak ikut makan. “Kalian makan saja, aku masih ada urusan” JB langsung
meninggalkan tempat dengan wajah dingin disusul dengan Ice prince, Mark. “Yakk,
kalian mau kemana?” Teriak Youngjae dengan suara merdunya sambil beranjak dari
tempat itu bersama member GOT7 yang lain. “Kalian lanjutkan saja. Kami pergi
dulu.” Ujar Junior. “Ada apa dengan mereka?” Tanya Ji An sambil menatap member
GOT7 yang lain dengan penuh kesal. “G, gwenchana. Mereka memang seperti itu
dari dulu.” Yugyeom mengelus lembut kepala Ji An dan memeluknya. Ji An
tersenyum sinis dan menatap temannya yang duduk di bangku lain.
Sementara itu
keenam member GOT7 sedang sibuk mencari Shin Ah yang menghilang bagai angin.
“Yakk! Lee Shin Ah, neo eoddiga?!” teriak Jackson dengan suara lantangnya. “Lee
Shin a- UHUK....UHUK...UHUK..AISSH JINJJA!!” teriak Jackson sambil
terbatuk-batuk. “Hyung, sebaiknya jangan berteriak. Lebih baik kita berpencar
saja.” Usul Youngjae sambil memegangi tengkuk Jackson. “Jika kalian menemukan
Shin Ah tolong hubungi aku.” JB menatap kelima temannya dengan tajam. “Lebih
tepatnya, hubungi yang lain.” JB dan Mark saling menatap tajam satu sama lain.
“Geurae, kalau begitu mari kita berpencar.” BamBam menarik tangan Mark
sedangkan Junior menarik tangan JB agar menjauh. “Kita satu team.” Jackson
menatap keempat temannya yang saling menjauh. “Lagi.” Jackson mengangguk dengan
wajah imut khas miliknya.
Mark berjalan
menyusuri koridor sekolah dengan BamBam. “Hyung aku mau mengambil tas dulu.
Tunggu sini, ne?” Mark mengangguk, dan setelah itu BamBam pergi menuju kelas di
lantai tiga. “Lee Shin Ah. Dimanakah kau sebenarnya?” Gumam Mark. Mark berjalan
menyusuri koridor sekolah yang gelap Mark berjalan dan tanpa ia sadari ia sudah
sampai di pintu menuju atap sekolah. Saat ia akan melangkah pergi, hidungnya
mencium aroma parfum yang sangat familiar baginya. “Aku menemukanmu.” Mark
membuka pintu sekolah dan mendapati Shin Ah yang sedang menangis sendirian.
“Apa yang sedang kau lakukan disini?” tanya Mark dingin sambil berjalan kearah
Shin Ah. “Eoh, Mark....” Lirih Shin Ah mengusap air matanya. Mark mengahampiri
Shin Ah dan langsung menyodorkan sebuah sapu tangan kepadanya. “Uljima.” Shin
Ah menatap Mark dan menerima sapu tangan itu untuk membersihkan air matanya.
“Gomawo.” Mark tersenyum tipis. “ Kau tidak seharusnya menangis dan menderita seperti ini. jadi jangan menangis. masih
ada aku, dan member GOT7 yg lain disini. yang akan selalu melindungimu dan
menjadi tempat sandaranmu kapanpun kau mau." Shin Ah langsung terdiam
seketika mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Mark. Mark menghela napas panjang
dan mengulurkan tangannya kepada Shin Ah. “Kajja.” Ajak Mark tanpa memberitahu
kemana dia akan mengajak Shin Ah. “Kemana?” Tanya Shin Ah sedikit ragu.
“Anggota GOT7 yg lain sedang mencarimu sekarang. Sebaiknya kita pergi menemui
mereka daripada mereka tambah khawatir.” Shin Ah tersenyum lebar dan
mengangguk. Ia meraih tangan dingin Mark dan pergi dari tempat itu bersama si
Ice Prince, Mark.
Mark
POV
Aku terus mengenggam tangan kecil itu tanpa menatapnya.
Aku hanya bisa fokus pada jalan. Melewati lorong-lorong sekolah untuk mencari
member GOT7 yg lain, yang mungkin sedang mencari yeoja yang hampir tak pernah
terlihat sedih ini. Tapi, untuk hari ini, aku pertama kalinya melihatnya sedih
bahkan menangis. Aku tak bisa memaafkan Yugyeom begitu saja. Lee Shin Ah, aku
harap kau bisa bertahan dari penderitaanmu sekarang. Aku akan selalu
melindungimu. Ah, aniya......
Kami akan selalu melindungimu. Tapi,
bisakah kau juga mengerti perasaanku kepadamu?
Walaupun semua orang menganggapku
sebagai ice prince, tapi aku juga memiliki hak untuk menyukai seseorang...
Dan itu kau, Lee Shin Ah....
Siswa lain mulai menatapku yang
sedang menggandeng tangan Shin Ah dengan tatapan aneh. Beberapa dari mereka
juga ada yang saling berbisik. Aku menghiraukan mereka dan terus berjalan
hingga aku dan Shin Ah sampai di ruang latihan GOT7. “Tunggu sebentar.” Aku
melepas genggamanku, dan mengeluarkan ponselku. Aku mencoba menghubungi semua
member GOT7 kecuali Yugyeom.
Aku tahu sekarang Yugyeom pasti
sangat bahagia dengan yeojachingunya itu. Aku mengakui bahwa dia berhasil
menarik perhatian yeoja yang paling
populer di sekolah dengan sekali bidikan. Kim Yugyeom memang luar biasa.
Walaupun dia Magnae di GOT7, tapi pesona dance-nya yang hebat itu mampu membuat
setiap wanita yang melihatnya terpikat. Tapi, sejak kapan dia tidak peka dengan
perasaan seorang Lee Shin Ah? Semua perhatian Lee Shin Ah, apa itu tak berarti
untuknya?
Akhirnya, satu persatu member GOT7
datang. Awalnya hanya Jackson dan Younjae, setelah itu Bambam, dan terakhir
Junior dan JB. “Neo Gwaenchana?” tanya JB sambil menghampiri Shi Ah yang duduk
di sofa yang ada di ruangan kami. “Ne. Aku baik-baik saja.” Jawab Shin Ah sambil
tersenyum lebar. “Yakk Lee Shin Ah. Apa yg kau lakukan tadi? Kami mencarimu
kemana-mana.” Protes Jackson.”Kau membuat kami khawatir, kau tahu.” Sambung
Bambam. “M, mianhae. Aku tidak bermaksud membuat kalian khawatir.” Shin Ah
menundukkan kepalanya. “Ah... tak apa, kami tidak marah. Jangan merasa
bersalah.” Junior mengacak-acak rambut Shin Ah. “Yakk, apa yang kau lakukan?”
Shin Ah sudah mulai menggerutu. “Tapi.....” aku menyela percakapan mereka.
Semua perhatian tertuju kepadaku. “Jika kau mempunyai masalah, setidaknya kau
beritahu kami.” Sambungku. Shin Ah langsung mematung. “Ne. Kau tak perlu
menderita sendirian seperti ini.” Tambah Youngjae. “Eum...” Shin Ah hanya
bergumam tak jelas. “Gomawo....., aku tidak tahu sudah berapa banyak yang
kalian lakukan untuk membantu gadis tak berguna sepetiku. Tapi aku sangat
berterima kasih atas semuanya.” Aku dan member GOT7 yang lain tersenyum. “Arra,
arra.... dan jangan pernah mengira kalau kau itu hanya sendiri, kau masih
memiliki kami. Kami yang akan selalu membantumu jika kau membutuhkan kami.” Celoteh
Jackson. Tangan kekarnya itu merangkul pundak Shin Ah yang kecil. Shin Ah
tertawa lepas. “Aku tahu itu...”
“Oh Ne, kau mau melihat kami
latihan?” Tawar Junior dengan kedipan mautnya. Shin Ah membalas dengan aegyo
milik-nya “Eum..., Kapan?”
“Sekarang.” Jawab Junior singkat.
Shin Ah menangguk beberapa kali. “Ne. Aku sangat mau.”
“Okay Guys, Let’s Go!!!” Teriak
Jackson terlalu bersemangat. JB pun memutarkan musik. Kami mulai menggerakkan
badan kami. Memperlihatkan seluruh kemampuan kami kepada Lee Shin Ah. Aku mulai
bernapas lega melihat Shin Ah kembali memperlihatkan senyumannya saat ini. Walaupun
aku tahu ini tak bisa membuatnya tertawa begitu lama...
Mark POV End
Author POV
Sementara itu...
“Choi Ji An...., apa kau berpacaran
dengan Kim Yugyeom, salah satu member GOT7 itu?” Tanya seorang murid yeoja berambut
pendek bernama Na Ra sambil mengotak-atik ponsel miliknya. “A, aniya... dia
bukan namjachinguku. Tadi dia hanya mengajakku makan saja. Jadi, jangan salah
sangka Na Ra-ya.” Jawab Ji An dengan sedikit terbata-bata. “Tapi, kenapa kau
tadi menggandeng tangannya?” Na Ra merasa belum puas dengan jawaban Ji An dan
lebih memilih menginterogasi sahabatnya itu. “Percayalah padaku kali ini...,
itu hanya untuk mencari sensasi. Aku hanya menggunakan Yugyeom sebagai
mainanku.” Na Ra menggeleng menanggapi jawaban Ji An. “Bukankah itu
keterlaluan?” Ji An hanya diam tak menanggapi pertanyaan Na Ra. “Em...” Gumam
Ji An tak jelas. “Yakk, waeyo?” Ujar Na Ra sedikit membentak. “Ayolah Kim Na
Ra.., hanya sekali ini saja.. sekali saja dan aku tak akan melakukannya lagi.”
Na Ra menimbang-nimbang ucapan Ji An. Ia tampak berpikir keras tentang
keputusan sahabat dekatnya itu. “Baiklah, tapi hanya satu kali ini lagi.
Mengerti?” Sahut Na Ra. Ji An mengangguk beberapa kali dan merasa puas dengan
jawaban Na Ra. “Gomawo... Chingu-ya!” Ji An merangkul pundak Na Ra dan
mengajaknya pergi dari kelas.
Tak lama kemudian, Shin Ah datang ke
kelas bersama JB. Mereka sedang asik membicarakan kontes dance yang akan
diikuti oleh GOT7 minggu depan. “Jadi, kalian sudah mempersiapkan diri?” Tanya
Shin Ah. JB membalasnya dengan anggukan beberapa kali. “Ne. Tentu kami sudah
siap. Tapi sebelum itu, bersediakah kau menjadi komentator kami waktu latihan?
Caranya tidak sulit, hanya selalu datang saat kami latihan dan beritahu
kekurangan kami.” Jelas JB.”Baiklah..., itu mudah. Tapi, aku tidak tahu jadwal
kalian latihan. Apalagi aku masih banyak tugas sekolah dan urusan Komite.”
“Hmm..., tenang saja. Jadwal latihan
kami tak akan mengganggu kegiatanmu. Kami akan mendiskusikannya nanti.” Shin Ah
tersenyum mendengar jawaban JB. “Baiklah kalau begitu. Aku mau.”
“Yakk... kalian berdua!” Terdengar
suara yang familiar memanggil ShinAh dan JB dari luar kelas. Lalu disusul dengan
datangnya Yugyeom, si pemilik suara menghampiri JB dan Shin Ah yang sedang
duduk berhadapan di salah satu bangku
kelas. “Waeyo?” tanya JB yang langsung mengubah raut wajahnya menjadi dingin.
“Darimana saja kalian? Aku mencari kalian. Bukankah saat ini kita seharusnya
latihan hyung?” Tanya Yugyeom dengan wajah yang tampak lugu itu. JB mendengus
kasar. “Yakk, Kim Yugyeom. Apa yang kau bilang? Latihan? Apa yang kau lakukan
tadi sampai kau lupa dengan kegiatan kita?!!” Ujar JB sedikit membentak.
“Jaebum-ah.” Shin Ah mencoba meredam emosi JB. “M, mianhae hyung. Aku lupa.”
Yugyeom menundukkan kepalanya. “Mian?” JB mengulang ucapan Yugyeom. “Ya, JB.
Maafkan dia. Lagi pula itu wajar. Manusia juga kadang mudah lupa kan?” JB
langsung pergi tanpa menjawab ucapan Shin Ah. “Yakk Im Jae Bum. Kau mau
kemana?” Teriak Shin Ah. “Emm.... Lee Shin Ah.” Shin Ah menatap Yugyeom. “Wae?”
Tanyanya.
“Nanti, Ji An yang akan menemaniku
latihan. Jadi, apakah tidak apa-apa kalau nanti kau pulang sendiri?” Shin Ah
diam mematung seketika. Ia mencoba menahan perasaan sakit yang begitu cepat
menjalar ke semua tubuhnya seakan ia kehilangan kesadaraanya. “Lee Shin Ah. Neo
Gwaenchana?” tanya Yugyeom. Shin Ah masih belum merespon. “Lee Shin
Ah.”akhirnya Yugyeom mengguncang tubuh Shin Ah, dan secara spontan Shin Ah
langsung sadar dari lamunannya. “Ah Ne. Gwaenchana. Aku masih bisa pulang
bersama JB dan Mark. Jadi, jangan khawatirkan aku.” Jawab Shin Ah. Yugyeom
tersenyum manis. “Mianhae. Apa aku menyusahkanmu?” Shin Ah menggeleng. “A,
aniya. Aku tidak merasa begitu.”
“Gomawo Lee Shin Ah.” Shin Ah
mengangguk. “Ne. Kalau begitu. Aku pergi dulu. Sampai nanti.” Shin Ah pergi
meninggalkan kelas sambil terus memukul dada-nya beberapa kali. “Kau tidak
apa-apa?” Sahut JB yang ternyata daritadi berada di luar samping pintu kelas
menunggu Shin Ah. “Ne. Aku baik-baik saja. Kau... mendengar percakapan kami?”
Tanya Shin Ah. JB melirik ke arah Shin Ah. “Semuanya.” Jawabnya datar. Shin Ah
menundukkan kepalanya. “Mian.” JB menghela napas panjang. Tangan JB mengacak
rambut Shin Ah. “Kajja.”ajak JB dengan singkat. “Eodi?” JB tak menjawab
pertanyaan Shin Ah. “Yakk, JB.” Shin Ah akhirnya memutuskan untuk mengikuti JB
pergi ke suatu tempat.
Hari-hari telah berlalu.
Disamping mengerjakan semua tugasnya sebagai
wakil ketua OSIS, Lee Shin Ah masih bisa menyempatkan diri untuk datang di
setiap latihan GOT7. Hingga hari terakhir GOT7 berlatih untuk persiapan
kompetisi street dance, Shin Ah masih bisa datang walaupun dia sedang sibuk
dengan semua kegiatannya sampai-sampai ia harus mengerjakan semua tugas
komite-nya sambil melihat semua member GOT7 menggerakkan seluruh tubuh mereka
dengan lincah. Disela-sela itu, Shin Ah terlihat sedang berteriak menyemangati
semua member GOT7 agar tetap semangat. “Yugyeom-ah!!!! Semangat. Kau lebih hebat
dari mereka!” Shin Ah langsung menoleh ke asal suara yang sudah tak asing lagi
baginya, yang tak lain adalah yeojachingu Yugyeom, Choi Ji An. “J, Ji An-ssi.
Mianhae. Tapi, bukankah kau juga harus memberi semangat yang lain juga?” Tegur
Shin Ah dengan lembut. “Tapi, Yugyeom adalah main dancer diantara mereka. Jadi,
aku harus memberinya semangat lebih kepadanya kan?” Jawab Ji An begitu yakin.
“Tapi, menurutku kerjasama tim lebih penting daripada seorang main dancer yang
menari sendirian di tengah panggung.” Ji An langsung menatap Shin Ah dengan
sinis. “Yakk, Lee Shin Ah. Apakah kau kira kau itu paling benar disini? Apakah
aku salah menyemangati Yugyeom?”
“ Apa yang kalian lakukan?” JB
menghampiri Ji An dan Shin Ah disusul dengan dengan kedatangan Yugyeom.
“Waeyo?” Tanya Yugyeom kepada Ji An. “Chagi-ya. Apa aku salah jika aku
menyemangatimu? Kenapa dia melarangku untuk menyemangatimu? Apakah aku harus
diam saja sementara dia menyemangati kalian?” Shin Ah sangat terkejut dengan
ucapan Ji An. “Yakk, Choi Ji An. Kapan aku bilang seperti itu?!” Sahut Shin Ah
sedikit membentak. “Yakk, kenapa kau membentaknya?!!” Yugyeom juga balas
membentak Shin Ah. Sedangkan JB hanya diam sambil memendam amarahnya.
“Yugyeom-ah...” Gumam Shin Ah pelan. “Neo... ikut aku.” Mark menarik tangan
Shin Ah dan membawanya keluar dari ruang latihan. JB pun juga meninggalkan
Yugyeom dan Ji An, ia lebih memilih berkumpul dengan member lainnya. “Gwaencahana?”
Tanya Yugyeom khawatir sambil menatap wajah Ji An. “ kenapa kau harus
bersahabat dengan yeoja sekasar itu chagi-ya? Apa kau tidak tersiksa harus
bertemu dengannya setiap hari? Aku tidak suka dengan sikapnya itu.” Jawab Ji An
sinis. “Ji An-ah. Tolong jangan mengolok-olok Shin Ah di depanku. Dia adalah
sahabat yang selalu mengerti keadaanku.” Ji An tampak tak puas dengan jawaban
Yugyeom. “Jadi, selama ini aku belum pernah mengerti keadaanmu? Jadi, selama
ini usahaku untuk mengerti tentangmu tak pernah kau anggap apapun? Apakah dia
lebih baik daripada aku? Aku juga perlu dipuji sepertinya!” Ji An membentak
Yugyeom dan langsung keluar dari ruang latihan. “Yakk Choi Ji An! Bukan itu
maksudku!”Yugyeom berteriak dan berlari mengejar Ji An. Sedangkan Youngjae
berdecak melihat pertengkaran tersebut. “Hyung, bukankah hubungan mereka
mengganggu kegiatan latihan kita? Kenapa
kau membiarkannya begitu saja?” Tanya Youngjae melepas headphone yang terpasang
di telinganya. JB menghela napas panjang. “Aku juga tidak tahu, apa yang harus
kulakukan sekarang.” Jawab JB dengan wajah datarnya.
Sedangkan itu, Mark membawa Shin Ah
menghindar dari Ji An. “Yakk Mark, kemana kau akan membawaku eoh?” Tanya Shin
Ah sambil mencoba melepas genggaman Mark. Mark menghentikan langkahnya dan
berbalik menghadap ke Shin Ah. “Apa kau masih kuat menghadapi semua ini?” Tanya
Mark memegang kedua pundak Shin Ah. Shin Ah menghela napas panjang sambil
tersenyum pada Mark. “Gwaenchana. Aku masih kuat. Jangan khawatir, aku masih
punya kalian yang terus mendukungku seperti yang kau bilang. Jadi aku tidak
takut lagi.” Mark diam mematung. “Baiklah, aku tahu itu.” Ujar Mark membalas
senyuman Shin Ah. “Hyung.” Bambam berdiri di ambang pintu ruang latihan sambil
memanggil Mark. “Wae?” Tanya Mark. “Kajja, kita harus lanjutkan latihan kita.”
Ajak member GOT7 yang berwajah paling imut itu. “Arraseo. Kajja, Lee Shin Ah.”
Mark berjalan mendahului Shin Ah. “Mark.” Panggil Shin Ah. Mark berbalik lagi.
“Ne?” Shin Ah menunduk. “Mianhae. Apa aku merepotkanmu dan juga member yang
lain?” Mark mendengus pelan dan berjalan kembali menuju Shin Ah. “Apa yang kau
bicarakan? Jangan anggap itu beban untuk kami. Kau tidak pernah membuat kami
repot apalagi terganggu. Kajja.” Mark merangkul Shin Ah dan masuk ke ruang
latihan untuk melanjutkan latihan.
-
-
-
-
-
Hari perlombaan sudah datang. Semua
member GOT7 dan Shin Ah sudah berada di tempat kecuali 1 orang, yaitu Yugyeom.
Semua member sudah berusaha menghubungi Yugyeom, tapi tak ada respon apapun
dari Yugyeom. “Kemana anak itu pergi? Setelah ini giliran kita.” Gerutu Jackson
sambil terus menatap jam tangannya. “Hyung, apa kita akan tampil tanpa
Yugyeom?” Tanya Bambam kepada Mark. “Aku tidak tahu. Kita lihat apa keputusan
JaeBum. JaeBum-ah, kita akan tampil tanpa Yugyeom atau kita batalkan penampilan
kita?”Mark menoleh ke arah JB. Sedangkan JB tampak berpikir keras. “Aniya hyung,
jika Yugyeom tidak bisa datang, kita akan tampil tanpa Yugyeom.” Keputusan JB
disetujui oleh semua member GOT7.”Tapi aku yakin dia akan datang.” Sahut Shin
Ah. JB menepuk pundak Shin Ah. “Ini hanya untuk jaga-jaga jika Yugyeom tidak
datang.” Jelas JB. Shin Ah mengangguk mencoba untuk mengerti keadaan mereka.
“GOT7, benar?” Tanya seorang staf kepada semua member GOT7. “Ne, majayo.” Jawab
mereka kompak. “Tolong stand by, kalian akan tampil sebentar lagi.” Ujar staf
itu. “Baiklah.” Semua member GOT7 memasuki panggung tanpa Yugyeom. Musik mulai
dimainkan, seketika itu juga, Yugyeom datang dan langsung naik ke panggung.
Waktu yang sangat tepat. Member GOT7 mulai menunjukkan ketrampilan mereka yang
luar biasa itu. Sementara itu, Shin Ah melihat mereka tampil dengan perasaan
lega karena Yugyeom sudah bergabung dengan GOT7. Dia juga sangat bangga pada
mereka karena penampilan mereka sudah bisa dibilang sangat sukses. Banyak
sorakan penonton memberi semangat untuk GOT7 terutama saat Mark dan Jackson
menunjukkan bakat Martrial Art mereka. Setelah musik berhenti, banyak tepuk
tangan dan teriakan riuh penonton mengakhiri penampilan GOT7. Semua member GOT7
turun panggung dan langsung menghampiri Shin Ah. Mereka memberikan high five
kepada Shin Ah, kecuali Yugeom. Dia lebih memilih menghampiri Ji An dan memeluk
yeojacingu-nya itu. Shin Ah yang melihat langsung kejadian itu hanya bisa
mengalihkan perhatiannya kepada hal lain. “Gwaenchana.” Bisik Mark yang
berhasil membuat Shin Ah tersenyum. “Ne.” Jawab Shin Ah disusul dengan beberapa
anggukan darinya.
Setelah lama menunggu dan melihat
penampilan dari tim lain, waktu pengumuman pemenang pun tiba. Para member GOT7
menundukkan kepala dan bergandengan tangan bersama, berharap jika nama grup
mereka dipanggil. “Dan untuk pemenang juara pertama dalam perlombaan tahun ini
diraih oleh......” Semua member GOT7 mulai gugup. Mereka berharap jika tahun
ini mereka bisa memenangkan perlombaan itu. “Selamat untuk GOT7!!” Sontak semua
member GOT7 terkejut. Mereka saling memeluk satu sama lain. Dan perasaan itu
juga dirasakan oleh Shin Ah dan juga Ji An. “Kau lihat kan Lee Shin Ah, GOT7
tidak akan menang tanpa ada Yugyeom disana.” Ujar Ji An sinis kepada Shin Ah.
Shin Ah tak bergeming sedikitpun dengan ucapan Ji An dan lebih memilih menghindar
darinya. “Ada apa dengan yeoja itu? Dasar yeoja aneh.” Gumam Ji An melirik
tajam ke arah Shin Ah yang pergi menjauh darinya.
Semua member GOT7 naik ke panggung
dan menerima sebuah piala yang cukup besar dari penyelenggara lomba tersebut.
“aku mengucapkan terima kasih pada Choi Ji An, yeojachinguku. Chagi-ya!! Kami
menang!” Teriak Yugyeom menggunakan microphone sambil melambaikan tangan kepada
Ji An. Ji An membalas lambaian tangan Yugyeom dan tersenyum lebar dan melirik
Shin Ah penuh remeh. “Kami juga mengucapkan banyak terima kasih pada Lee Shin
Ah, teman sekaligus pelatih kami pada waktu kami latihan. Dia yang masih bisa
menyempatkan diri untuk datang waktu kami latihan walaupun tugasnya sangat
banyak.” Ujar JB. Semua tepuk tangan mengarah kepada Shin Ah. “Lee Shin Ah,
Gomawo!” Teriak semua member GOT7 dengan kompak sambil melambaikan tangan
kepada Shin Ah. Shin Ah sangat senang dan membalas lambaian mereka dengan
senyuman manisnya. Sedangkan Ji An hanya bisa menggerutu di dalam hatinya
karena menurutnya hal yang Shin Ah alami dengan yang dia alami benar-benar
tidak adil.
-
-
-
-
“Aku masih tidak percaya jika kita
benar-benar memenangkan perlombaan ini.” Ujar Bambam sambil terus memegang
piala itu. “Lalu apa yang bisa membuat dirimu percaya jika kita menang?” tanya
Youngjae. “Perayaan.” Jawab Bambam. “Ah, ide bagus. Bagaimana jika kita
merayakan kemenangan kita? Mungkin jalan-jalan atau pesta.” Saran Junior yang
mendapat anggukan dari semua member. “Baiklah, kita akan adakan pesta makan
malam besok di restoran. Kalian bisa makan sepuasnya.” Sahut JB yang membuat
semua member berjingkrak senang. “Tapi, apakah kau tadi bilang sepuasnya
hyung?” Tanya Youngjae sedikit ragu. JB mengangguk. “Tentu. Uang yang kita
dapatkan dalam lomba itu cukup besar. Bahkan jika kalian makan sampai kenyang
uangnya masih akan tersisa.” Jelas JB. “Kalau begitu kita ajak Lee Shin Ah
juga. Bagaimana?” Jackson menepuk pundak Shin Ah. “A, aku?” Shin Ah menunjuk
dirinya sendiri. “Aissh, tentu kita harus mengajaknya. Dia yang berperan
penting dalam kemenangan tim kita.” Sahut Junior. “Kau bisa datang kan Lee Shin
Ah?” tanya Bambam yang sedang mengeluarkan jurus Aegyo-nya agar Shin Ah mau
ikut bergabung. “Baiklah, aku akan datang.” Jawab Lee Shin Ah. “Ji An-ah, apa
kau ingin ikut juga?” Yugyeom mengajak Ji An bergabung juga. “Tentu saja. Aku
sangat ingin ikut.” Sahut Ji An dengan penuh antusias. Sedangkan member GOT7
yang lain sebenarnya tidak sama sekali mengharapkan kehadiran Ji An. Mereka
hanya bisa memendam kekesalan mereka atas hubungan Yugyeom dan Ji An yang
selalu mengganggu aktifitas mereka. Dan sekali lagi, Mark meninggalkan tempat
itu karena tidak ingin melihat pemandangan yang dibuat oleh Ji An dan juga
Yugyeom.
Author POV END
Ji An POV
Lee Shin Ah, yeoja itu benar-benar
membuatku muak. Aku tahu aku mendapat perhatian lebih dari Yugyeom, salah satu
member GOT7 yang terkenal dengan kehebatannya dalam dance. Akan tetapi, kenapa
aku gagal mendapat perhatian dari member lainnya? Apa hati mereka sekeras batu
dan hanya diciptakan untuk gadis yang sok polos itu? Aku juga ingin menguasai
hati semua member GOT7 seperti yang yeoja itu lakukan kepada mereka. Yah, aku
akui Dance dan kerjasama mereka sangat
hebat. GOT7 memang luar biasa dalam Dance. Mereka juga pantas memenangkannya.
Aku tersenyum bangga ketika Yugyeom, pacar mainanku itu berdiri di atas
panggung dan menerima piala itu. “aku mengucapkan terima kasih pada Choi Ji An,
yeojachinguku. Chagi-ya!! Kami menang!” Teriak Yugyeom menggunakan microphone
sambil melambaikan tangan kepadaku. Aku
membalas lambaian tangan Yugyeom dan tersenyum lebar sambil melirik Shin
Ah dengan tatapan sinis. “Kami juga mengucapkan banyak terima kasih pada Lee
Shin Ah, teman sekaligus pelatih kami pada waktu kami latihan. Dia yang masih
bisa menyempatkan diri untuk datang waktu kami latihan walaupun tugasnya sangat
banyak.” Ujar JB. Semua tepuk tangan mengarah kepada Shin Ah. aku mendengus
kasar. “Lee Shin Ah, Gomawo!” Teriak semua member GOT7 dengan kompak sambil
melambaikan tangan kepada Shin Ah. Yeoja menyebalkan itu terlihat sangat senang
dan membalas lambaian mereka dengan senyuman palsunya itu. Apa ini? Aku hanya
mendapat 1 ucapan terima kasih sedangkan Lee Shin Ah mendapatkan 7 sekaligus? Ini
benar-benar tidak adil. Kenapa mereka melakukan ini kepadaku? Apakah aku tidak
cukup berarti dibandingkan yeoja itu?
Ponselku tiba-tiba berdering. Di
layar ponsel tertera nama Seung Woo. Aku langsung meninggalkan perlombaan itu
dan juga Yugyeom yang masih asyik dengan para hyung-nya. Aku langsung mengangkat
teleponnya. “Yeoboseyo? Seung Woo-ya!” aku memanggil seseorang yang sekarang
berada di seberang telepon. “Chagi-ya. Kau ada dimana?” tanya suara itu. “Aku
sedang menghadiri perlombaan yang GOT7 ikuti. Waeyo?” suasana hening sejenak.
“Ah, jadi GOT7 itu nama grup yang salah satu anggotanya merupakan targetmu itu
ya?”
“Ne. Seperti itulah. Tolong sabar
Seung Woo-ya. Aku berjanji ini akan jadi yang terakhir.”
“Aku mengerti. Kalau begitu sampai
bertemu besok minggu.” Dia adalah Cha Seung Woo, namjachinguku yang asli. Dia
adalah namja yang berhasil membuatku benar-benar mencintainya. Bahkan tak ada
seorangpun yang bisa membuatku berubah pikiran untuk tidak mencintainya. Dia
juga satu-satunya namja yang bisa mengerti keadaanku. Dia juga yang sering
menghiburku dan membuatku tertawa. Sedangkan Kim Yugyeom, mereka memang
menganggap Yugyeom sebagai namjachinguku. Tapi aku tak pernah menganggapnya
seperti itu. Aku hanya menganggapnya sebagai boneka yang bisa setiap saat
dimainkan lalu dibuang. Yah, selama ini yang kulakukan hanya itu. Mencari
sebuah boneka, dan jika sudah bosan, aku akan membuangnya. Tapi aku tak pernah
menganngap Seung Woo-ku sebagai sebuah boneka. Hanya dia yang aku cintai dan
yang ku percaya sampai detik ini. Aku yakin dia tak akan pernah mengkhianati
perasaanku sekarang. Aku sebenarnya juga ingin tahu bagaimana reaksi Lee Shin
Ah ketika melihat sahabat dekatnya akan hancur ditanganku.
To Be Continue....
Gaje ya? Mianhae. ini ff kedua aku di sini... jadi maklumi ya?
To Be Continue....
Gaje ya? Mianhae. ini ff kedua aku di sini... jadi maklumi ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar