Selasa, 18 April 2017

Jungkook BTS fanfic/ My Birthday


Tittle : My Birthday.
Author : #GalaxyAngel_05
Main Cast :      - Jeon Jungkook (BTS)
                 -  Lee SeNa (OC)
Support cast : BTS Member.
Genre : Romance,friendship,  brothership.
Length : One Shoot.
Rating : General.


~Warning! Typo Everywhere~

*********************

Hari ini adalah hari ulang tahunku. Apakah kau masih mengingatnya?


*********************

Jungkook POV.

Sudah lebih dari 1 jam aku menunggunya di halte bus ini. Karena menunggunya, aku sampai harus berkali-kali melirik jam tanganku. “Kau terlambat lagi.” Kataku ketika seorang yeoja berpakaian dress berwarna kuning datang menghampiriku. “Maafkan aku. Aku harus mampir ke toko ibuku untuk mengantar salmon.” Aku hanya bisa mendengus mendengar jawaban yeoja bernama Lee SeNa itu. SeNa adalah sahabatku sejak aku duduk di bangku sekolah dasar. Dan sekarang, kami sama-sama duduk di bangku SMA di sekolah yang sama juga. Walaupun begitu, Ia masih tetap menjadi satu-satunya teman yang bisa kuajak bicara secara terbuka. Bahkan aku sering menceritakan semua rahasiaku kepadanya. Tapi, aku harus memaklumi sifatnya yang sering membuatku menunggu lama, dan itu membuatku jengkel.
“Kau tahu sekarang hari apa?” Aku sangat mengharapkan, SeNa tak lupa dengan hari ulang tahunku. Biasanya, setiap hari ulang tahunku tiba, ia selalu mengajakku pergi keliling kota Seoul. Dan hari ini, aku mengharapkan itu terjadi lagi. “Hari? Ah, sekarang hari Kamis. Benar kan?” Baiklah, kali ini aku benar-benar kecewa padanya. Bagaimana bisa seseorang bisa melupakan hari ulang tahun sahabatnya sendiri? “Ya sudahlah. Ayo pergi.” Ajakku sambil berjalan mendahuluinya. “Eh? Kau mau kemana?” SeNa mengikutiku dari belakang dan mencoba menyusul langkah kakiku. Aku sengaja tak menjawab pertanyaannya, agar dia bisa mengingat hari penting ini. “Hey Jeon Jungkook! Kau tidak sedang marah padaku kan?” lagi-lagi aku tak menjawab pertanyaannya. Gadis itu mencibirkan bibirnya.
-
-
-
-
-
-
Sepanjang jalan,  aku dan SeNa nampak seperti orang asing. Aku dan dia sama sekali tak saling berbicara. Sesekali aku menatap wajahnya yang terlihat bingung. Sepertinya ia sangat ingin tahu apa yang terjadi padaku sampai-sampai aku terus mengunci mulutku untuk tak berbicara sepatah katapun padanya.

SeNa adalah tipe gadis yang cukup dingin. Dan jika aku bersikap dingin kepadanya, dia pasti akan  membalasnya dengan bersikap jauh lebih dingin daripada aku. Dan bisa kutebak saat ini, dia merasa sangat jengkel kepadaku dan selanjutnya, dia akan jadi Ice Princess dalam sekejap.
 “Hei, kau ingin ke suatu tempat?” Aku mencoba mencairkan suasana agar tak terlihat begitu canggung. “Mari kita ke taman, setelah itu ke pameran.” Jawabnya datar.
Ah, ya tuhan... sepertinya aku telah membuat suatu kesalahan. Aku menginginkan dia ingat dengan hari ulang tahunku, tapi yang terjadi tak sesuai dengan yang kuinginkan. Dia malah mengabaikanku, bahkan tak tersenyum sedikitpun kepadaku.

“Kau sudah makan?” Lagi-lagi, akulah yang bertanya terlebih dahulu padanya. “Belum.” SeNa masih tetap  bersikap dingin. “Ayo makan. Aku yang traktir.”
“Tidak perlu. Kau saja yang makan. Aku tidak lapar.”
“Dasar bodoh. Kau bisa sakit nanti.”
“Tidak akan.” Gadis satu ini benar-benar membuatku frustasi. Sebenarnya apa yang salah dengan hari ini?
Aku mengacak-acak rambutku yang sudah rapi tadi, dan menyusuri jalan taman bersamanya. Kami mengelilingi taman kota hingga sore. Setelah itu, kami sampai di sebuah pameran malam yang benar-benar dipenuhi oleh pengunjung. Pemandangan pameran dengan latar belakang sungai Han, sepertinya tetap tak bisa mengubah wajah sayu SeNa. Wajahnya benar-benar terlihat sudah kaku sekarang. Bahkan tak bisa diharapkan lagi bisa tersenyum di hari ulang tahunku ini.
-
-
-
-
-

Aku mendengar suara dering ponsel milik SeNa. Di layar ponselnya, tertera nama ‘Park Jimin’. Jimin hyung dan aku adalah salah satu anggota geng BTS di sekolah, Bersama 5 anggota yang lainnya. Mereka adalah Namjoon hyung, Suga hyung, Jin hyung, J-Hope hyung, dan V hyung. Aku memanggil mereka ‘Hyung’, karena aku adalah yang termuda diantara keenam anggota lainnya. Kami cukup terkenal di sekolah dan tak ada satupun dari siswa disekolah kami yang tak mengenal geng BTS.


SeNa langsung mengembangkan senyumannya dan menjauh dariku untuk menerima panggilan dari Jimin hyung. “Dia lebih mementing seorang Park Jimin daripada hari ulang tahunku? Apakah dia benar-benar melupakan hari ulang tahun sahabatnya sendiri?” Gumamku sendirian. Sikap gadis itu benar-benar aneh hari ini. ia tak tersenyum, bahkan mengabaikanku. Tapi, dia langsung tertawa begitu Jimin hyung meneleponya. Saat ini, SeNa yang kulihat, bukanlah SeNa yang selama ini kukenal. Apakah dia sudah bosan denganku?

Aku tak tahu apa yang mereka bicarakan didalam telepon. Tapi kelihatannya, SeNa sangat bahagia sehingga dia tertawa cukup keras. Setelah itu, dia kembali menghampiriku dan memasang wajah datarnya lagi. “Kau berpacaran denga Jimin hyung?” Ia langsung menatapku aneh ketika aku melontarkarkan  pertanyaan itu padanya. “Ikut aku.” SeNa berjalan mendahuluiku. “Hei, sebenarnya kau ini kenapa?!” Teriakku kepada SeNa. Ia langsung membalikkan tubuhnya. “Waeyo?” Ia masih saja menunjukkan ekspresi yang sama kepadaku. “Sebenarnya apa yang salah denganku? Kenapa kau bersikap seperti itu kepadaku?” Ujarku lagi.
“Aku tidak memiliki alasan.” Jawabnya singkat. “Dasar bodoh. Siapa kau sebenarnya? Aku tak pernah mengenal SeNa yang seperti ini. kau bukanlah SeNa yang kukenal. Sahabat macam apa kau jika lupa dengan ulang tahun sahabatmu sendiri? Kau sudah tak menyukaiku? Kau sudah bosan denganku? Kenapa kau lebih mementingkan Jimin hyung daripada sahabatmu sendiri?!!!” Aku sudah tidak bisa mengendalikan emosiku. Aku membentaknya dengan semua tenagaku yang masih ada.
SeNa mematung ditempat. Tak lama kemudian, ia mendekatiku dan tersenyum kearahku. “Kaulah yang bodoh. Dasar kau ini.” wajah dinginnya mulai memudar, dan telah berganti dengan senyuman manisnya itu. Ia memberiku sebuah pelukan singkat yang berhasil membuat hatiku tenang. “Kau harus ikut aku sekarang.” Ujarnya lagi. Ia menggandeng tanganku dan mengajakku ke sabuah kafe yang terletak tak jauh dari pameran itu. Aku hanya terdiam sambil mengikuti langkah kakinya.
Dan ketika aku memasuki pintu kafe itu...
“KEJUTAN!!!!!”  Seluruh member BTS mengejutkanku dan menyerangku denga bom kertas ulang tahun. “Selamat Ulang tahun kook!” Seru Namjoon hyung yang merangkulku dengan tangan panjangnya itu. “Kau tidak marah pada kamu kan, uri magnae?” Tambah Jin hyung juga. Setelah itu, SeNa datang setelah menghilang beberapa menit. Ia membawa sebuah kue yang cukup besar ditangannya dan menghampiriku. “Saengil Chukkae Hamnida kookie-ya. Maaf jika hari ini aku membuatmu marah. tapi yang kulakukan padamu tadi, sebenarnya hanya sebuah setting yang kami rencanakan. Jadi, jangan marah ya. Dan juga, soal yang kau bilang tadi, aku dan Jimin tidak pernah pacaran. Aku dan dia hanya membicarakan tentang kejutan ulang tahunmu tadi.” Aku cukup lega ketika mendengarnya mengucapkan hal itu. Dan pada saat itu juga, Ia kembali menunjukkan senyumannya, yang selalu ingin kulihat setiap hari dan yang selalu membuatku bahagia. “Lagipula, aku juga tak akan tertarik padanya.” Sahut Jimin hyung juga. SeNa mencibirkan bibirnya. “Awas saja kau Park Jimin.” Ancam SeNa.

Tahun ini, adalah ulang tahun terbaik  daripada yang sebelumnya. Dimana aku bisa merasakan kehangatan sebuah keluarga yang sesungguhnya. Bersama seluruh member BTS, dan juga sahabatku SeNa. Dan harapanku pada ulang tahunku kali ini, mulai saat ini dan seterusnya, aku dan semua yang berada disana bisa bersama seperti saat ini untuk selamanya.
-
-
-
-
-
“Jungkook-ah. Apa kau tak menginginkan sebuah hadiah?” Tanya SeNa kepadaku.
“Apakah kau sudah menyiapkan sebuah hadiah untukku?”
“Belum. Tapi setidaknya aku bisa mengetahui apa yang kau inginkan dihari spesialmu ini. dan mungkin, aku bisa memberikannya padamu.” Aku sudah memikirkan sesuatu untuk hadiahku kali ini. “Itu adalah sesuatu yang sering kutemui. Akan tetapi, sulit untuk didapatkan.”
“Apa itu?”
“Itu dirimu.”
“Mwo?”
“Kau bilang ingin mengetahui apa yang kuharapkan untuk hadiah ulang tahunku kan? Dan aku bilang, aku mengingikanmu, tapi bukan lagi sebagai teman ataupun sahabat. Aku menginginkanmu lebih dari itu. Aku mencintaimu, Lee SeNa. Jadi, tolong buka dan berikan sedikit bagian dari hatimu itu untukku. Aku ingin masuk kesana dan membuatmu tersenyum setiap saat. Karena hanya senyumanmu itu, yang bisa membuatku seolah-olah menjadi manusia paling bahagia di dunia ini. teruslah tersenyum padaku.” Ucapanku berhasil membuat yeoja itu terpaku. Ia berdiam diri cukup lama, dan aku mengharapkam jawaban darinya, yang bisa membuatku bertambah bahagia di hari spesialku ini.. Akan tetapi, “Hei sudahlah, cepat menikah sana!” V hyung berhasil membuat moment itu menjadi berantakan. “Ah hyung, apa-apaan kau? Kau merusak semuanya!” Protesku. “Wah, Jungkookie kita sudah besar!” Seru Suga hyung. “Jadi, apakah kau..”
“Baiklah. Apapun demi dirimu. Aku juga mencintaimu, Jeon Jungkook. Aku berjanji akan membuka sebagian, bahkan seluruh dari hatiku ini untukmu. Dan tolong, buat aku bahagia setiap hari ketika melihat wajahmu itu. Aku akan selalu tersenyum jika kau menginginkanku untuk tersenyum. Karena sekarang, aku sudah menjadi milikmu.” Sahut SeNa. Aku tak menyangka ia akan menjawabnya tanpa terlihat sedikitpun kebimbangan di matanya. Ia benar-benar menerimaku dengan hati terbuka. Dan ucapan yang kelua dari mulutnya itu, merupakan hadiah terindah untuk kado ulang tahunku hari ini.
.

Semua member BTS bersorak dengan keras di dalam kafe ketika SeNa mengucapkan kata-kata itu.
“Happy Ending!!” Teriak seluruh member BTS. “Ya ampun, ini kan masih di kafe. Kalian semua membuatku malu, hyungdeul.” Gumamku sambil tersenyum kepada mereka.

The End

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar