Tittle : My Birthday.
Author : #GalaxyAngel_05
Main Cast : - Jeon Jungkook (BTS)
- Lee SeNa (OC)
Support cast : BTS Member.
Genre : Romance,friendship, brothership.
Length : One Shoot.
Rating : General.
~Warning!
Typo Everywhere~
*********************
*********************
Jungkook POV.
Sudah
lebih dari 1 jam aku menunggunya di halte bus ini. Karena menunggunya, aku
sampai harus berkali-kali melirik jam tanganku. “Kau terlambat lagi.” Kataku
ketika seorang yeoja berpakaian dress berwarna kuning datang menghampiriku.
“Maafkan aku. Aku harus mampir ke toko ibuku untuk mengantar salmon.” Aku hanya
bisa mendengus mendengar jawaban yeoja bernama Lee SeNa itu. SeNa adalah
sahabatku sejak aku duduk di bangku sekolah dasar. Dan sekarang, kami sama-sama
duduk di bangku SMA di sekolah yang sama juga. Walaupun begitu, Ia masih tetap
menjadi satu-satunya teman yang bisa kuajak bicara secara terbuka. Bahkan aku
sering menceritakan semua rahasiaku kepadanya. Tapi, aku harus memaklumi
sifatnya yang sering membuatku menunggu lama, dan itu membuatku jengkel.
“Kau
tahu sekarang hari apa?” Aku sangat mengharapkan, SeNa tak lupa dengan hari
ulang tahunku. Biasanya, setiap hari ulang tahunku tiba, ia selalu mengajakku
pergi keliling kota Seoul. Dan hari ini, aku mengharapkan itu terjadi lagi.
“Hari? Ah, sekarang hari Kamis. Benar kan?” Baiklah, kali ini aku benar-benar
kecewa padanya. Bagaimana bisa seseorang bisa melupakan hari ulang tahun
sahabatnya sendiri? “Ya sudahlah. Ayo pergi.” Ajakku sambil berjalan
mendahuluinya. “Eh? Kau mau kemana?” SeNa mengikutiku dari belakang dan mencoba
menyusul langkah kakiku. Aku sengaja tak menjawab pertanyaannya, agar dia bisa
mengingat hari penting ini. “Hey Jeon Jungkook! Kau tidak sedang marah padaku
kan?” lagi-lagi aku tak menjawab pertanyaannya. Gadis itu mencibirkan bibirnya.
-
-
-
-
-
-
Sepanjang
jalan, aku dan SeNa nampak seperti orang
asing. Aku dan dia sama sekali tak saling berbicara. Sesekali aku menatap
wajahnya yang terlihat bingung. Sepertinya ia sangat ingin tahu apa yang
terjadi padaku sampai-sampai aku terus mengunci mulutku untuk tak berbicara sepatah
katapun padanya.
SeNa
adalah tipe gadis yang cukup dingin. Dan jika aku bersikap dingin kepadanya,
dia pasti akan membalasnya dengan
bersikap jauh lebih dingin daripada aku. Dan bisa kutebak saat ini, dia merasa
sangat jengkel kepadaku dan selanjutnya, dia akan jadi Ice Princess dalam
sekejap.
“Hei, kau ingin ke suatu tempat?” Aku mencoba
mencairkan suasana agar tak terlihat begitu canggung. “Mari kita ke taman,
setelah itu ke pameran.” Jawabnya datar.
Ah,
ya tuhan... sepertinya aku telah membuat suatu kesalahan. Aku menginginkan dia
ingat dengan hari ulang tahunku, tapi yang terjadi tak sesuai dengan yang
kuinginkan. Dia malah mengabaikanku, bahkan tak tersenyum sedikitpun kepadaku.
“Kau
sudah makan?” Lagi-lagi, akulah yang bertanya terlebih dahulu padanya. “Belum.”
SeNa masih tetap bersikap dingin. “Ayo
makan. Aku yang traktir.”
“Tidak
perlu. Kau saja yang makan. Aku tidak lapar.”
“Dasar
bodoh. Kau bisa sakit nanti.”
“Tidak
akan.” Gadis satu ini benar-benar membuatku frustasi. Sebenarnya apa yang salah
dengan hari ini?
Aku
mengacak-acak rambutku yang sudah rapi tadi, dan menyusuri jalan taman
bersamanya. Kami mengelilingi taman kota hingga sore. Setelah itu, kami sampai
di sebuah pameran malam yang benar-benar dipenuhi oleh pengunjung. Pemandangan
pameran dengan latar belakang sungai Han, sepertinya tetap tak bisa mengubah
wajah sayu SeNa. Wajahnya benar-benar terlihat sudah kaku sekarang. Bahkan tak
bisa diharapkan lagi bisa tersenyum di hari ulang tahunku ini.
-
-
-
-
-
Aku
mendengar suara dering ponsel milik SeNa. Di layar ponselnya, tertera nama
‘Park Jimin’. Jimin hyung dan aku adalah salah satu anggota geng BTS di
sekolah, Bersama 5 anggota yang lainnya. Mereka adalah Namjoon hyung, Suga
hyung, Jin hyung, J-Hope hyung, dan V hyung. Aku memanggil mereka ‘Hyung’,
karena aku adalah yang termuda diantara keenam anggota lainnya. Kami cukup
terkenal di sekolah dan tak ada satupun dari siswa disekolah kami yang tak
mengenal geng BTS.
SeNa
langsung mengembangkan senyumannya dan menjauh dariku untuk menerima panggilan
dari Jimin hyung. “Dia lebih mementing seorang Park Jimin daripada hari ulang
tahunku? Apakah dia benar-benar melupakan hari ulang tahun sahabatnya sendiri?”
Gumamku sendirian. Sikap gadis itu benar-benar aneh hari ini. ia tak tersenyum,
bahkan mengabaikanku. Tapi, dia langsung tertawa begitu Jimin hyung
meneleponya. Saat ini, SeNa yang kulihat, bukanlah SeNa yang selama ini
kukenal. Apakah dia sudah bosan denganku?
Aku
tak tahu apa yang mereka bicarakan didalam telepon. Tapi kelihatannya, SeNa
sangat bahagia sehingga dia tertawa cukup keras. Setelah itu, dia kembali
menghampiriku dan memasang wajah datarnya lagi. “Kau berpacaran denga Jimin
hyung?” Ia langsung menatapku aneh ketika aku melontarkarkan pertanyaan itu padanya. “Ikut aku.” SeNa
berjalan mendahuluiku. “Hei, sebenarnya kau ini kenapa?!” Teriakku kepada SeNa.
Ia langsung membalikkan tubuhnya. “Waeyo?” Ia masih saja menunjukkan ekspresi
yang sama kepadaku. “Sebenarnya apa yang salah denganku? Kenapa kau bersikap
seperti itu kepadaku?” Ujarku lagi.
“Aku
tidak memiliki alasan.” Jawabnya singkat. “Dasar bodoh. Siapa kau sebenarnya?
Aku tak pernah mengenal SeNa yang seperti ini. kau bukanlah SeNa yang kukenal. Sahabat
macam apa kau jika lupa dengan ulang tahun sahabatmu sendiri? Kau sudah tak
menyukaiku? Kau sudah bosan denganku? Kenapa kau lebih mementingkan Jimin hyung
daripada sahabatmu sendiri?!!!” Aku sudah tidak bisa mengendalikan emosiku. Aku
membentaknya dengan semua tenagaku yang masih ada.
SeNa
mematung ditempat. Tak lama kemudian, ia mendekatiku dan tersenyum kearahku.
“Kaulah yang bodoh. Dasar kau ini.” wajah dinginnya mulai memudar, dan telah
berganti dengan senyuman manisnya itu. Ia memberiku sebuah pelukan singkat yang
berhasil membuat hatiku tenang. “Kau harus ikut aku sekarang.” Ujarnya lagi. Ia
menggandeng tanganku dan mengajakku ke sabuah kafe yang terletak tak jauh dari
pameran itu. Aku hanya terdiam sambil mengikuti langkah kakinya.
Dan
ketika aku memasuki pintu kafe itu...
“KEJUTAN!!!!!” Seluruh member BTS mengejutkanku dan
menyerangku denga bom kertas ulang tahun. “Selamat Ulang tahun kook!” Seru
Namjoon hyung yang merangkulku dengan tangan panjangnya itu. “Kau tidak marah
pada kamu kan, uri magnae?” Tambah Jin hyung juga. Setelah itu, SeNa datang
setelah menghilang beberapa menit. Ia membawa sebuah kue yang cukup besar
ditangannya dan menghampiriku. “Saengil Chukkae Hamnida kookie-ya. Maaf jika
hari ini aku membuatmu marah. tapi yang kulakukan padamu tadi, sebenarnya hanya
sebuah setting yang kami rencanakan. Jadi, jangan marah ya. Dan juga, soal yang
kau bilang tadi, aku dan Jimin tidak pernah pacaran. Aku dan dia hanya
membicarakan tentang kejutan ulang tahunmu tadi.” Aku cukup lega ketika
mendengarnya mengucapkan hal itu. Dan pada saat itu juga, Ia kembali
menunjukkan senyumannya, yang selalu ingin kulihat setiap hari dan yang selalu
membuatku bahagia. “Lagipula, aku juga tak akan tertarik padanya.” Sahut Jimin
hyung juga. SeNa mencibirkan bibirnya. “Awas saja kau Park Jimin.” Ancam SeNa.
Tahun
ini, adalah ulang tahun terbaik daripada
yang sebelumnya. Dimana aku bisa merasakan kehangatan sebuah keluarga yang
sesungguhnya. Bersama seluruh member BTS, dan juga sahabatku SeNa. Dan
harapanku pada ulang tahunku kali ini, mulai saat ini dan seterusnya, aku dan semua
yang berada disana bisa bersama seperti saat ini untuk selamanya.
-
-
-
-
-
“Jungkook-ah.
Apa kau tak menginginkan sebuah hadiah?” Tanya SeNa kepadaku.
“Apakah
kau sudah menyiapkan sebuah hadiah untukku?”
“Belum.
Tapi setidaknya aku bisa mengetahui apa yang kau inginkan dihari spesialmu ini.
dan mungkin, aku bisa memberikannya padamu.” Aku sudah memikirkan sesuatu untuk
hadiahku kali ini. “Itu adalah sesuatu yang sering kutemui. Akan tetapi, sulit
untuk didapatkan.”
“Apa
itu?”
“Itu
dirimu.”
“Mwo?”
“Kau
bilang ingin mengetahui apa yang kuharapkan untuk hadiah ulang tahunku kan? Dan
aku bilang, aku mengingikanmu, tapi bukan lagi sebagai teman ataupun sahabat.
Aku menginginkanmu lebih dari itu. Aku mencintaimu, Lee SeNa. Jadi, tolong buka
dan berikan sedikit bagian dari hatimu itu untukku. Aku ingin masuk kesana dan
membuatmu tersenyum setiap saat. Karena hanya senyumanmu itu, yang bisa
membuatku seolah-olah menjadi manusia paling bahagia di dunia ini. teruslah
tersenyum padaku.” Ucapanku berhasil membuat yeoja itu terpaku. Ia berdiam diri
cukup lama, dan aku mengharapkam jawaban darinya, yang bisa membuatku bertambah
bahagia di hari spesialku ini.. Akan tetapi, “Hei sudahlah, cepat menikah
sana!” V hyung berhasil membuat moment itu menjadi berantakan. “Ah hyung,
apa-apaan kau? Kau merusak semuanya!” Protesku. “Wah, Jungkookie kita sudah
besar!” Seru Suga hyung. “Jadi, apakah kau..”
“Baiklah.
Apapun demi dirimu. Aku juga mencintaimu, Jeon Jungkook. Aku berjanji akan
membuka sebagian, bahkan seluruh dari hatiku ini untukmu. Dan tolong, buat aku
bahagia setiap hari ketika melihat wajahmu itu. Aku akan selalu tersenyum jika
kau menginginkanku untuk tersenyum. Karena sekarang, aku sudah menjadi milikmu.”
Sahut SeNa. Aku tak menyangka ia akan menjawabnya tanpa terlihat sedikitpun
kebimbangan di matanya. Ia benar-benar menerimaku dengan hati terbuka. Dan
ucapan yang kelua dari mulutnya itu, merupakan hadiah terindah untuk kado ulang
tahunku hari ini.
.
Semua
member BTS bersorak dengan keras di dalam kafe ketika SeNa mengucapkan
kata-kata itu.
“Happy
Ending!!” Teriak seluruh member BTS. “Ya ampun, ini kan masih di kafe. Kalian
semua membuatku malu, hyungdeul.” Gumamku sambil tersenyum kepada mereka.
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar