Sabtu, 15 April 2017

FF BTS/Horror/Romance_Galaxy Angel's Mystery [The New Dorm/Chapter2]

Galaxy Angel Mystery [The New Dorm/Chapter 2]




Title                 : Galaxy Angel’s Mystery (The New Dorm)
Author             : Take 3 (Ryu, SheeNa, NaRa.)
Main Cast        : -      All BTS Member.
-          Shin Hyeo Jeong  (Ryu)
-          Lee  Shin Ah (SheeNa)
-          Byun Seo Kyeon.
-          Choi  Seul Mi (Rei)
-          Cho Kyu Ra.
-          Kim Hyun Soo.
-          Park Ji Ae.
-          Kim Na Ra.
Support Cast    : Lee Family & other.
Genre               : Horror (Maybe), Action, Romance, Brothership, Sistership.


Warning, Typo bertebaran!

-------------------------



semua member G.A dan juga BTS bertemu di tempat yang sudah mereka janjikan. Yah, hampir semua member berada disana kecuali,
“Yakk, apa-apaan ini? kenapa kalian hanya bertujuh? Dimana SheeNa?” Tanya V. Ia terlihat sangat kecewa. Sementara itu, NaRa berusaha menahan tawanya agar tidak lepas. “Kenapa kau tertawa?” bisik  JiAe. “Tidak ada. Aku hanya memikirkan sesuatu yang lucu saja.”
“Dasar aneh.” Na Ra membalas ucapan Ji AE dengan menjulurkan lidahnya ke arahnya. “SheeNa sedang ada sebuah urusan. Mungkin dia akan datang terlambat.” Jawab Ryu. “Kenapa kau tidak terus terang saja kalau kau meninggalkan rekaman kameranya?” Bisik Na Ra ditelinga sang leader. “Diamlah.”
Sahut Ryu. “Baiklah. Kalau begitu, seharusnya kita masuk kan?” Jungkook langsung menerobos masuk ke dalam dorm.
Suasana di dorm tampak biasa saja. Tak ada benda yang bergeser satu milimeterpun dari tempatnya. Sepertinya kemarin malam adalah malam yang tenang di dorm BTS. Member Bangtan merasa aneh dengan hal ini. karena, disaat mereka berada di sana, selalu saja terjadi hal-hal yang sangat aneh. Dan sebaliknya, ketika mereka tidak ada disana, gangguan-gangguan itu seperti tak ingin muncul juga. “Ini aneh, kenapa hanya saat ada kami disini, selalu saja ada kejadian-kejadian menyeramkan. Tapi saat kami tidak disini, kenapa tidak ada yang aneh sama sekali?” Ujar Jin. “Yah, itulah yang aku dan SheeNa lihat kemarin malam. Tak ada satupun kejanggalan yang ada di dorm kalian. Semuanya dalam keadaan normal. Bahkan tak ada angin yang berhembus sekalipun di sini kemarin malam.” Sahut Ryu. “Jadi,apa artinya itu?” Tanya Jimin. “Itu artinya, kalian harus segera meninggalkan apartemen ini.” Sahut HyunSoo. “Tapi kami baru saja pindah. Jadi, maksud kalian kita harus pindah lagi?” Ucap Jungkook. “Tidak perlu. Kita semua akan menghilangkan semua hal-hal aneh di apartemen ini.” Sebuah suara terdengar dari balik pintu dorm BTS. Setelah itu disusul dengan masuknya si pemilik suara. “Ah, kau sudah datang Lee Shin Ah.” SheeNa melirik ke arah V. Ia memberikan sebuah disk kepada  Ryu. Sedangkan Ryu menerimanya sambil tersenyum ke arah SheeNa seolah-olah ia mengatakan ‘kerja bagus, terima kasih.’
“Jadi, kita tak perlu pindah kan?” Celetuk V. “Kenapa kalian harus pindah, jika kami dan juga kalian bisa menanganinya?” Sahut KyuRa. “Koyol, aku tidak ingin ikut dalam permainan bodoh ini.” J-Hope keluar dari dorm. “Anak itu, belum bisa mengerti juga rupanya.” Suga terus saja melirik ke arah J-Hope yang semakin lama semakin menjauh. “Dia pasti akan segera tahu. Aku yakin itu.” Sahut Rei. “Yakk, apa yang membuatmu terlambat datang? Menjengkelkan.” Kata V. “Hanya kau satu-satunya yang menjengkelkan saat ini, Kim Taehyung.” Balas SheeNa sambil berusaha menjauhi V. Akan tetapi, V terlebih dulu menarik syal milik SheeNa. “Jangan mencoba menghindar lagi. Aku tak akan lagi membuatmu merasa kalau aku ini menjengkelkan dimatamu.”  SheeNa memutar bola matanya. “Lucu sekali, akan kulihat apa saja kekonyolan yang akan kau lakukan padaku.” V melirik SheeNa tajam. “Apakah menurutmu perkataanku cuma sebuah lelucon?” SheeNa mengangguk menanggapi omongan V. Ia menatap V dengan tatapan sedang menantang. “Baiklah kalau begitu, kita lihat saja nanti.” V tersenyum sinis ke arah SheeNa. “Hei, hei, hei, apa yang sedang kalian bicarakan? Debat sepasang kekasih ya?” Na Ra memergoki V dan SheeNa yang masih saling tatap muka. “Diamlah astral.” SheeNa pergi setelah sempat meninggalkan pesan untuk Na Ra. “M, mwo? Kau memanggilku astral? Kau sendiri juga sebuah balok es yang luar biasa dingin, SheeNa Lee!!!” Teriak Na Ra. “Kim Na Ra. Kita bukan sedang berada di dorm, jadi diamlah. Kau sangat tidak sopan kepada pemilik dorm.” Kyu Ra membungkam mulut Na Ra dengan tangannya. “Arraseo.” Na Ra mendengus kesal. “Oh ne, Kim Taehyung oppa. Kau sudah mencoba menghubunginya kemarin?” Tanya NaRa  sedikit berbisik. “Belum. Aku akan menunggu sampai permainannya dimulai.” Na Ra menatap V  dengan tatapan tidak mengerti. “Apa yang kau lihat?” Tanya V, dan Na Ra hanya menggeleng.



Ryu dan Rei sedang asyik melihat SheeNa yang terlihat sibuk dengan beberapa kamera yang awalnya mereka pasang di setiap ruangan di dorm BTS. “Kenapa kau melepasnya lagi? Apa ada yang salah?” Tanya Ryu sambil mendekati SheeNa. “Tidak ada. Aku hanya mengatur ulang saja. Coba lihat ini.” SheeNa memperlihatkan tabletnya kepada Ryu. Disana sudah ada rekaman dari setiap kamera yang mereka gunakan untuk memantau dorm BTS. “Wow, kau memprogram Tab-mu untuk dapat memantau keadaan apartemen ini?” SheeNa mengangguk beberapa kali membalas ucapan Rei. “Ne, jadi kita tidak perlu lagi menghidupkan komputer kita semalaman untuk melihat keadaan apartemen ini.”
“Ide bagus. Dengan ini tidak usah mengeluarkan listrik cukup banyak.”  Sahut Rei lagi.
“Emm, sekarang bisakah kalian membantuku memasang kamera-kamera CCTV ini pada tempatnya?”
“Tentu.” Koor Ryu dan juga Rei dengan kompak.
“Butuh bantuan?” Ryu, Rei dan SheeNa menoleh ke asal suara. Suara itu milik Suga. Ia tampak ingin sekali membantu daripada berdiam diri di sofa. “M, mungkin lain kali.” Sahut Ryu. “Haish, ini pekerjaan seorang namja. Kalian lihatlah saja, dan beritahu aku dimana aku harus memasang benda-benda ini.” Suga mengambil seluruh kamera CCTV itu. “Mungkin aku juga ingin membantu.” Jungkook pun ikut membantu dan mengambil sebagian kamera dari tangan Suga. “Baiklah, terima kasih.” Ujar Ryu. Dan tak lama kemudian, Ponsel SheeNa berbunyi. “Telepon dari siapa?” Tanya Ryu. “HaNi. Kalau begitu aku permisi.” SheeNa bergegas keluar dorm. “Yeoboseyo?” Ujar SheeNa sambil menunggu respon dari si penelepon. “Unni. Aku mendapatkannya.” Ujar Suara itu. “Jinjja? Bagaimana?” Tanya SheeNa. “aku dapat dari koran yang terbit 5 tahun yang lalu. Tragedi kebakaran di sebuah apartemen tepat di lantai 13 yang menewaskan satu keluarga. Mereka tidak bisa menyelamatkan diri karena diprediksi, mereka terkunci di dalam apartemen mereka sendiri.”
“Tunggu. Lee Ha Ni, beritahu aku tentang kronologi keluarga itu.”
“Baiklah, keluarga ini terdiri dari seorang anak berusia 7 tahun, seorang anak perempuan berusia 16 tahun, dan kedua orang tuanya. Oh ne, ibu kedua anak itu dirumorkan sedang hamil tua, dan usia kandungannya sekitar 7 bulan. Jadi sebenarnya, total korban ada 4 orang dan 1 calon bayi.”
“1calon bayi?”
“Benar. Dan disini tertulis, keluarga itu adalah, keluarga Han.” SheeNa tampak terkejut dengan ucapan HaNi, adik perempuannya itu. “K, keluarga Han? Kau tidak berbohong kan?”
“Yakk unni. Kau bertanya apa mencoba menyangkal? Kau tahu betapa sulitnya mencari koran yang sangat berharga ini?”
“Berharga? Koran bekas hanya dijual 3000 won perkiloramnya.” SheeNa kembali berbicara dengan nada dinginnya. “Hei, masih untung aku membantumu kan?”  SheeNa tertawa. “Mianhae, hanya bercanda. Terima kasih atas informasinya. Aku akan menghubungimu lagi nanti. Annyeong.”
“Arraseo. Jaga dirimu baik-baik unni. Annyeong.” Telepon terputus. SheeNa menghela napas panjang. “Jadi, bayi itu tidak pernah ada ya? Lalu, apa yang aku dan juga Ryu lihat soal sesosok wanita bercakar panjang dan menggendong seorang bayi itu?” SheeNa menggigit kuku ibu jarinya. “Atau jangan-jangan,”
“Kenapa kau disini? Kau tidak mau masuk?” Tanya V didepan pintu dorm yang berhasil membuyarkan lamunan SheeNa. SheeNa hanya masuk ke dalam dorm tanpa berkata dan melirik sedikitpun ke arah V. “Astaga, dia itu manusia atau bukan sih?” Pikir V lalu ikut masuk ke dalam dorm.


~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

“Hei Taehyung, sikapmu sudah sangat kekanak-kanakan. Kau ingin membuat SheeNa marah dan menarik semua bantuan G.A untuk mengatasi masalah kita? Bla... bla... bla...” Rap Monster mulai berceramah. “Ya, ya, ya, lain kali aku tidak akan melakukan itu dengan main-main. Aku ingin mendapatkannya, hyung.” Ujar V sambil tersenyum penuh kemenangan. Alhasil, dia mendapat sebuah jitakan yang cukup keras dari Rap Monster. “Dasar alien gila! Jangan berpikiran yang tidak-tidak. Kau ingin mendapat masalah, huh?”
“Yakk hyung. Lee Shin Ah tak akan melakukan itu. Walaupun dia sangat dingin, aku yakin dia tidak bisa membiarkan masalah kita ini tidak selesai.” Cela V dengan cepat. “Bagaimana kau bisa berbicara seperti itu? Darimana kau mengetahuinya?” Tanya Rap Monster. “Ah sudahlah. Aku sudah mengantuk. Aku tidur dulu. Selamat malam hyung.” V menarik selimutnya hingga menutupi semua tubuhnya. “Hei Kim Taehyung. Kau bilang kau akan menemaniku lagi malam ini kan? Aku menagih kata-katamu.” Sahut Jimin sambil mengguncang tubuh V yang seluruhnya tertutup selimut itu. “Park Jimin. Sebaiknya kau juga cepat tidur. Jika kau tak bangun saat aku bangunkan nanti, kau akan kami tinggalkan sendirian disini.” Jimin hanya diam menanggapi perintah Rap Monster dan akhirnya ia juga memutuskan mengikuti langkah V, yaitu menutupi semua tubuhnya dengan selimut.

Beberapa jam kemudian, V mendapati semua member BTS tertidur lelap. Sedangkan ia hanya bisa memaki dirinya sendiri karena seluruh tubuhnya tidak bisa menuruti keinginannya menyusul member BTS yang lain untuk tidur. “Haish, kenapa aku belum juga bisa tidur dengan nyenyak? Sungguh menjengkelkan.” Gerutu V. Ia mencoba mengingat kata-kata yang pernah SheeNa katakan padanya tadi pagi. ‘Hanya kau satu-satunya disini yang menjengkelkan Kim Taehyung.’
“Yeoja itu. Akan kutunjukkan apa arti sebenarnya dibalik kata-kataku tadi.” V merogoh sakunya untuk mengambil sebuah ponsel. “Semoga saja, ini berhasil.” Gumam V lagi.

Sementara itu, SheeNa masih terus menatap layar Tab miliknya dimana disana ia dapat melihat segala sesuatu yang terjadi di dorm milik BTS. Awalnya memang tak terjadi apapun. Tapi lama-lama, satu persatu benda di dorm tersebut jatuh secara tiba-tiba. Bukan hanya satu benda saja. Tapi hampir semua benda disana tampak jatuh dan sempat melayang beberapa detik lalu jatuh lagi. Dorm tersebut tampak seperti sedang diterjang oleh sebuah angin topan yang berhasil membuat seisi dorm menjadi berantakan. “Aku yakin besok adalah acara bersih-bersih yang paling melelahkan di sana.” Pikir SheeNa. Tak lama kemudian, ponsel SheeNa yang bergetar membuat SheeNa memalingkan tatapannya dari layar tabletnya. “Pesan? Selarut ini?” SheeNa segera membuka isi pesan tersebut.

11.07 AM. SKT.
??? : Yakk, kau sudah tidur?

SheeNa mengernyitkan dahinya.
10.12 AM. SKT.
LSA : Kau siapa? Apa yang kau inginkan?

10.15 AM. SKT.
??? : Aku ‘Orang Asing’ seperti yang kau ucapkan tadi. Kau ingin tahu keinginanku?

10.19 AM. SKT.
LSA : Kim Taehyung. Jangan berbuat sesuatu yang konyol lagi padaku. Sudah cukup dengan apa yang kau lakukan tadi kan?

10.24 AM. SKT.
KTH : Itu benar. Aku ‘Orang Asing’ dan juga ‘Orang Konyol’ itu. Kau bilang cukup? Tak akan pernah cukup hingga kau benar-benar percaya tentang apa yang ku ucapkan tadi pagi.

10.26 AM. SKT.
LSA : Sebenarnya, apa yang kau inginkan dariku?

10.30 AM. SKT.
KTH : Pertanyaan yang bagus. Akan kuberitahu apa yg kuinginkan.

10.33 AM. SKT.
KTH : Yang kuinginkan itu....

10.35 AM. SKT.
KTH : Kau... aku menginginkanmu.

10.38 AM. SKT.
LSA : Jangan bercanda. Berhentilah bermain-main  denganku.

10.42 AM. SKT.
KTH : Aku bersungguh-sungguh ‘bodoh’. Lalu, kapan kau akan keluar kesini dan menemaniku? Aku akan membeku jika terus menunggumu diluar.

SheeNa terkejut dengan pesan yang V tulis. “Apa dia benar-benar sudah gila? Kenapa dia datang kemari? Ah sudahlah. Jika aku tidak keluar mungkin dia akan benar-benar membeku di depan gerbang semalaman. Apalagi, sekarang sedang musim dingin.” SheeNa mengambil sebuah jaket dari dalam lemari dan bergegas pergi keluar. Dan benar saja, diluar tampak seorang namja memakai sweater tebal dan juga memakai syal tampak mondar-mandir di depan gerbang dorm G.A, yang tak lain lagi adalah V. Ia terlihat sedikit kedinginan dan wajahnya hampir membiru karena harus menahan hawa yang sangat dingin itu. “Yakk, apa yang kau lakukan disini? Ini sudah larut malam, pulanglah.”
“Hei, hei, itu bukan cara menyambut tamu yang baik. Seharusnya kau mempersilahkanku masuk, atau setidaknya menanyakan bagaimana kondisiku.” SheeNa mendengus kesal. “Masa bodoh dengan semua kata-katamu. Cepat pulanglah, mungkin member yang lain sedang mencarimu sekarang.” Ujar SheeNa sekali lagi. V malah menanggapinya dengan tertawa keras. “Mencariku? Mereka semua sedang tertidur sangat lelap sampai-sampai guyuran air saja tidak akan bisa membangunkan mereka. Dan lagi, aku pergi kemari bukan tanpa tujuan, kau tahu? Aku tidak bisa tidur. Jadi aku pikir, aku butuh teman mengobrol.”
“Kenapa kau tak cari yang lain saja?”
“Aku hanya merasa, kau satu-satunya teman mengobrol yang cukup asik.” SheeNa terdiam seketika. “Kalau begitu, ayo masuk. Wajahmu sudah membiru karena dingin.”
“T, tidak perlu. Kau hanya perlu menemaniku mengobrol sambil berjalan-jalan saja. Bolehkan?” SheeNa tampak sedang mempertimbangkan perkataan V. “Ayolah, hanya 1 jam saja.” V mencoba merayu SheeNa agar dia mau ikut dengannya. “Baiklah. Hanya 1 jam.” V mengangguk mengiyakan ucapan SheeNa sambil tersenyum lebar.

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

V dan juga SheeNa berjalan menyusuri jalan kecil yang sepi dan terlihat cukup seram. “Huft, hawa disini jadi bertambah dingin ya? Apa itu, cuma perasaanku saja?” SheeNa melirik V tanpa mengatakan sepatah kata pun. “Yakk, setidaknya kau bisa menjawab pertanyaanku kan?” Ujar V lagi. “Kau pernah dengar cerita hantu wanita jalanan dimalam Sabtu?” Tanya SheeNa.
“Tidak. Mengapa?”
“Konon wanita itu mati dibunuh dijalanan yang sepi pada malam Sabtu.”
“Kau pernah bertemu dengannya?”
“Ne, setiap hari.”
“Memang, dimana dia dibunuh?”
“Di jalan ini.” SheeNa menunjuk di salah satu lampu penerangan jalan. Lampu itu tampak berkedip-kedip seperti terjadi konsleting listrik. Tak lama kemudian, lampu yang lain pun juga mengalami hal yang sama dengan lampu itu. “A, ada apa ini?” V mulai ketakutan. “Dengarkan aku. Dalam hitungan ketiga, kita harus lari sekencang-kencangnya, dan jangan berhenti kecuali jika kita berada di ujung jalan ini. Mengerti?” V menatap SheeNa yang sedang mlirik ke segala penjuru jalan. “Yakk, apa yang kau katakan? Aku masih belum mengerti.” Ujar V. “1..., 2...,” SheeNa mulai menghitung.
“Lee Shin Ah. Cepat beritahu aku apa maksud,”
“3. Cepat!!!” Seru SheeNa. Dengan cepat ia menarik tangan V dan lari secepat yang ia bisa. Tiba-tiba saja, lampu yang menerangi sepanjang jalan itu meletus satu-persatu. “A, apa yang terjadi?” Teriak V yang masih berlari mengikuti SheeNa. “Sudah kubilang itu hantu wanita yang aku ceritakan tadi. Biasanya hanya terjadi pada setiap malam dimana dia terbunuh. Dan sialnya, sekarang adalah malam Sabtu.” Balas SheeNa. “Huh? Kenapa waktunya sangat tidak tepat?” Gerutu V. Mereka berdua terus berlari sampai di ujung jalan itu. Setelah mereka benar-benar sudah keluar dari jalan itu, keadaan jalan itu dan juga lampu penerangannya kembali normal seperti semula. Napas V dan SheeNa  tampak sudah tersengal-sengal. SheeNa yang baru tersadar bahwa daritadi ia mencengkram tangan V, segera melepaskan cengkramannya. Tak lama kemudian, mereka saling bertatap muka dan tertawa. “Itu wahana yang sangat menyenangkan yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Dan itu semua berkat kau. Terima Kasih, Lee Shin Ah.” Ujar V sambil mencoba mengatur napasnya kembali. “Lalu, kita akan kemana?” Tanya SheeNa. V langsung melirik jam tangannya. Masih jam 11 lebih 34 menit. Aku tahu tempat yang cocok untuk merayakannya.” Ujar V. “Merayakan apa malam-malam begini?” Sahut SheeNa lagi. “Ah, aku akan memberitahunya nanti. Sekarang kita pergi dari sini saja dulu.”



“Maksudmu, kita pergi ke bianglala?” SheeNa menatap sebuah bianglala yang cukup besar dengan tatapan esnya. “Yup, itu benar. Aku sangat ingin menaiki bianglala malam ini. dan tentunya, tidak sendirian.” V melirik SheeNa sambil menunjukkan senyuman evilnya. “Di tempat seramai ini? kau tidak takut kalau ada fansmu yang memergokimu sedang berjalan dengan seorang yeoja yang tidak dikenal?” SheeNa mencoba memperingatkan V. “Ah, benar juga. Tunggu. Aku akan segera kembali.” V meninggalkan SheeNa ditengah-tengah keramaian sebuah festival di malam hari. “Merepotkan saja.” SheeNa menatap semua yang ada di sekitarnya, hingga ia berhenti pada suatu objek. Seorang anak dengan kedua orang tuanya yag masih utuh. Yah, orang tua SheeNa memang sudah lama bercerai. Sehingga saat ini, ia dan ketiga saudaranya tinggal bersama seorang ibu yang sangat selalu bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Kadang ia sangat iba kepada ibunya yang bisa membeli sebuah rumah yang cukup mewah dari penghasilannya, dan juga membuat seluruh keluarganya makan makanan yang cukup enak. Dan disatu sisi, SheeNa tampak sangat membenci ayahnya. Perlakuannya kepada keluarganya, yang dengan tega meninggalkan dan membiarkan ibunya harus menanggung beban yang sangat berat. Tapi dari semua itu, SheeNa sangat merindukan saat-saat dimana keluarga mereka masih utuh dan terus bersama disebuah rumah yang penuh akan kasih sayang sebuah keluarga. Tanpa disadari, beberapa bulir air mata jatuh dari mata SheeNa. “Aku kembali, bagaimana?” Ujar V sambil tersenyum. Akan tetapi, ekspresi V langsung berubah seketika karena SheeNa tak merespon kedatangannya sedikitpun. SheeNa hanya diam dan melamun. V mencoba untuk menyadarkan SheeNa dari lamunannya. “Hei SheeNa. Kau melamun ya?” Lamunan SheeNa langsung hilang seketika V menyentuh bahunya. “Ah, aniyo.” SheeNa memalingkan wajahnya dari V. “Tunggu. Kenapa kau menangis huh?” V memandang wajah SheeNa. “Lupakan saja. Aku tidak apa-apa. Cepatlah, kau bilang tadi 1 jam kan? Sekarang sudah hampir jam 12 malam.” Sahut SheeNa sambil mengusap air matanya. “Benarkah? Kurang 3 menit lagi ya? Baiklah, ayo kita naik bianglala itu.” Akhirnya V mengajak SheeNa menaiki keranjang putar itu. “Yakk, bagaimana menurutmu tentang penampilanku kali ini? sudah tak tampak seperti ‘V’ lagi kan?” Tanya V yang duduk di depan SheeNa. Ya, sekarang V dan SheeNa sudah berada dalam bianglala itu. SheeNa menggeleng menanggapi pertanyaan V. “Tidak juga. Aku masih bisa mengenalimu kok.” Jawab SheeNa. “Hei, coba kau lihat baik-baik. Ini bukan ‘V’ lagi. Tapi ini Kim Taehyung, tahu?” V langsung berpindah tempat duduk disamping SheeNa.
“Baiklah, aku mengakuinya.” V tersenyum puas. “Sudah jam 12 tepat. Yakk LeeShin Ah. Kau tahu sekarang tanggal berapa?” SheeNa hanya diam saja. Ia tak menanggapi pertanyaan V.“Kau tidak tahu sekarang hari apa? Ya ampun.” SheeNa mengangkat sebelah alisnya. “Hei, tahun baru masih jam 12 malam berikutnya. Kenapa kau merayakannya sekarang?” Sahut SheeNa. “Argh, aku bisa gila. Sekarang ini hari Ulang tahunku bodoh. Sekarang itu tanggal 30 Desember.” V tampak sedikit kesal. Sedangkan itu, SheeNa langsung membulatkan matanya. “Hari ulang tahunmu?” SheeNa mengulang ucapan V. “Ne, itu sebabnya aku mangajakmu kesini. Karena aku ingin merayakannya disini bersamamu.” SheeNa tak mampu mengatakan apapun saat ini, setelah mendengar semua yang V katakan. “Saengil Chukkae.”  Ujar SheeNa sedikit berbisik. V membalasnya dengan sebuah senyuman yang amat  manis dan menoleh ke arah SheeNa. Ia menopangkan kepalanya di bahu SheeNa. “A, apa yang kau lakukan?” Tanya SheeNa. “Tidak ada. Hanya merasa senang dan juga aneh.” Jawab V. SheeNa diam mematung. “Ya, itu benar. Aku merasa senang, karena kau adalah orang pertama yang mengucapkannya tahun ini. dan aku juga merasa aneh saja, karena kau juga orang yang baru saja kukenal. Benarkan, partner?” SheeNa tak bisa menjawab pertanyaan V. Mulutnya seperti sedang terkunci rapat. “Ah, sepertinya aku sudah mengantuk. Bolehkah aku tidur disini sebentar saja?” Taehyung mulai memejamkan matanya. Dan tak lama kemudian, ia tertidur. SheeNa masih saja terdiam. Ia hanya bisa menatap wajah sempurna V dengan jarak sedekat itu. “Baiklah, tidur saja yang nyenyak Kim Taehyung.” Ujar SheeNa didalam hati.



Ke esokan harinya....

Member BTS dan juga G.A memutuskan bertemu di lobi gedung tempat apartemen bangtan berada. Tepatnya, lobi itu terletak di lantai satu gedung apartemen.  “Wajah kalian terlihat sangat cerah hari ini. Apakah  kemarin kalian tidur sangat nyenyak?” Tanya Ryu sambil mengernyitkan dahinya. “Tentu saja. Aku bahkan mimpi indah kemarin.” Ketus V dengan cepat. Ia melirik ke arah SheeNa. “Jinjja? Oh iya, aku melupakan sesuatu. V oppa, Saengil Chukkae.” Sahut Ji Ae melempar sebuah senyum ke arah V. “Ah, kami lupa. Hei Taetae, Saengil Chukkae. Mianhae, kami tidak bisa memberimu kue.” Tambah Jimin. “Hei hei, kue bukan masalah. Kita bisa membuatnya sendiri. Yang penting, malam ini kita harus adakan pesta. Apalagi nanti malam dorm kita pasti akan ramai kan?” Rap Monster menoleh ke arah semua member G.A. “Ada apa? Kau mengajak kami juga?” Na Ra memasang wajah innocent miliknya. “Yah, tentu saja. Bukankah malam ini kita semua akan bermalam di dorm?” Para member G.Adan BTS mengagguk membenarkan ucapan Rap Monster. “Itu pasti menyenangkan. Aku sudah tidak sabar.” V benar-benar tidak bisa membayangkan kalau ulang tahunnya kali ini akan sangat meriah bersama dengan member BTS dan juga Galaxy Angel.



To Be Continue........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar