Galaxy
Angel Mystery [The New Dorm/Chapter 2]
Title :
Galaxy Angel’s Mystery (The New Dorm)
Author : Take 3 (Ryu, SheeNa, NaRa.)
Main
Cast : - All BTS Member.
-
Shin
Hyeo Jeong (Ryu)
-
Lee Shin Ah (SheeNa)
-
Byun
Seo Kyeon.
-
Choi Seul Mi (Rei)
-
Cho
Kyu Ra.
-
Kim
Hyun Soo.
-
Park
Ji Ae.
-
Kim
Na Ra.
Support
Cast : Lee Family & other.
Genre : Horror (Maybe), Action,
Romance, Brothership, Sistership.
Warning, Typo bertebaran!
-------------------------
semua member G.A dan juga BTS
bertemu di tempat yang sudah mereka janjikan. Yah, hampir semua member berada
disana kecuali,
“Yakk,
apa-apaan ini? kenapa kalian hanya bertujuh? Dimana SheeNa?” Tanya V. Ia
terlihat sangat kecewa. Sementara itu, NaRa berusaha menahan tawanya agar tidak
lepas. “Kenapa kau tertawa?” bisik JiAe.
“Tidak ada. Aku hanya memikirkan sesuatu yang lucu saja.”
“Dasar
aneh.” Na Ra membalas ucapan Ji AE dengan menjulurkan lidahnya ke arahnya.
“SheeNa sedang ada sebuah urusan. Mungkin dia akan datang terlambat.” Jawab
Ryu. “Kenapa kau tidak terus terang saja kalau kau meninggalkan rekaman
kameranya?” Bisik Na Ra ditelinga sang leader. “Diamlah.”
Sahut Ryu. “Baiklah. Kalau begitu, seharusnya kita masuk kan?” Jungkook langsung menerobos masuk ke dalam dorm.
Sahut Ryu. “Baiklah. Kalau begitu, seharusnya kita masuk kan?” Jungkook langsung menerobos masuk ke dalam dorm.
Suasana
di dorm tampak biasa saja. Tak ada benda yang bergeser satu milimeterpun dari
tempatnya. Sepertinya kemarin malam adalah malam yang tenang di dorm BTS.
Member Bangtan merasa aneh dengan hal ini. karena, disaat mereka berada di
sana, selalu saja terjadi hal-hal yang sangat aneh. Dan sebaliknya, ketika
mereka tidak ada disana, gangguan-gangguan itu seperti tak ingin muncul juga.
“Ini aneh, kenapa hanya saat ada kami disini, selalu saja ada kejadian-kejadian
menyeramkan. Tapi saat kami tidak disini, kenapa tidak ada yang aneh sama
sekali?” Ujar Jin. “Yah, itulah yang aku dan SheeNa lihat kemarin malam. Tak
ada satupun kejanggalan yang ada di dorm kalian. Semuanya dalam keadaan normal.
Bahkan tak ada angin yang berhembus sekalipun di sini kemarin malam.” Sahut
Ryu. “Jadi,apa artinya itu?” Tanya Jimin. “Itu artinya, kalian harus segera
meninggalkan apartemen ini.” Sahut HyunSoo. “Tapi kami baru saja pindah. Jadi,
maksud kalian kita harus pindah lagi?” Ucap Jungkook. “Tidak perlu. Kita semua
akan menghilangkan semua hal-hal aneh di apartemen ini.” Sebuah suara terdengar
dari balik pintu dorm BTS. Setelah itu disusul dengan masuknya si pemilik
suara. “Ah, kau sudah datang Lee Shin Ah.” SheeNa melirik ke arah V. Ia
memberikan sebuah disk kepada Ryu.
Sedangkan Ryu menerimanya sambil tersenyum ke arah SheeNa seolah-olah ia mengatakan
‘kerja bagus, terima kasih.’
“Jadi,
kita tak perlu pindah kan?” Celetuk V. “Kenapa kalian harus pindah, jika kami
dan juga kalian bisa menanganinya?” Sahut KyuRa. “Koyol, aku tidak ingin ikut
dalam permainan bodoh ini.” J-Hope keluar dari dorm. “Anak itu, belum bisa
mengerti juga rupanya.” Suga terus saja melirik ke arah J-Hope yang semakin
lama semakin menjauh. “Dia pasti akan segera tahu. Aku yakin itu.” Sahut Rei.
“Yakk, apa yang membuatmu terlambat datang? Menjengkelkan.” Kata V. “Hanya kau
satu-satunya yang menjengkelkan saat ini, Kim Taehyung.” Balas SheeNa sambil
berusaha menjauhi V. Akan tetapi, V terlebih dulu menarik syal milik SheeNa.
“Jangan mencoba menghindar lagi. Aku tak akan lagi membuatmu merasa kalau aku
ini menjengkelkan dimatamu.” SheeNa
memutar bola matanya. “Lucu sekali, akan kulihat apa saja kekonyolan yang akan
kau lakukan padaku.” V melirik SheeNa tajam. “Apakah menurutmu perkataanku cuma
sebuah lelucon?” SheeNa mengangguk menanggapi omongan V. Ia menatap V dengan
tatapan sedang menantang. “Baiklah kalau begitu, kita lihat saja nanti.” V
tersenyum sinis ke arah SheeNa. “Hei, hei, hei, apa yang sedang kalian
bicarakan? Debat sepasang kekasih ya?” Na Ra memergoki V dan SheeNa yang masih
saling tatap muka. “Diamlah astral.” SheeNa pergi setelah sempat meninggalkan
pesan untuk Na Ra. “M, mwo? Kau memanggilku astral? Kau sendiri juga sebuah
balok es yang luar biasa dingin, SheeNa Lee!!!” Teriak Na Ra. “Kim Na Ra. Kita
bukan sedang berada di dorm, jadi diamlah. Kau sangat tidak sopan kepada
pemilik dorm.” Kyu Ra membungkam mulut Na Ra dengan tangannya. “Arraseo.” Na Ra
mendengus kesal. “Oh ne, Kim Taehyung oppa. Kau sudah mencoba menghubunginya
kemarin?” Tanya NaRa sedikit berbisik. “Belum.
Aku akan menunggu sampai permainannya dimulai.” Na Ra menatap V dengan tatapan tidak mengerti. “Apa yang kau
lihat?” Tanya V, dan Na Ra hanya menggeleng.
Ryu
dan Rei sedang asyik melihat SheeNa yang terlihat sibuk dengan beberapa kamera
yang awalnya mereka pasang di setiap ruangan di dorm BTS. “Kenapa kau
melepasnya lagi? Apa ada yang salah?” Tanya Ryu sambil mendekati SheeNa. “Tidak
ada. Aku hanya mengatur ulang saja. Coba lihat ini.” SheeNa memperlihatkan
tabletnya kepada Ryu. Disana sudah ada rekaman dari setiap kamera yang mereka
gunakan untuk memantau dorm BTS. “Wow, kau memprogram Tab-mu untuk dapat
memantau keadaan apartemen ini?” SheeNa mengangguk beberapa kali membalas
ucapan Rei. “Ne, jadi kita tidak perlu lagi menghidupkan komputer kita
semalaman untuk melihat keadaan apartemen ini.”
“Ide
bagus. Dengan ini tidak usah mengeluarkan listrik cukup banyak.” Sahut Rei lagi.
“Emm,
sekarang bisakah kalian membantuku memasang kamera-kamera CCTV ini pada
tempatnya?”
“Tentu.”
Koor Ryu dan juga Rei dengan kompak.
“Butuh
bantuan?” Ryu, Rei dan SheeNa menoleh ke asal suara. Suara itu milik Suga. Ia
tampak ingin sekali membantu daripada berdiam diri di sofa. “M, mungkin lain
kali.” Sahut Ryu. “Haish, ini pekerjaan seorang namja. Kalian lihatlah saja,
dan beritahu aku dimana aku harus memasang benda-benda ini.” Suga mengambil
seluruh kamera CCTV itu. “Mungkin aku juga ingin membantu.” Jungkook pun ikut
membantu dan mengambil sebagian kamera dari tangan Suga. “Baiklah, terima
kasih.” Ujar Ryu. Dan tak lama kemudian, Ponsel SheeNa berbunyi. “Telepon dari
siapa?” Tanya Ryu. “HaNi. Kalau begitu aku permisi.” SheeNa bergegas keluar
dorm. “Yeoboseyo?” Ujar SheeNa sambil menunggu respon dari si penelepon. “Unni.
Aku mendapatkannya.” Ujar Suara itu. “Jinjja? Bagaimana?” Tanya SheeNa. “aku
dapat dari koran yang terbit 5 tahun yang lalu. Tragedi kebakaran di sebuah
apartemen tepat di lantai 13 yang menewaskan satu keluarga. Mereka tidak bisa
menyelamatkan diri karena diprediksi, mereka terkunci di dalam apartemen mereka
sendiri.”
“Tunggu.
Lee Ha Ni, beritahu aku tentang kronologi keluarga itu.”
“Baiklah,
keluarga ini terdiri dari seorang anak berusia 7 tahun, seorang anak perempuan
berusia 16 tahun, dan kedua orang tuanya. Oh ne, ibu kedua anak itu dirumorkan
sedang hamil tua, dan usia kandungannya sekitar 7 bulan. Jadi sebenarnya, total
korban ada 4 orang dan 1 calon bayi.”
“1calon
bayi?”
“Benar.
Dan disini tertulis, keluarga itu adalah, keluarga Han.” SheeNa tampak terkejut
dengan ucapan HaNi, adik perempuannya itu. “K, keluarga Han? Kau tidak
berbohong kan?”
“Yakk
unni. Kau bertanya apa mencoba menyangkal? Kau tahu betapa sulitnya mencari
koran yang sangat berharga ini?”
“Berharga?
Koran bekas hanya dijual 3000 won perkiloramnya.” SheeNa kembali berbicara
dengan nada dinginnya. “Hei, masih untung aku membantumu kan?” SheeNa tertawa. “Mianhae, hanya bercanda.
Terima kasih atas informasinya. Aku akan menghubungimu lagi nanti. Annyeong.”
“Arraseo.
Jaga dirimu baik-baik unni. Annyeong.” Telepon terputus. SheeNa menghela napas
panjang. “Jadi, bayi itu tidak pernah ada ya? Lalu, apa yang aku dan juga Ryu
lihat soal sesosok wanita bercakar panjang dan menggendong seorang bayi itu?”
SheeNa menggigit kuku ibu jarinya. “Atau jangan-jangan,”
“Kenapa
kau disini? Kau tidak mau masuk?” Tanya V didepan pintu dorm yang berhasil
membuyarkan lamunan SheeNa. SheeNa hanya masuk ke dalam dorm tanpa berkata dan
melirik sedikitpun ke arah V. “Astaga, dia itu manusia atau bukan sih?” Pikir V
lalu ikut masuk ke dalam dorm.
~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
“Hei
Taehyung, sikapmu sudah sangat kekanak-kanakan. Kau ingin membuat SheeNa marah
dan menarik semua bantuan G.A untuk mengatasi masalah kita? Bla... bla...
bla...” Rap Monster mulai berceramah. “Ya, ya, ya, lain kali aku tidak akan
melakukan itu dengan main-main. Aku ingin mendapatkannya, hyung.” Ujar V sambil
tersenyum penuh kemenangan. Alhasil, dia mendapat sebuah jitakan yang cukup
keras dari Rap Monster. “Dasar alien gila! Jangan berpikiran yang tidak-tidak.
Kau ingin mendapat masalah, huh?”
“Yakk
hyung. Lee Shin Ah tak akan melakukan itu. Walaupun dia sangat dingin, aku
yakin dia tidak bisa membiarkan masalah kita ini tidak selesai.” Cela V dengan
cepat. “Bagaimana kau bisa berbicara seperti itu? Darimana kau mengetahuinya?”
Tanya Rap Monster. “Ah sudahlah. Aku sudah mengantuk. Aku tidur dulu. Selamat
malam hyung.” V menarik selimutnya hingga menutupi semua tubuhnya. “Hei Kim
Taehyung. Kau bilang kau akan menemaniku lagi malam ini kan? Aku menagih
kata-katamu.” Sahut Jimin sambil mengguncang tubuh V yang seluruhnya tertutup
selimut itu. “Park Jimin. Sebaiknya kau juga cepat tidur. Jika kau tak bangun
saat aku bangunkan nanti, kau akan kami tinggalkan sendirian disini.” Jimin
hanya diam menanggapi perintah Rap Monster dan akhirnya ia juga memutuskan
mengikuti langkah V, yaitu menutupi semua tubuhnya dengan selimut.
Beberapa
jam kemudian, V mendapati semua member BTS tertidur lelap. Sedangkan ia hanya
bisa memaki dirinya sendiri karena seluruh tubuhnya tidak bisa menuruti
keinginannya menyusul member BTS yang lain untuk tidur. “Haish, kenapa aku
belum juga bisa tidur dengan nyenyak? Sungguh menjengkelkan.” Gerutu V. Ia
mencoba mengingat kata-kata yang pernah SheeNa katakan padanya tadi pagi. ‘Hanya
kau satu-satunya disini yang menjengkelkan Kim Taehyung.’
“Yeoja
itu. Akan kutunjukkan apa arti sebenarnya dibalik kata-kataku tadi.” V merogoh
sakunya untuk mengambil sebuah ponsel. “Semoga saja, ini berhasil.” Gumam V
lagi.
Sementara
itu, SheeNa masih terus menatap layar Tab miliknya dimana disana ia dapat
melihat segala sesuatu yang terjadi di dorm milik BTS. Awalnya memang tak
terjadi apapun. Tapi lama-lama, satu persatu benda di dorm tersebut jatuh
secara tiba-tiba. Bukan hanya satu benda saja. Tapi hampir semua benda disana
tampak jatuh dan sempat melayang beberapa detik lalu jatuh lagi. Dorm tersebut
tampak seperti sedang diterjang oleh sebuah angin topan yang berhasil membuat
seisi dorm menjadi berantakan. “Aku yakin besok adalah acara bersih-bersih yang
paling melelahkan di sana.” Pikir SheeNa. Tak lama kemudian, ponsel SheeNa yang
bergetar membuat SheeNa memalingkan tatapannya dari layar tabletnya. “Pesan?
Selarut ini?” SheeNa segera membuka isi pesan tersebut.
11.07
AM. SKT.
???
: Yakk, kau sudah tidur?
SheeNa
mengernyitkan dahinya.
10.12
AM. SKT.
LSA
: Kau siapa? Apa yang kau inginkan?
10.15
AM. SKT.
???
: Aku ‘Orang Asing’ seperti yang kau ucapkan tadi. Kau ingin tahu keinginanku?
10.19
AM. SKT.
LSA
: Kim Taehyung. Jangan berbuat sesuatu yang konyol lagi padaku. Sudah cukup
dengan apa yang kau lakukan tadi kan?
10.24
AM. SKT.
KTH
: Itu benar. Aku ‘Orang Asing’ dan juga ‘Orang Konyol’ itu. Kau bilang cukup?
Tak akan pernah cukup hingga kau benar-benar percaya tentang apa yang ku
ucapkan tadi pagi.
10.26
AM. SKT.
LSA
: Sebenarnya, apa yang kau inginkan dariku?
10.30
AM. SKT.
KTH
: Pertanyaan yang bagus. Akan kuberitahu apa yg kuinginkan.
10.33
AM. SKT.
KTH
: Yang kuinginkan itu....
10.35
AM. SKT.
KTH
: Kau... aku menginginkanmu.
10.38
AM. SKT.
LSA
: Jangan bercanda. Berhentilah bermain-main
denganku.
10.42
AM. SKT.
KTH
: Aku bersungguh-sungguh ‘bodoh’. Lalu, kapan kau akan keluar kesini dan
menemaniku? Aku akan membeku jika terus menunggumu diluar.
SheeNa
terkejut dengan pesan yang V tulis. “Apa dia benar-benar sudah gila? Kenapa dia
datang kemari? Ah sudahlah. Jika aku tidak keluar mungkin dia akan benar-benar
membeku di depan gerbang semalaman. Apalagi, sekarang sedang musim dingin.”
SheeNa mengambil sebuah jaket dari dalam lemari dan bergegas pergi keluar. Dan
benar saja, diluar tampak seorang namja memakai sweater tebal dan juga memakai
syal tampak mondar-mandir di depan gerbang dorm G.A, yang tak lain lagi adalah
V. Ia terlihat sedikit kedinginan dan wajahnya hampir membiru karena harus
menahan hawa yang sangat dingin itu. “Yakk, apa yang kau lakukan disini? Ini
sudah larut malam, pulanglah.”
“Hei,
hei, itu bukan cara menyambut tamu yang baik. Seharusnya kau mempersilahkanku
masuk, atau setidaknya menanyakan bagaimana kondisiku.” SheeNa mendengus kesal.
“Masa bodoh dengan semua kata-katamu. Cepat pulanglah, mungkin member yang lain
sedang mencarimu sekarang.” Ujar SheeNa sekali lagi. V malah menanggapinya
dengan tertawa keras. “Mencariku? Mereka semua sedang tertidur sangat lelap
sampai-sampai guyuran air saja tidak akan bisa membangunkan mereka. Dan lagi,
aku pergi kemari bukan tanpa tujuan, kau tahu? Aku tidak bisa tidur. Jadi aku
pikir, aku butuh teman mengobrol.”
“Kenapa
kau tak cari yang lain saja?”
“Aku
hanya merasa, kau satu-satunya teman mengobrol yang cukup asik.” SheeNa terdiam
seketika. “Kalau begitu, ayo masuk. Wajahmu sudah membiru karena dingin.”
“T,
tidak perlu. Kau hanya perlu menemaniku mengobrol sambil berjalan-jalan saja.
Bolehkan?” SheeNa tampak sedang mempertimbangkan perkataan V. “Ayolah, hanya 1
jam saja.” V mencoba merayu SheeNa agar dia mau ikut dengannya. “Baiklah. Hanya
1 jam.” V mengangguk mengiyakan ucapan SheeNa sambil tersenyum lebar.
~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
V
dan juga SheeNa berjalan menyusuri jalan kecil yang sepi dan terlihat cukup
seram. “Huft, hawa disini jadi bertambah dingin ya? Apa itu, cuma perasaanku
saja?” SheeNa melirik V tanpa mengatakan sepatah kata pun. “Yakk, setidaknya
kau bisa menjawab pertanyaanku kan?” Ujar V lagi. “Kau pernah dengar cerita
hantu wanita jalanan dimalam Sabtu?” Tanya SheeNa.
“Tidak.
Mengapa?”
“Konon
wanita itu mati dibunuh dijalanan yang sepi pada malam Sabtu.”
“Kau
pernah bertemu dengannya?”
“Ne,
setiap hari.”
“Memang,
dimana dia dibunuh?”
“Di
jalan ini.” SheeNa menunjuk di salah satu lampu penerangan jalan. Lampu itu
tampak berkedip-kedip seperti terjadi konsleting listrik. Tak lama kemudian,
lampu yang lain pun juga mengalami hal yang sama dengan lampu itu. “A, ada apa
ini?” V mulai ketakutan. “Dengarkan aku. Dalam hitungan ketiga, kita harus lari
sekencang-kencangnya, dan jangan berhenti kecuali jika kita berada di ujung
jalan ini. Mengerti?” V menatap SheeNa yang sedang mlirik ke segala penjuru
jalan. “Yakk, apa yang kau katakan? Aku masih belum mengerti.” Ujar V. “1...,
2...,” SheeNa mulai menghitung.
“Lee
Shin Ah. Cepat beritahu aku apa maksud,”
“3.
Cepat!!!” Seru SheeNa. Dengan cepat ia menarik tangan V dan lari secepat yang
ia bisa. Tiba-tiba saja, lampu yang menerangi sepanjang jalan itu meletus
satu-persatu. “A, apa yang terjadi?” Teriak V yang masih berlari mengikuti
SheeNa. “Sudah kubilang itu hantu wanita yang aku ceritakan tadi. Biasanya
hanya terjadi pada setiap malam dimana dia terbunuh. Dan sialnya, sekarang
adalah malam Sabtu.” Balas SheeNa. “Huh? Kenapa waktunya sangat tidak tepat?”
Gerutu V. Mereka berdua terus berlari sampai di ujung jalan itu. Setelah mereka
benar-benar sudah keluar dari jalan itu, keadaan jalan itu dan juga lampu
penerangannya kembali normal seperti semula. Napas V dan SheeNa tampak sudah tersengal-sengal. SheeNa yang
baru tersadar bahwa daritadi ia mencengkram tangan V, segera melepaskan
cengkramannya. Tak lama kemudian, mereka saling bertatap muka dan tertawa. “Itu
wahana yang sangat menyenangkan yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Dan itu
semua berkat kau. Terima Kasih, Lee Shin Ah.” Ujar V sambil mencoba mengatur
napasnya kembali. “Lalu, kita akan kemana?” Tanya SheeNa. V langsung melirik
jam tangannya. Masih jam 11 lebih 34 menit. Aku tahu tempat yang cocok untuk
merayakannya.” Ujar V. “Merayakan apa malam-malam begini?” Sahut SheeNa lagi.
“Ah, aku akan memberitahunya nanti. Sekarang kita pergi dari sini saja dulu.”
“Maksudmu,
kita pergi ke bianglala?” SheeNa menatap sebuah bianglala yang cukup besar
dengan tatapan esnya. “Yup, itu benar. Aku sangat ingin menaiki bianglala malam
ini. dan tentunya, tidak sendirian.” V melirik SheeNa sambil menunjukkan
senyuman evilnya. “Di tempat seramai ini? kau tidak takut kalau ada fansmu yang
memergokimu sedang berjalan dengan seorang yeoja yang tidak dikenal?” SheeNa
mencoba memperingatkan V. “Ah, benar juga. Tunggu. Aku akan segera kembali.” V
meninggalkan SheeNa ditengah-tengah keramaian sebuah festival di malam hari.
“Merepotkan saja.” SheeNa menatap semua yang ada di sekitarnya, hingga ia
berhenti pada suatu objek. Seorang anak dengan kedua orang tuanya yag masih
utuh. Yah, orang tua SheeNa memang sudah lama bercerai. Sehingga saat ini, ia
dan ketiga saudaranya tinggal bersama seorang ibu yang sangat selalu bekerja
keras untuk menghidupi keluarganya. Kadang ia sangat iba kepada ibunya yang
bisa membeli sebuah rumah yang cukup mewah dari penghasilannya, dan juga
membuat seluruh keluarganya makan makanan yang cukup enak. Dan disatu sisi,
SheeNa tampak sangat membenci ayahnya. Perlakuannya kepada keluarganya, yang
dengan tega meninggalkan dan membiarkan ibunya harus menanggung beban yang
sangat berat. Tapi dari semua itu, SheeNa sangat merindukan saat-saat dimana
keluarga mereka masih utuh dan terus bersama disebuah rumah yang penuh akan
kasih sayang sebuah keluarga. Tanpa disadari, beberapa bulir air mata jatuh
dari mata SheeNa. “Aku kembali, bagaimana?” Ujar V sambil tersenyum. Akan
tetapi, ekspresi V langsung berubah seketika karena SheeNa tak merespon
kedatangannya sedikitpun. SheeNa hanya diam dan melamun. V mencoba untuk
menyadarkan SheeNa dari lamunannya. “Hei SheeNa. Kau melamun ya?” Lamunan
SheeNa langsung hilang seketika V menyentuh bahunya. “Ah, aniyo.” SheeNa
memalingkan wajahnya dari V. “Tunggu. Kenapa kau menangis huh?” V memandang
wajah SheeNa. “Lupakan saja. Aku tidak apa-apa. Cepatlah, kau bilang tadi 1 jam
kan? Sekarang sudah hampir jam 12 malam.” Sahut SheeNa sambil mengusap air
matanya. “Benarkah? Kurang 3 menit lagi ya? Baiklah, ayo kita naik bianglala
itu.” Akhirnya V mengajak SheeNa menaiki keranjang putar itu. “Yakk, bagaimana
menurutmu tentang penampilanku kali ini? sudah tak tampak seperti ‘V’ lagi
kan?” Tanya V yang duduk di depan SheeNa. Ya, sekarang V dan SheeNa sudah
berada dalam bianglala itu. SheeNa menggeleng menanggapi pertanyaan V. “Tidak
juga. Aku masih bisa mengenalimu kok.” Jawab SheeNa. “Hei, coba kau lihat
baik-baik. Ini bukan ‘V’ lagi. Tapi ini Kim Taehyung, tahu?” V langsung
berpindah tempat duduk disamping SheeNa.
“Baiklah,
aku mengakuinya.” V tersenyum puas. “Sudah jam 12 tepat. Yakk LeeShin Ah. Kau
tahu sekarang tanggal berapa?” SheeNa hanya diam saja. Ia tak menanggapi
pertanyaan V.“Kau tidak tahu sekarang hari apa? Ya ampun.” SheeNa mengangkat
sebelah alisnya. “Hei, tahun baru masih jam 12 malam berikutnya. Kenapa kau
merayakannya sekarang?” Sahut SheeNa. “Argh, aku bisa gila. Sekarang ini hari
Ulang tahunku bodoh. Sekarang itu tanggal 30 Desember.” V tampak sedikit kesal.
Sedangkan itu, SheeNa langsung membulatkan matanya. “Hari ulang tahunmu?”
SheeNa mengulang ucapan V. “Ne, itu sebabnya aku mangajakmu kesini. Karena aku
ingin merayakannya disini bersamamu.” SheeNa tak mampu mengatakan apapun saat
ini, setelah mendengar semua yang V katakan. “Saengil Chukkae.” Ujar SheeNa sedikit berbisik. V membalasnya
dengan sebuah senyuman yang amat manis
dan menoleh ke arah SheeNa. Ia menopangkan kepalanya di bahu SheeNa. “A, apa
yang kau lakukan?” Tanya SheeNa. “Tidak ada. Hanya merasa senang dan juga
aneh.” Jawab V. SheeNa diam mematung. “Ya, itu benar. Aku merasa senang, karena
kau adalah orang pertama yang mengucapkannya tahun ini. dan aku juga merasa
aneh saja, karena kau juga orang yang baru saja kukenal. Benarkan, partner?”
SheeNa tak bisa menjawab pertanyaan V. Mulutnya seperti sedang terkunci rapat.
“Ah, sepertinya aku sudah mengantuk. Bolehkah aku tidur disini sebentar saja?”
Taehyung mulai memejamkan matanya. Dan tak lama kemudian, ia tertidur. SheeNa
masih saja terdiam. Ia hanya bisa menatap wajah sempurna V dengan jarak sedekat
itu. “Baiklah, tidur saja yang nyenyak Kim Taehyung.” Ujar SheeNa didalam hati.
Ke
esokan harinya....
Member
BTS dan juga G.A memutuskan bertemu di lobi gedung tempat apartemen bangtan berada.
Tepatnya, lobi itu terletak di lantai satu gedung apartemen. “Wajah kalian terlihat sangat cerah hari ini.
Apakah kemarin kalian tidur sangat
nyenyak?” Tanya Ryu sambil mengernyitkan dahinya. “Tentu saja. Aku bahkan mimpi
indah kemarin.” Ketus V dengan cepat. Ia melirik ke arah SheeNa. “Jinjja? Oh
iya, aku melupakan sesuatu. V oppa, Saengil Chukkae.” Sahut Ji Ae melempar
sebuah senyum ke arah V. “Ah, kami lupa. Hei Taetae, Saengil Chukkae. Mianhae,
kami tidak bisa memberimu kue.” Tambah Jimin. “Hei hei, kue bukan masalah. Kita
bisa membuatnya sendiri. Yang penting, malam ini kita harus adakan pesta.
Apalagi nanti malam dorm kita pasti akan ramai kan?” Rap Monster menoleh ke
arah semua member G.A. “Ada apa? Kau mengajak kami juga?” Na Ra memasang wajah
innocent miliknya. “Yah, tentu saja. Bukankah malam ini kita semua akan
bermalam di dorm?” Para member G.Adan BTS mengagguk membenarkan ucapan Rap
Monster. “Itu pasti menyenangkan. Aku sudah tidak sabar.” V benar-benar tidak
bisa membayangkan kalau ulang tahunnya kali ini akan sangat meriah bersama
dengan member BTS dan juga Galaxy Angel.
To Be Continue........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar